Sosok dan Profil

Profil Abdullah Idi Calon Rektor UIN Raden Fatah Hobi Bola, Dorong Cik Ujang Bikin Klub Liga 1

Berikut profil Prof DR Abdullah Idi M.Ed yang masuk daftar 10 bakal calon rektor UIN Raden Fatah Palembang 2025-2029 yang lolos seleksi administrasi.

|
Penulis: Abdul Hafiz | Editor: Abdul Hafiz Sripo
DOK.PRIBADI ABDULLAH IDI
CALON REKTOR - Berikut profil Prof DR Abdullah Idi M.Ed yang masuk daftar 10 bakal calon rektor UIN Raden Fatah Palembang 2025-2029 yang lolos seleksi administrasi. 

Tepatnya pada tahun 1994 ia pun harus pulang ke tanah air hingga mengabdikan diri menjadi dosen di kampus UIN kemudian resmi mempersunting sang istri yang pada waktu itu tengah menyelsaikan pendidikan di Fakultas Keguruan Ilmu dan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Unsri.

"Jadi Palembang menjadi kota sejarah bagi perjalanan hidup saya, mengenyam pendidikan dan berkarir di sini, bertemu sang istri hingga kedua anak saya pun lahir di kota pempek ini" ungkapnya semringah.

Dorong Cik Ujang Bikin Klub Liga 1

Pernyataan Wakil Gubernur Sumsel H Cik Ujang SH wacana mendirikan klub baru profesional Sumsel United dan bakal menjadi rival Sriwijaya FC mengarungi kompetisi Pegadaian Liga 2 2025/26 sempat membikin galau fans SFC. 

Pasalnya tim Sriwijaya FC yang memiliki history mempersembahkan sudang prestasi untuk Sumatera Selatan di masa kejayaannya saat berada di Liga 1, dua musim terakhir ini harus masuk babak playoff degradasi dan harus berjuang keras agar tetap bertahan di Liga 2 dengan minimnya dukungan sponsor.

Sementara tim Sriwijaya FC pasca menggelar RUPS PT SOM telah menyusun struktur kepengurusan manajemen yang baru agar bisa lebih baik lagi menjalankan klub di musim kompetisi Pegadaian Liga 2 2025/26 mendatang. 

Menyikapi di Sumsel bakal ada 2 klub profesional, Sriwijaya FC dan Sumsel United, selaku pengamat Prof DR Abdullah Idi M.Ed bersyukur Gubernur dan Wakil Gubernur Sumsel punya perhatian. 

Menurut Abdullah Idi yang pernah menjabat WR 3 Bidang Kemahasiswaan & Alumni IAIN RF Palembang (2003-2007), tidak cukup dengan 2 orang itu saja. Untuk keberlangsungan tim profesional seperti Sriwijaya FC dan Sumsel United nanti perlu dibantu orang yang memang punya minat, yang punya bakat di situ, kemudian profesional untuk mengelola manajemen tim sepakbola itu.

"Menurut saya itu yang harus dibenahi dulu mengembalikan aura Sriwijaya FC yang sudah dimulai zaman Pak Syahrial Oesman dilanjutkan sampai sekarang," ungkap Pengamat Pendidikan Prof DR Abdullah Idi M.Ed kepada Sripoku.com. 

Guru Besar UIN Raden Fatah Abdullah Idi melihat positif seputar persepakbolaan di Sumsel terkait eksistensi Sriwijaya FC dan wacana munculnya klub baru Sumsel united ternyata dirinya memiliki basic sebagai mantan pesepakbola.

"Saya dulu pemain gelandang Tim Yunior Suratin PS Bangka 1983-1985, dan Tim Devisi 1 PS Palembang 1989. Saya kira ada upaya Pak Wagub ingin mendirikan klub Sumsel United. Wajar saja beliau tidak mau terbebani hal-hal yang termasuk hutang piutang Sriwijaya FC. Dan dia pejabat baru saya kira bagus," kata Abdullah Idi.

Menurut Abdullah Idi yang pernah menjabat Direktur Pasca Sarjana UIN Raden Fatah 2012-2016 dan Dekan FITK (Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan) UIN Raden Fatah 2020-2024 memang itu harus dimulai juga dengan membangun organisasi baru, kemudian visi semangat baru dan program yang terencana dan mendorong agar Sumsel United yang didirikan nanti merupakan klub Liga 1

"Positif saja, saya rasa tidak salah Pak Wagub ingin mendirikan klub itu. Karena Sumsel belum ada Liga 1, apa salahnya kalau memang dari berbagai aspek. Aspek manajemen, aspek sumber daya, kemudian tentu pembiayaan dan cost sesuai kemampuan itu. Kalau ada kemampuan itu lebih bagus karena Liga 1-nya kosong," kata Abdullah Idi.

Hanya saja, pria kelahiran Desa Sempan Kecamatan Pemali Kabupaten Bangka Provinsi Babel, 27 September 1965 berharap jangan terbebani, misalnya lantaran karena ingin mengambil tim Liga 1 biaya juga pontang-panting.

"Pak Wagub pasti punya perhitungan. Kemudian jangan sampai klub sepakbola Sumsel United yang baru itu nanti harus belajar dari Sriwijaya FC kenapa bermasalah dengan hutang piutang, mungkin manajemennya harus mantap betul dari awal takeovernya," ujar Abdullah Idi yang pernah menjabat Ketua ADI (Asosiasi Dosen Indonesia) Sumsel 2016-2021.

Menurut Abdullah Idi, mungkin untuk awal kalau sudah ada klub, terpaksa mengambil pemain yang sudah eksis, sudah professional. Tapi proses kelanjutannya mencari bibit-bibit pemain dari Sumsel terutama dari berbagai daerah di Sumsel. 

"Tapi diutamakan jangan diabaikan dari Sumsel karena itu mesti dibina. Bila perlu tarik pemain asal Sumsel yang ada di luar sana. Dipelajari dulu mereka kan supaya rasa memiliki terhadap Sumsel dulu, kemudian kalau pembayarannya wajar mereka profesional, apa salahnya ditawarkan. Tapi tidak mesti dari Sumsel semua, dari lain juga," bebernya.

Ia juga menyarankan agar di awal-awal klub tersebut jangan terburu-buru ingin juara dulu, yang penting menyenangkan Sumatera Selatan dulu.

"Ada kebanggaan klubnya, anak-anak kita bangga daripada kebut-kebutan di jalan raya. Dan juga ekonomi kerakyaratan juga hidup dengan adanya pertandingan bola itu. Multiflier efectnya, termasuk lapangan kerja dampak keberadaan tim," katanya.

Ia mengatakan masyarakat Sumsel sudah selayaknya mendukung kalau ada klub baru atau membangun klub yang sudah ada dengan dukungan fasilitas olahraga yang kompleks. 

"Karena kita ini sebenarnya sudah siap, menjadi tuan rumah event-event nasional, internasional di Palembang. Menurut saya aset-aset yang ada in memang harus dibantu dengan adanya klub itu karena asetnya luar biasa di Jakabaring dan Sumsel ini besar, tidak mungkin tidak punya klub yang bagus," katanya.

Menurut Adullah Idi, wacana mendirikan klub sepakbola Sumsel United yang penting proses dulu, ada rasa memiliki masyarakat Palembang khususnya dan Sumatera Selatan umumnya tentang kebanggaan terhadap klubnya dulu.

"Kalau juara itu tergantung ikhtiar. Yang penting ada rasa memiliki dulu. Jadi jangan dibebani soal harus juara sekian, yang penting ikut dan ini soal olahraga publik," pungkasnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, keseriusan mantan Bupati Lahat Cik Ujang yang ingin menggairahkan persepakbolaan di Sumsel dikabarkan hingga saat ini masih berburu klub yang akan ditakeover, seperti saat Pemprov Sumsel mentakeover Persijatim Solo menjadi Sriwijaya FC pada tahun 2004 lalu.

Informasi yang diterima Sripoku.com, bahkan Cik Ujang yang juga Ketua DPD Partai Demokrat Sumsel ini telah berhitung plus minus termasuk untuk membeli Sriwijaya FC dibandingkan dengan klub profesional lainnya.

"Ya Pak Wagub sudah berhitung kalau membeli Sriwijaya FC begini akan berat bebannya, kalau membeli klub yang baru lebih mudah," kata mantan Ketua Umum Sriwijaya Mania Marthin Anvetama yang ikut diajak berdiskusi dengan Cik Ujang

Cik Ujang sendiri blak-blakan mengungkapkan alasan tidak memilih membeli Sriwijaya FC dan masih tetap mewacanakan akan membuat klub sepakbola baru di Sumsel, yang akan mulai digerakkan tahun ini. 

"Pembentukan klub baru bukan untuk menjatuhkan Sriwijaya FC, melainkan untuk menciptakan persaingan sehat demi memajukan sepak bola di Sumsel," kata Cik Ujang saat diwawancarai di Monpera, Rabu (5/3/2025). 

Cik Ujang menjelaskan, alasan dirinya tidak memilih menghidupkan kembali Sriwijaya FC, karena dikhawatirkan ada tunggakan-tunggakan. Hal tersebut menjadi pertimbangan utamanya untuk membentuk klub baru.

"Saya takut untuk menghidupkan Sriwijaya FC karena khawatir ada tunggakan-tunggakan lama yang bisa menimbulkan masalah di kemudian hari. Jadi lebih baik kita buat klub baru agar lebih bersih dan terencana," kata Cik Ujang

Menurut Cik Ujang dengan adanya klub baru juga ada alternatif. Misal di  Pulau Jawa saja memiliki lebih dari satu klub dalam satu kabupaten, seperti Lamongan.  

"Dengan adanya dua klub di Sumsel, kita berharap ada kompetisi yang positif. Ini bukan persaingan untuk menjatuhkan, tapi untuk sama-sama maju," katanya.  

Meski baru sebatas wacana, Cik Ujang memastikan bahwa rencana ini akan diseriusi tahun ini. Ia berharap masyarakat dapat menerima kehadiran klub baru tersebut dan mendukung upaya memajukan sepak bola Sumsel.

 

Biodata:

Nama: Prof. Dr. Abdullah Idi, M.Ed,

Tempat tanggal lahir: Bangka, 27-09-1965

Orang tua: H. Idi bin Amim Said dan Saribah binti Jemain (almh)

Istri: Hj Safarina, S.Pd., M.Si. (PNS Guru).

Anak: Ghiena Inayati A, S. Ked. (Mahasiswa FK Unsri) dan Najwa Tuffahati A (Siswa SMP Kelas 9)

Alamat: Gg Melati Jl. AMD Talang Jambi Kec. Sukarame Kota Palembang.

Riwayat pendidikan:

Menyelesaikan pendidikan SD/Diniyah (1979)

Sekolah Menengah Pertama di Bangka (1982)

Sekolah Menengah Atas N 1 Sungai Liat Bangka (1985)

S1 Jurusan PAI Fakultas Tarbiyah IAIN Raden Fatah Palembang (1990)

Master of Education University of Tasmania Australia (1994)

Fisipol Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta (2006)

Profesor Sosiologi SK Mendiknas RI per 1 Desember 2006.

Karier:

- Pembantu Rektor lll IAIN Raden Fatah Palembang (2003-2007)

- Direktur Program Magister Administrasi Publik (MAP) STISIPOL Candradimuka Palembang (2008-2011)

-Direktur Pascasarjana Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang (2012-2016)

-Wakil Ketua Ikatan Sarjana Sosiologi Indonesia (ISI) Sumsel (2013-2017)

-Ketua Asosiasi Dosen Indonesia (ADI) Sumsel (2016-2021).

 

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved