Sosok Amirul Wicaksono Direktur IT Bank DKI Yang Dicopot Gubernur Jakarta, Ini Rekam Jejak Kariernya
Nama Amirul Wicaksono mendadak menjadi sorotan publik setelah Gubernur Jakarta, Pramono Anung mencopotnya dari Direktur IT Bank DKI
SRIPOKU.COM -- Nama Amirul Wicaksono mendadak menjadi sorotan publik setelah Gubernur Jakarta, Pramono Anung, secara tegas memberhentikannya dari jabatannya sebagai Direktur IT Bank DKI pada Selasa (8/4/2025).
Keputusan pencopotan ini diambil sebagai respons atas gangguan layanan digital Bank DKI yang mengakibatkan sejumlah nasabah tidak dapat melakukan transaksi keuangan.
Lantas, siapakah sebenarnya Amirul Wicaksono, sosok yang kini menjadi perbincangan terkait dengan permasalahan layanan perbankan di ibu kota?
Mengutip dari informasi resmi di situs Bank DKI, Amirul Wicaksono lahir di Magelang pada tanggal 2 Juli 1968.
Saat ini, di tahun 2025, ia berusia 56 tahun. Kendati lahir di Jawa Tengah, Amirul tercatat berdomisili di Jakarta.
Dari segi pendidikan, Amirul Wicaksono merupakan lulusan Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta.
Ia meraih gelar Sarjana Teknik pada tahun 1994. Ketertarikannya pada bidang manajemen kemudian membawanya kembali ke almamaternya untuk meraih gelar Magister Manajemen (MM) pada tahun 1997.
Tak berhenti di situ, Amirul juga meraih gelar Doktor Ilmu Ekonomi dari Universitas Trisakti, Jakarta, pada tahun 2020.
Sebelum menduduki kursi Direktur IT di Bank DKI, Amirul Wicaksono memiliki pengalaman yang cukup panjang di dunia perbankan, terutama di bank Badan Usaha Milik Negara (BUMN), BNI.
Di BNI, ia memulai kariernya sebagai Assistant Vice President (AVP) E-Banking, kemudian dipercaya menjadi Project Leader pada program BNI Reformasi 1.0.
Kiprahnya di BNI terus menanjak, di mana ia sempat memimpin dua kantor cabang bergengsi, yakni BNI Kantor Cabang Utama (KCU) Harmoni dan Fatmawati.
Puncak kariernya di BNI adalah ketika ia menjabat sebagai Pemimpin Divisi Bisnis Digital BNI Syariah.
Setelah malang melintang di BNI, Amirul Wicaksono kemudian melanjutkan kariernya di Bank DKI.
Ia resmi menduduki posisi Direktur Teknologi dan Operasional Bank DKI sejak tanggal 28 Juni 2021.
Penunjukannya sebagai salah satu direktur Bank DKI merupakan hasil keputusan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan PT Bank DKI.
Sebelum resmi menjabat, Amirul Wicaksono telah melalui serangkaian uji kelayakan dan kepatutan (Fit and Proper Test) yang diselenggarakan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan dinyatakan lulus.
Pengalamannya yang luas di bidang teknologi perbankan dan posisinya yang strategis di Bank DKI menjadikannya sorotan utama pasca terjadinya gangguan layanan digital yang berujung pada pemberhentiannya oleh Gubernur Pramono Anung.
Berikut perjalanan karier Amirul Wicaksono dikutip dari bankdki.co.id:
- AVP E-Banking BNI (2004 - 2009)
- Project Leader pada BNI Reformasi 1.0 (2010 - 2011)
- Pemimpin Cabang BNI KCU Harmoni, Jakarta (2011 - 2014)
- Pemimpin Cabang BNI KCU Fatmawati Jakarta (2014 - 2015)
- Wakil Pemimpin Divisi Elektronik Banking BNI (2016 - 2017)
- Pemimpin Divisi Bisnis Digital BNI Syariah (2018 - 2021)
- Direktur Teknologi dan Operasional Bank DKI (2021 – sekarang)
Alasan Amirul Wicaksono Dipecat
Sementara itu, Gubernur Pramono menjelaskan, alasan di balik pemecatan itu terkait permasalahan layanan digital di Bank DKI yang terjadi berulangkali.
"Kejadian di Bank DKI ini bukan pertama kali. Ini sudah ketiga kali dan kejadiannya hampir serupa. Di mana IT tidak dilaksanakan, tidak dijaga secara baik," kata Pramono saat ditemui di Gedung DPRD DKI Jakarta, Rabu (9/4/2025).
Ia menyebutkan, terdapat kebocoran dana dalam gangguan sistem Bank DKI yang terjadi sejak akhir Maret lalu. Bahkan, kebocoran dana ini telah terjadi sebelumnya.
Meski demikian, Pramono tak mengungkap berapa dana yang bocor di bank pembangunan daerah milik Pemprov DKI tersebut.
Nominalnya, menurut Pramono, hanya diketahui oleh direksi Bank DKI. Dana yang bocor bukan milik nasabah Bank DKI. Dana nasabah masih dalam keadaan aman.
Dana tersebut, merupakan deposito atau dana cadangan milik Bank DKI yang disimpan di bank himbara lain.
"Sama sekali tidak ada dampak kepada nasabah, karena yang diganggu itu adalah rekeningnya Bank DKI yang ada di Bank BNI. Sehingga dengan demikian, sebenarnya kepada nasabah tidak ada gangguan sama sekali," tutur Pramono, dikutip dari Tribundepok.com.
Selain memecat Amirul Wicaksono, Pramono melaporkan masalah ini ke Bareskrim Polri. Ia melarang semua jajaran Pemprov DKI ikut campur atau menghalangi penyelesaian masalah gangguan layanan Bank DKI.
"Laporkan ke Bareskrim, proses hukum. karena ini sudah keterlaluan. Enggak mungkin enggak melibatkan orang dalam," kata Pramono, dilansir Warta Kota.
Pram juga menegaskan, semua tindakan yang merugikan masyarakat harus menerima konsekuensinya.
Dia menilai, tidak ada satu pun pejabat Pemprov DKI maupun BUMD DKI yang kebal hukum.
"Siapa pun yang ikut campur, saya akan ambil tindakan. Kenapa ini dilakukan? Untuk membangun trust kepada publik, bahwa publik ini tidak ada yang terganggu," jelasnya.
===================
Sebagian artikel ini telah tayang di WartaKotalive.com dengan judul Pramono Pecat Direktur IT Bank DKI dan Lapor Bareskrim Polri, Minta Pejabat lain Tak Ikut Campur dan Tribundepok.com dengan judul Buntut Layanan Nasabah Terganggu Direktur IT Bank DKI Amirul Wicaksono Dicopot, Terjadi Kebocoran
Soal Latihan Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP Materi Bab 5 Membuka Gerbang Dunia, Teks Tanggapan |
![]() |
---|
Soal Latihan Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP Materi Bab 4 Aksi Nyata Para Pelindung Bumi, Teks Berita |
![]() |
---|
Soal Latihan IPA Kelas 8 SMP Materi Bab 5 Unsur Senyawa dan Campuran, Lengkap Kunci Jawaban |
![]() |
---|
Rangkuman Materi Pelajaran BAB 7 SKI Kelas 5 Semester 2, Kisah Teladan Sahabat Umar bin Khattab |
![]() |
---|
Rangkuman Materi Pelajaran BAB 6 SKI Kelas 5 Semester 2, Kisah Teladan Abu Bakar Ash Shiddiq R.A |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.