Kak Cik Atai Meninggal
Kak Cik Atai Sudah Setahun Alami Sakit, Sang Jawara Akan Dimakamkan di TPU Kandang Kawat Palembang
Innalillahi Wainna Ilaihi Rojiun. Kota Palembang kembali kehilangan salah satu tokoh masyarakat yang cukup disegani.
Penulis: Andi Wijaya | Editor: Odi Aria
SRIPOKU.COM, PALEMBANG- Innalillahi Wainna Ilaihi Rojiun. Kota Palembang kembali kehilangan salah satu tokoh masyarakat yang cukup disegani.
H. Syamsul Rizal atau yang lebih dikenal dengan sebutan Kak Cik Atai, pendiri Paguyuban Masyarakat Palembang Bersatu (PMPB) meninggal pada Rabu, 9 April 2025, pukul 01.60 WIB di Rumah Sakit Pelabuhan Palembang.
Berita duka ini menyebar dengan cepat di berbagai grup WhatsApp dan media sosial di Palembang. Putra, cucu almarhum, mengungkapkan rasa kehilangan melalui status WhatsApp-nya.
"Innalillahi Wainna Ilaihi Rojiun, telah berpulang orang dekat sosok panutan, om, papa, opa, kerabat kita H. Syamsul Rizal (Kakcik Atai) dipanggil oleh-Nya. Semoga dimudahkan, diampuni segala dosa-dosanya dan diterima amalnya. Amin, selamat jalan Papa Atai," ujar Putra, Cucu Kak Cik Atai.
Kak Cik Atai yang menjabat sebagai Ketua PMPB sejak 2003 meninggalkan enam orang anak. Selama setahun terakhir, almarhum diketahui mengalami sakit serius yang membuatnya sering dirawat di rumah sakit.
Sekretaris PMPB, Kemas Jauhari SH, menyatakan bahwa almarhum sempat hadir langsung pada pelantikan kepengurusan PMPB pada 2023 meski dalam kondisi kurang sehat.
"Kami keluarga besar PMPB merasa sangat kehilangan salah satu tokoh panutan. Semoga arwah beliau mendapatkan tempat yang layak di sisi Allah SWT," ujarnya.
Selain dikenal sebagai pendiri PMPB, Kak Cik Atai juga terlibat dalam sejumlah kegiatan sosial, salah satunya sebagai Ketua Tim Relawan HDCU pada Pilgub Sumsel 2024 lalu.
Jenazah almarhum disemayamkan di rumah duka di Jalan Perintis Kemerdekaan Lorong Langgar 2, Kecamatan IT II, Palembang. Pemakaman akan dilaksanakan pada sore hari, sekitar pukul 12.00 WIB, di TPU Kandang Kawat.
Sosok Kak Cik Atai
Kak Cik Atai bukan hanya terkenal karena masa lalunya yang keras, tetapi juga karena kebaikannya yang luar biasa.
Meskipun dulunya dikenal sebagai seorang preman, ia memiliki sifat yang berbeda dengan banyak orang di sekitarnya.
Kak Cik Atai dikenal sebagai sosok yang suka membantu tanpa membeda-bedakan. Ia menolong siapa saja, mulai dari kalangan muda, tua, miskin, kaya, hingga pejabat.
Meninggalnya Kak Cik Atai bukan hanya meninggalkan kesedihan bagi keluarga, tetapi juga bagi masyarakat Sumatera Selatan yang mengenalnya.
Walikota Palembang, H. Ratu Dewa, menyampaikan rasa duka cita mendalam atas kepergian Kak Cik Atai. "Innalillahi Wainailaihi Rojiun, saya turut berduka cita atas meninggalnya Kak Cik Atai. Kita doakan agar beliau diberikan ampunan atas segala kekhilafan dan semoga beliau diberikan tempat yang layak di sisi Allah SWT," ujar Ratu Dewa saat memberikan pernyataan kepada wartawan, Rabu (9/4/2025).
Walikota Palembang juga mendoakan agar keluarga yang ditinggalkan diberikan kesabaran dan ketabahan.
Sebelum meninggal, Ratu Dewa sempat mengunjungi Kak Cik Atai di rumah sakit untuk memberikan dukungan moral.
Sosok Kak Cik Atai juga dikenang oleh warga Palembang, salah satunya Hendra Saputra. Menurut Hendra, Kak Cik Atai adalah sosok yang humoris dan berani.
"Orangnya baik, berbeda dengan preman lainnya. Kak Cik tidak pernah membedakan orang. Dia selalu siap menolong siapa saja, dan harga dirinya sangat dihargai," ungkap Hendra.
Pesan Kak Cik Atai
Kak Cik Atai sendiri merupakan tokoh legend Palembang yang cukup terkenal.
Saat masa berjayanya, Kak Cik Atai bahkan disebut sebagai pendekar Kota Palembang.
Namun saat masuk masa tuanya, Kak Cik Atai bertobat dan memilih kegiatan positif untuk menghabiskan waktunya.
Dilansir dari TikTok Rondoot, Kak Cik Atai sebelum meninggal disibukkan dengan mengelola cafe miliknya.
Kak Cik Atai mempunyai sebuah Warkop Agam Puma yang menjual berbagai makanan dan minuman di Bom Baru.
Disebutkan Kak Cik Atai, cafe tersebut dikelolanya bersama dengan anaknya.
Disela memamerkan kegiatannya, Kak Cik Atai pun memberikan pesan untuk anak muda.
Lantaran ia sudah melewati masa mudanya, Kak Cik Atai meminta agar anak muda tak melawan orang tua.
Rupanya dengan tegas Kak Cik Atai menjawab dirinya takut dengan Tuhan, ibu dan istrinya.
"Tuhan, emak, dan bini," jawabnya seraya menunjuk ke atas.
Saat ditanya Rondoot apakah ia takut dengan pistol, Kakcik Atai pun langsung menunjukkan perutnya.
Di perutnya tampak bekas luka saat zamannya muda dulu.
"Wong 6 (orang 6)," ujar Kak Cik Atai sambil menunjuk perutnya.
Kakcik Atai lantas memberikan nasihat kepada pemuda yang melawan orang tua.
"Lanjake mati dio (teruskan, mati dia)," ujarnya.
Ia pun lantas mengungkap alasan takut dengan orang tua.
"Orang tua yang kasih kita makan dari kecil, karena hidup kita orang tua itulah paling takut aku sama orang tua," ceritanya.
"Dosa besar itu, jangan melawan orang tua," pesannya.
Lautan Manusia Iringi Pemakaman Kak Cik Atai, Legenda Palembang Dipanggul Sejauh 13 Kilometer |
![]() |
---|
Mengenal Sosok Kak Cik Atai Jawara Palembang Meninggal Hari Ini, Dikenal Pemberani dan Suka Menolong |
![]() |
---|
Pesan Kak Cik Atai Sebelum Meninggal Dunia, Ingatkan Para Pemuda Palembang Jangan Melawan Orangtua |
![]() |
---|
Sosok Kak Cik Atai Jawara Palembang Meninggal Dunia Hari Ini, Dikenal Sebagai Pendekar Boom Baru |
![]() |
---|
Tokoh Masyarakat Palembang Kak Cik Atai Meninggal Dunia, Sempat Panggil Nama Walikota Ratu Dewa |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.