Sosok dan Profil

Profil Abdullah Idi Calon Rektor UIN Raden Fatah Hobi Bola, Dorong Cik Ujang Bikin Klub Liga 1

Berikut profil Prof DR Abdullah Idi M.Ed yang masuk daftar 10 bakal calon rektor UIN Raden Fatah Palembang 2025-2029 yang lolos seleksi administrasi.

|
Penulis: Abdul Hafiz | Editor: Abdul Hafiz Sripo
DOK.PRIBADI ABDULLAH IDI
CALON REKTOR - Berikut profil Prof DR Abdullah Idi M.Ed yang masuk daftar 10 bakal calon rektor UIN Raden Fatah Palembang 2025-2029 yang lolos seleksi administrasi. 

Selain itu, Prof. Dr. Abdullah Idi, M.Ed juga aktif sebagai pembicara pada seminar-seminar lokal maupun mancanegara.

Sripoku.com pun pernah berkesempatan mewawancarai suami dari Safarina ini di rumah mertuanya yang berada di kawasan UIN Raden Fatah Palembang, enam tahun silam.

"Setiap hari transitnya di sini, sejak pukul 05.00 kita sudah berangkat dari rumah Talang Jambi ke sini, jadi istri dan anak-anak berangkat sekolah di sini, takut kena macet," ungkapnya kepada Sripoku.com.

Setelah mengantar istri dan anak ke sekolah, kebiasaan Abdullah Idi yakni jogging pagi yang rutin dilakukannya sebelum memulai aktivitas kampus.

Berbicara masalah olahraga, siapa sangka ayah dari Ghiena Inayati A,S.Ked. dan Najwa Tuffahati A ini adalah seorang "gila bola".

Menyukai sepakbola diakui Abdullah Idi sudah sejak duduk di bangku sekolah dasar.

Namun, masa-masa sulit harus dialaminya ketika menginjak remaja, puncaknya, ketika sang ibu dipanggil menghadap Sang Pencipta pada saat ia masih duduk di bangku Sekolah Dasar.

Sulung dari 5 bersaudara memiliki beban dan tanggung jawab tersendiri baginya, apalagi mengingat sang ayah hanya menjadi karyawan di salah satu PT Timah kala itu.

Abdullah Idi pun mengaku sempat membuat sang ayah kecewa bahkan 3 tahun lamanya, lantaran menolak keinginan sang ayah untuk menyuruhnya melanjutkan pendidikan Sekolah Pendidikan Guru (SPG) atau setara jenjang SMA.

"Waktu itu saya pilih SMA dan enggan melanjutkan ke SPG, dulu beliau bilang, menjadi pemain bola nanti mau kerja di mana, kalo kamu masuk SPG nanti setelah lulus langsung bisa kerja jadi guru" Ungkapnya sembari menirukan mimik bicara sang ayah.

Sadar merasa bersalah dengan orangtua akhirnya ia pun memutuskan nekat meninggalkan kota kelahiran, merantau ke kota pempek hingga tercatat sebagai salah seorang mahasiswa Fakultas Tarbiyah Institut Agama Islam Negeri (red-UIN sekarang) Raden Fatah Palembang.

Sejak itulah tekadnya ingin menjadi seorang pendidik begitu kuat, terlebih dorongan dari ayah menjadi inspirasi yang bisa mengkobarkan api semangatnya.

Takdir pun mempertemukannya dengan anak seorang dosen yang dikenalnya tak jauh dari tempat kostnya di kawasan kampus UIN Raden Fatah.

Waktu itu sang istri masih duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama dan ia menjadi aktivis kampus.

Setelah menyelesaikan pendidikan S1 pada tahun 1990 ia pun mendapat beasiswa S2 di University of Tasmania Australia.

Halaman
1234
Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved