Berita OKU Timur
Sambut Hari Raya Nyepi, 7 Desa Adat di Belitang II Gelar Pawai Ogoh-ogoh, Rutin Tiap Tahun
Masyarakat desa adat se-Kecamatan Belitang II, Kabupaten OKU Timur, Sumsel menyambut Hari Raya Nyepi tahun Saka 1947 dengan pawai ogoh-ogoh.
Penulis: Choirul OKUT | Editor: tarso romli
SRIPOKU.COM, MARTAPURA - Masyarakat desa adat se-Kecamatan Belitang II, Kabupaten OKU Timur, Sumsel menyambut perayaan Hari Raya Nyepi tahun Saka 1947 melalui pawai atau festival ogoh-ogoh.
Di mana desa adat yang mengikuti pawai ogoh-ogoh ini meliputi Desa Karang Manik (Hindu Bali dan Hindu Jawa), Desa Sukajaya, Desa Tegal Besar, Desa Darma Buana, Desa Keli Rejo serta Desa Sumber Rejo.
Dalam pawai ini para peserta memamerkan puluhan patung ogoh-ogoh yang sebelumnya telah dipersiapkan oleh peserta di desa masing-masing.
Pawai ogoh-ogoh ini akan dilaksanakan pada hari ini, 28 Maret 2025, dengan melibatkan ribuan peserta dan menarik perhatian warga sekitar.
Bahkan dalam kegiatan Pawai ogoh-ogoh tersebut diarak dan ditonton warga yang tak cuma umat Hindu tapi juga Islam, Buddha, Katolik dan Kristen.
Hal ini menunjukkan bahwa nilai toleransi beragama dijunjung tinggi oleh masyarakat di Kecamatan Belitang II.
Selain itu juga pelaksanaan pawai ogoh-ogoh ini bertepatan dengan bulan ramadan dan hari raya Idul Fitri 1446 H.
Dalam kegiatan pawai ini, ogoh-ogoh besar dibawa pemuda sedangkan ogoh-ogoh kecil dibawa anak-anak.
Lalu ogoh-ogoh yang sempat diarak keliling desa kemudian diturunkan ke tanah. Lalu, ogoh-ogoh tersebut dibakar.
Kegiatan pawai ogoh-ogoh ini merupakan rangkaian kegiatan perayaan Hari Raya Nyepi tahun Saka 1947 di Kecamatan Belitang II. Di mana kali ini pawai ogoh-ogoh ini dilakukan di Desa Karang Manik sebagai pelaksananya.
Ketua PHDI Belitang II Kadek Sujianto mengatakan, bahwa pawai ogoh-ogoh ini merupakan kegiatan rutin tahunan umat hindu yang ada di Kecamatan Belitang II OKU Timur.
Di mana dalam setiap tahunnya penyelenggara atau tuan rumahnya bergantian antara desa yang ada di Kecamatan Belitang II.
"Di Belitang II ini ada 7 desa adat, tujuan pawai ogoh-ogoh untuk menyambut hari raya Nyepi. Lalu kami umat Hindu setelah ini akan melakukan tapa brata penyepian atau puasa seperti umat muslim," ujarnya.
Lebih lanjut ia menuturkan, dalam puasa umat Hindu ini ada empat pantangan yang dilakukan dalam penyepian.
"Keempat pantangan dalam penyepian di antaranya Amati Geni, Amati Karya, Amati Lelungan, dan Amati Lelangua," ucapnya.
Larangan saat Nyepi adalah Amati Geni. Dimana arti dari Amati geni adalah larangan menyalakan api atau lampu saat perayaan Nyepi.
"Termasuk api yang ada dalam diri manusia, seperti kemarahan, iri hati dan pikiran yang tidak baik. Tujuan dari Amati Geni adalah pengendalian diri dari segala bentuk angkara murka," bebernya.
Larangan berikutnya adalah Amati Lelungan yang artinya umat Hindu dilarang bepergian atau keluar rumah saat Nyepi.
"Umat Hindu akan fokus beribadah dan melakukan perenungan diri secara khidmat. Umat Hindu akan melakukan introspeksi diri dengan memusatkan pikiran astiti bhakti ke hadapan Ida Sang Hyang Widhi atau Ista Dewata," jelasnya.
Lalu larangan selanjutnya, Amani Lelanguan adalah dilarang menikmati hiburan atau rekreasi yang bertujuan untuk bersenang-senang atau tidak boleh tidur.
"Pada saat Nyepi, umat Hindu harus tekun melatih batin untuk mencapai produktivitas rohani yang tinggi," tuturnya.
Larangan terakhir Amati Karya adalah larangan melakukan kegiatan fisik atau kerja saat Nyepi.
"Tujuannya agar manusia berfokus pada aktivitas rohani untuk penyucian diri, perenungan. Serta mengintospeksi diri atas kesalahan-kesalahan yang pernah kita perbuat selama ini," paparnya.
Jadi, lanjutnya, pada saat hari raya Nyepi seluruh umat hindu diam di rumah meditasi menjalankan ibadah.
"Pada saat penyepian umat Hindu tidak ada kegiatan selama 24 jam penuh dan fokus menjalankan ibadah," katanya.
Ia juga menyampaikan ucapkan terima kasih kepada Bupati OKU Timur Ir H Lanosin MT yang memberikan support untuk dilaksanakannya kegiatan ogoh-ogoh ini.
"Saya berharap kegiatan pawai ogoh-ogoh ini dapat selalu berjalan dengan tertib dan lancar tanpa ada gangguan apapun," tuturnya.
Pawai ogoh-ogoh ini lanjutnya, merupakan kelanjutan dari acara melasti bersama desa adat di Kecamatan Belitang II.
Acara Melasti telah dilaksanakan pada 26 Maret 2025. Kegiatan ini dilakukan dalam rangka menyambut hari raya Nyepi yang tepat pada tanggal 29 Maret 2025.
"Melasti bersama dan pawai ogoh-ogoh ini diikuti oleh desa adat yang ada di Kecamatan Belitang II. Lalu untuk pawai ogoh-ogoh yang dilaksanakan pada 28 Maret 2025," ucapnya.
Sementara, Kepala Desa Karang Manik Widiono menyampaikan, bahwa pada tahun ini Desa Karang Manik menjadi tuan rumah atau penyelenggara pawai ogoh-ogoh desa adat se-Kecamatan Belitang II.
"Syukur selama kegiatan semuanya berjalan lancar tanpa adanya halangan apapun. Kami selaku Pemdes mendukung setiap kegiatan keagamaan dan budaya apapun," bebernya.
Lanjutnya, perayaan pawai ogoh-ogoh ini juga menjadi bagian dari tradisi Hindu yang menyambut Hari Raya Nyepi, yang tahun ini jatuh pada 28 Maret.
"Setelah pawai ogoh-ogoh ini, ogoh-ogoh diarak menuju desa masing-masing yang akan dilaksanakan sekitar pukul 19.00 WIB," katanya.
Menurutnya, sebagai bagian dari rangkaian kegiatan, umat Hindu juga akan menjalankan tapa brata penyepian.
Hal ini sebagai refleksi spiritual yang mendalam, menyusul perayaan ogoh-ogoh yang penuh warna dan semangat.
"Pawai ogoh-ogoh ini diperkirakan dihadiri ribuan orang, yang tidak hanya terdiri dari peserta tetapi juga warga yang akan menyaksikan parade budaya yang menjadi salah satu ciri khas perayaan Nyepi," pungkasnya.
Simak berita menarik lainnya di sripoku.com dengan mengklik Google News.
Ketua DPRD OKU Timur Kejar Maling, Sempat Senggolan Motor, Pelaku Nyaris Babak Belur Dihakimi Warga |
![]() |
---|
Proyek Pelebaran Jalan di Kecamatan Madang OKU Timur, Dinilai Abaikan Keselamatan Pengendara |
![]() |
---|
Misteri Jasad Membusuk di OKUT Korban Sempat Dijemput Seseorang Sebelum Ditemukan Tak Bernyawa |
![]() |
---|
Dua Hari Hilang Petani di OKU Timur Ditemukan Tewas di Kebun, Sempat Pergi dengan OTK |
![]() |
---|
NIAT Jemput Istri tak Kesampaian, Toha Meninggal Ditabrak Tronton Semen di Jalan Lintas OKU Timur |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.