Berita Pagar Alam
Daerah Rawan Bencana, Tapi Alat Beratnya Rusak: Begini Tanggapan Ketua DPRD Kota Pagar Alam Sumsel
Alat berat milik Pemerintah Kota Pagar Alam mengalami kendala saat hendak mengevakuasi material Tanah longsor di Liku Lematang, Minggu, (23/3/2025).
Penulis: Wawan Septiawan | Editor: tarso romli
ALAT BERAT - Tampak alat berat milik Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kota Pagar Alam yang mengalami rusak saat hendak mengevakuasi material longsor yang menutupi badan jalan di Liku Lematang, Minggu (23/3/2025). Akibat alat berat rusak proses evakuasi material longsor terkendala dan memakan waktu 5 jam.
Alat Berat Rusak Saat Hendak Tangani Longsor, Ketua DPRD Pagar Alam Angkat Bicara
SRIPOKU.COM, PAGAR ALAM - Kondisi alat berat milik Pemerintah Kota (Pemkot) Pagar Alam yang menjadi tanggung jawab Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) mengalami kendala saat hendak mengevakuasi material Tanah longsor di Liku Lematang, Minggu (23/3/2025) pagi.
Kondisi ini menjadi perhatian Ketua DPRD Kota Pagar Alam Hj Jenni Sandiah.
Ketua DPRD mengatakan, harusnya alat berat milik Pemkot Pagar Alam harus standby selama 24 jam 7 hari dalam seminggu. Pasalnya Kota Pagar Alam merupakan daerah rawan bencana.
"Alat berat wajib dalam posisi sehat sempurna, mengingat daerah Kota Pagar Alam yang rawan bencana," ujar Hj Jenni Sandiah.
Terkait kerusakan alat berat saat hendak mengevakuasi material longsor seharusnya tersebut tidak terjadi. Alat berat setiap hari harus dalam kondisi tidak ada kendala.
"Pasalnya selain adanya biaya pemeliharaan untuk alat berat tersebut di Dinas PUTR, alat berat itu juga menghasilkan PAD dengan disewakan kepada pihak pengguna atau pemakai," katanya.
"Terkait transparansi masuknya sewa alat berat ini ke kas daerah dalam bentuk sewa jika memang aturannya belum tercover di dalam perda pajak dan retribusi, harus segera ditindaklanjuti dengan Keputusan Walikota atau sejenisnya dalam hal juknis pinjam atau sewa alat berat tersebut," tambahnya.
Sebelumnya, butuh waktu sekitar 5 jam lebih untuk bisa mengevakuasi material longsor yang menutupi badan jalan di jalur utama penghubung Kota Pagar Alam dan Kabupaten Lahat tepatnya di Liku Lematang.
Hal ini disebabkan alat berat milik Pemerintah Kota (Pemkot) Pagar Alam saat hendak mengevakuasi material mengalami kendala teknis. Akibatnya proses evakuasi dan pembukaan jalan menjadi terhambat.
Kondisi ini membuat para pengguna jalan kesal, pasalnya akibat lambatnya pembukaan jalan dan evakuasi material longsor semua aktivitas warga yang menggunakan jalan tersebut terhambat. Bahkan ada warga yang terpaksa balik kanan pulang ke rumah tidak jadi ke kebun karena sudah kesiangan.
"Lima jam lebih kami menunggu agar bisa lewat dek, itu karena proses pembukaan jalan lambat karena alat beratnya sempat rusak," ujar Mono salah satu warga Pagar Alam yang terjebak di lokasi longsor.
Dikatakannya, harusnya pihak Pemkot bisa memperhatikan kesiapan alat berat agar saat terjadi bencana longsor alat berat bisa dengan cepat mengevakuasi meterial longsor.
"Kalau bukan terjadi di jalur utama mungkin tidak perlu cepat diatasi, tapi karena kejadiannya di jalur utama keluar dan masuk Kota Pagar Alam harusnya dapat dengan cepat dievakuasi karena banyak mobil angkutan yang harus segera masuk ke Kota Pagar Alam," katanya.
| HEBOH Ada Parkir Khusus Pejabat di RSD Basemah Pagar Alam, Wali Kota Ludi Marah 'Itu Bukan Hotel' |
|
|---|
| 48 Pejabat Fungsional Dilantik Walikota Pagar Alam Ludi Oliansyah |
|
|---|
| WANITA Karyawan BUMN Ini Jadi 'Penguasa' Ganja di Pagar Alam, Santai Bawa Setengah Kg yang Siap Edar |
|
|---|
| Sriwijaya Dempo Run 2025 Kembali Digelar di Pagar Alam Awal Desember, Wapres Gibran Bakal Hadir |
|
|---|
| Nekat Bobol Warung Tetangganya, Dua Pemuda Pengangguran di Pagar Alam Dibekuk Polisi |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/palembang/foto/bank/originals/Alat-Berat-Rusak.jpg)