Berita Muara Enim

Solar di Muara Enim Sudah 2 Bulan Kosong, Warga Terpaksa Beli BBM Subsidi Hingga ke Lahat

Salah seorang sopir angkutan desa (Angdes) Semende, Syakir (30), mengungkapkan kesulitan yang dihadapi warga setempat dalam mencari solar.

|
Penulis: Hartati | Editor: Odi Aria
Kompas.com
ILUSTRASI SPBU PERTAMINA- ejak dua bulan terakhir, Muara Enim mengalami kesulitan mendapatkan BBM jenis solar. Salah satu SPBU yang menyediakan solar di kota tersebut, yaitu SPBU Kepur, sudah tidak beroperasi, memaksa warga untuk membeli BBM ke kabupaten tetangga seperti Kabupaten Lahat. 

SRIPOKU.COM, MUARA ENIM-  Sejak dua bulan terakhir, Muara Enim mengalami kesulitan mendapatkan BBM jenis solar.

Salah satu SPBU yang menyediakan solar di kota tersebut, yaitu SPBU Kepur, sudah tidak beroperasi, memaksa warga untuk membeli BBM ke kabupaten tetangga seperti Kabupaten Lahat.

Salah seorang sopir angkutan desa (Angdes) Semende, Syakir (30), mengungkapkan kesulitan yang dihadapi warga setempat dalam mencari solar.

"Kami harus menghabiskan waktu berjam-jam mencari solar ke luar Kabupaten, dan seringkali solar sudah habis," keluh Syakir.

Di wilayah hulu Muara Enim, jarak antara dua SPBU yang menjual solar sangat jauh, dan SPBU Pulau Panggung sering kehabisan stok solar.

Keadaan ini semakin sulit karena SPBU Kepur sudah tutup, memaksa warga untuk mencari solar ke luar daerah.

Syakir juga mengkhawatirkan keberadaan SPBU yang terbatas di Muara Enim, terutama jika terjadi keadaan darurat.

"Jika ada mobil ambulans atau PBK yang membutuhkan solar, bagaimana solusinya? Muara Enim adalah lumbung energi, tapi masyarakatnya kekurangan energi," tegasnya.

Warga berharap agar pemerintah dan Pertamina segera mencari solusi untuk mengatasi kelangkaan solar di Muara Enim, terutama menjelang Hari Raya Idul Fitri yang dapat meningkatkan permintaan BBM dan menyebabkan lonjakan harga angkutan.

Tanggapan Pertamina

Menanggapi kelangkaan solar yang terjadi di Muara Enim, Pertamina Patra Niaga mengungkapkan adanya pelanggaran yang dilakukan oleh beberapa SPBU di wilayah tersebut. 

Hal ini menyebabkan ketidakcocokan sarana dan prasarana yang tidak sesuai dengan standar, yang pada akhirnya mengakibatkan kepadatan kendaraan di SPBU lainnya.

Area Manager Communication, Relation & CSR Sumbagsel Pertamina Patra Niaga Sumbagsel, Tjahyo Nikho Indrawan, mengungkapkan bahwa distribusi BBM diubah dengan mengalihkan pasokan ke lembaga penyalur terdekat.

Beberapa SPBU yang terlibat dalam distribusi ulang tersebut antara lain SPBU 24.317.102, SPBU 24.313.43, SPBU 24.311.39, SPBU 24.306.137, dan SPBU 24.313.136.

Untuk rata-rata konsumsi Bio Solar di Muara Enim pada Februari 2025 tercatat sekitar 91 Kilo Liter (KL) per hari.

"Pertamina menghimbau agar masyarakat tidak menimbun BBM atau mengisi bahan bakar secara berulang, karena itu berbahaya dan merugikan banyak pihak," ujar Tjahyo.

 

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved