Polisi Tewas Ditembak
Ayahnya Disebut Dapat Setoran Sabung Ayam, Anak AKP Lusiyanto Menangis tak Terima, Minta Keadilan
Pilunya setelah meninggal dunia, muncul kabar yang menyebut bila AKP Lusiyanto ini turut menerima setoran dari judi sabung ayam.
Penulis: Shafira Rianiesti Noor | Editor: Odi Aria
SRIPOKU.COM - Kesedihan ditinggal ayah meninggal, tak bisa ditahan oleh Salsabila anak dari Kapolsek Negara Batin AKP Anumerta Lusiyanto.
AKP Lusiyanto sendiri merupakan polisi yang gugur saat penggerebekan sabung ayam yang terjadi di Way Kanan, Lampung 17 Maret 2025 lalu.
AKP Lusiyanto bersama dua polisi lainnya tewas setelah ditembak dua oknum TNI.
Pilunya setelah meninggal dunia, muncul kabar yang menyebut bila AKP Lusiyanto ini turut menerima setoran dari judi sabung ayam.
Oleh karena itulah, Salsabila tegas menuntut keadilan untuk sang ayah.
Hal itu diungkap Salsabila melalui Instagram Hotman Paris.
Sambil menangis Salsabila mengungkap sudah setahun tak bertemu dengan ayahnya.

Baca juga: Daftar Tersangka Kasus Sabung Ayam Berujung Maut di Lampung, Ada 2 Oknum TNI & 1 Polisi Polda Sumsel
"Satu tahun saya nggak bertemu bapak saya. Saya pulang, bapak saya sudah tergeletak di ruang autopsi," kata Salsabila.
Kesedihan yang dirasakan Salsabila ini tak hanya dipicu oleh kepergian sang ayah, tapi juga karena adanya fitnah yang muncul di tengah publik.
Salsabila pun menuntut keadilan untuk Kapolsek Negara Batin.
Salsabila mengaku tak ingin ayahnya yang sudah meninggal harus mendapatkan fitnah dari publik.
"Saya mohon keadilan untuk ayah saya. Sudah meninggal masih saja difitnah, Pak," tegas Salsabila.
Salsabila menegaskan, ayahnya tak terlibat judi sabung ayam ini.
Sat kejadian AKP Anumerta Lusiyanto hanya menjalankan perintah dari Polres untuk membubarkan sabung ayam.
Ketika menuju ke TKP bersama anggota lainnya, AKP Anumerta Lusiyanto justru ditembaki oleh pelaku.
"Bapak saya diperintah dari Polres untuk membubarkan sabung ayam. Bersama anggota lainnya, bapak menggunakan mobil pribadi ke lokasi. Begitu turun dari mobil, langsung ditembaki."
"Saya tidak peduli dengan fitnah yang beredar. Saya hanya ingin keadilan untuk ayah saya," jelas Salsabila.
Sebelumnya, beredar info tentang setoran uang antara oknum TNI dan polisi di judi sabung ayam tersebut.

Daftar Tersangka Kasus Sabung Ayam Berujung Maut di Lampung, Ada 2 Oknum TNI dan 1 Polisi Polda Sumsel
Setelah menunggu seminggu lebih, akhirnya dua oknum TNI yang menembak tiga polisi hingga tewas ditetapkan jadi tersangka.
Kapolda Lampung, Irjen Pol Helmy Santika mengabarkan jumlah tersangka yang ditetapkan dalam kasus sabung ayam di Way Kanan ada empat orang.
Tiga dari empat orang tersebut ditetapkan sebagai tersangka perjudian dan satu orang lainnya sebagai tersangka pembunuhan.
Dilansir dari TribunLampun Rabu (26/3/25), berikut 4 tersangka kasus sabung ayam di Way Kanan tersebut :
1. Bripda Kapri alias KP: sebagai tersangka perjudian
2. Peltu Lubis alias L: sebagai tersangka perjudian
3. Zu (sipil): sebagai tersangka perjudian
4. Kopda Basarsyah alias B: sebagai tersangka penembakan
Ternyata Bripda Kapri adalah anggota Polri dari Polda Sumatera Selatan.
"Satu orang anggota Polri dari Polda Sumsel (Sumatera Selatan), yakni Bripda KP, telah ditetapkan sebagai tersangka dan telah ditahan," kata Helmy.
KP menjadi tersangka atas kasus perjudian sabung ayam yang menjadi lokasi penembakan tersebut karena ikut dalam kegiatan tersebut.
"KP mengakui mengikuti perjudian itu dan mendapat undangan dari oknum (Kopda B)," kata Helmy.
Selain itu, KP juga ikut mempromosikan agenda sabung ayam yang berujung pada perjudian dan tewasnya tiga anggota polisi itu.
KP mengaku mengenal Peltu Lubis dan Kopka Basarsyah sejak tahun 2018.
"Kenal dengan pelaku sejak 2018. Kemudian dia datang karena ada invitation dan satu jejak digital di mana dia juga membuat video ajakan. Dia juga memiliki kegemaran sabung ayam," kata Helmy.
Belakangan terungkap bahwa undangan ini juga dikonfirmasikan ke beberapa orang, baik melalui WhatsApp dan Facebook untuk menghadiri perjudian di Register 44 Way Kanan, Senin (17/3/2025).
Helmy menjelaskan, orang-orang yang hadir di lokasi diduga bukan hanya dari Lampung.
Karena ditemukan sejumlah kendaraan dengan nomor polisi dari luar Lampung.
Setelah mendapatkan informasi tersebut, Kapolres Way Kanan memerintahkan jajarannya untuk melakukan penindakan dalam konteks pembubaran.
Pada akhirnya dilakukan penggerebekan yang dipimpin oleh Kapolsek Negara Batin pada sore harinya.
"Saat tiba di lokasi pada 17 Maret 2025, petugas melepaskan tembakan peringatan untuk membubarkan massa."
"Namun, terdengar beberapa kali letusan senjata hingga akhirnya diketahui tiga anggota Polri meninggal dunia di lokasi. Sementara itu, petugas lainnya berusaha mengevakuasi korban sambil melindungi diri," jelas Helmy.
Tersangka Oknum TNI Tembak Polisi saat Judi Sabung Ayam Sempat Kabur, Terungkap saat Rekonstruksi |
![]() |
---|
2 Oknum TNI Diduga Tembak Mati Polisi di Penggerebekan Sabung Ayam Belum Dipecat, Kini Ditahan |
![]() |
---|
Ayahnya Dituding Terima Setoran, Anak Polisi Tewas Ditembak di Lampung Menangis tak Terima Tuduhan |
![]() |
---|
Istri Polisi Tewas Ditembak Oknum TNI Nangis Minta Bantu Hotman Paris, Sempat Dicegat Anggota Polisi |
![]() |
---|
Daftar Tersangka Kasus Sabung Ayam Berujung Maut di Lampung, Ada 2 Oknum TNI & 1 Polisi Polda Sumsel |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.