Berita Sriwijaya FC
Rahmad Darmawan: Sriwijaya FC Perlu Perhatian Khusus, Saya Yakin Pemprov Sumsel tidak Berdiam Diri
Legend pelatih Rahmad Darmawan menyatakan Sriwijaya FC perlu perhatian khusus dan meyakini Pemprov Sumsel tidak berdiam diri.
Penulis: Abdul Hafiz | Editor: Abdul Hafiz Sripo
SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Hiruk pikuk persepakbolaan Sriwijaya FC hingga wacana Wakil Gubernur Sumsel H Cik Ujang SH yang menyatakan untuk mendirikan klub Sumsel Sumsel United ternyata menjadi perhatian pelatih legenda coach Rahmad Darmawan.
Pelatih yang akrab disapa coach RD ini yang mendapat penghargaan meraih Piala Indonesia/Copa Indonesia pada tahun 2007-2008, 2008-2009, dan 2010 bersama Sriwijaya FC ternyata sangat mengupdate informasi perkembangan Sriwijaya FC ketika dibincangi Sripoku.com, Minggu (9/3/2025) malam.
"Yang pasti kalau bicara mengenai Sriwijaya FC, nomor satu yang harus kita ingat bahwa Sriwijaya FC ini lahir dari satu proses yang begitu rumit. Maksudnya dari pindahnya Persijatim kemudian direncanakan tentu waktu itu untuk memberikan suatu kebanggaan dan menjadi ikon masyarakat Sumsel," kata Mayor Laut Drs. Rahmad Darmawan.
Rahmad yang pernah menjadi pelatih timnas Indonesia U-23, dan juga menjadi asisten pelatih kepala timnas senior Indonesia, serta pelatih sementara timnas senior pada tahun 2013 mengatakan prestasi Sriwijaya FC menjadikan Kota Palembang dan Provinsi Sumatera Selatan lebih membumi.
"Di samping orang dulu mengenal Palembang dengan hanya pempeknya sampai ada satu klub bola yang notobene di awal-awal kemunculannya sangat membanggakan sekali, membuat banyak sekali masyarakat Indonesia semuanya melihat dengan sangat bangga prestasi Sriwijaya FC," kata RD yang meraih penghargaan sebagai Pelatih Terbaik Copa Indonesia pada tahun 2009.
Coach RD kelahiran Metro (Lampung) 28 November 1966 juga mengingatkan jika nama Sriwijaya FC itu identik dengan Kerajaan Sriwijaya sebelum lahirnya kota Palembang atau Provinsi Sumatera Selatan.
"Itu historycalnya menurut saya ada banyak hal yang membuat Sriwijaya FC harus mendapat perhatian khususlah untuk Sriwijaya FC bisa menjaga eksistensinya. Karena dengan berbagai hal tadi yang saya sampaikan itu sudah merupakan satu nilai pemersatu masyarakat Sumsel," bebernya.
Saking Sriwijaya FC yang berjuluk Laskar Wong Kito menjadi suatu kebanggaan bagi banyak orang hingga coach RD sering disapa orang yang mengaku turut bangga menjadi Wong Sumsel.
"Saya sering ketemu orang di Jakarta, gak cuma dari asli Palembang, bahkan dari Musirawas, orang dari kabupaten jauh dari pusat kota, mereka selalu kalua ketemu saya coach saya dari Wong Sumsel.
Dan ketika orang Lampung yang mantan orang Palembang, keturunan Palembang selalu negor saya. Artinya mereka begitu bangga ngomongi Sriwijaya FC," terangnya.
Nah sekarang tentu semua berharap bahwa Sriwijaya FC ini bisa terus dijaga kehormatannya. Dan tentu saja untuk menjaganya dari semua aspek yang ada di sana, semua stakeholder di sana harus bahu membahu mendukung.
"Saya dengar kan ada permasalahan dengan rencana Pemprov Sumsel yang ingin mengambil, mentakeover Sriwijaya FC tapi katanya Digi Sportnya jual mahal, atau apa. Saya pikir Digi Sport juga mengkalkulasi dengan cermatlah untuk ke depannya seperti apa," kata coach RD.
Karena kalau pengelolaannya masih seperti tahun kemarin, kata coach RD akhirnya daya jual Sriwijaya FC untuk musim yang akan datang apalagi kalau sampai jatuh ke Liga 3 nilainya bakal jatuh.
"Ya itu udah gak usah ngomong puluhan M-lah (miliaran rupiah), gak akan ada itu. Patut pertimbangan secara benar-benarlah dengan kepala dingin untuk berunding. Kalau saya pikir sebetulnya harus ada keputusan yang bijaklah dari semua pihak," katanya.
Coach RD meyakini Pemprov Sumsel tidak berdiam diri untuk peduli dengan Sriwijaya FC. Ia yakin sudah ada usaha walaupun tidak terekspos.
Diam-diam sudah ada niat yang baik untuk mempertahankan Sriwijaya FC ini dengan eksistensinya. Tapi isu-isu yang ia lihat memang belum ada kesepakatan karena terlalu banyaknya yang harus dipertimbangkan.
"Terutama kan kalau kemarin disampaikan oleh Pak Wagub itu ya bagus memang harus di depan dijelaskan apa adanya, jangan sampai nanti di belakang ada masalah yang tidak bisa membawa Sriwijaya FC lebih baik lagi," paparnya.
Coach RD menyarankan agar memikirkan dulu semuanya fokus kepada meneruskan Sriwijaya FC supaya bisa eksis di Liga 2 dengan komitmen bersama yang harus dibicarakan mumpung sekarang ini masih awal.
"Jadi jangan nanti kalau sudah dekat kebutuhan tim sudah gedebak-gedebuk bingung lagi. Menurut saya dari sekarang harus dikompromikan ketemu titik temunya seperti apa. Karena sayang kalau nama Sriwijaya FC ini nantinya hilang di peredaran sepakabola elite Indonesia, hilang dari Liga 2 minimal. Harus tetap berusaha naik Liga 1 lagi," ujarnya.
Terkait Format Baru Liga 2 2025/26 apakah membuka peluang Sriwijaya FC bisa lolos ke Liga 1?
"Saya rasa itu hanya sistem, kalau sistem tidak diimbangi dengan tim yang dipersiapkan dengan baik sama saja. Menurut saya tetap harus dimulai dari persiapannya dengan baik, terus keseriusan dari semua pihak untuk membawa Sriwijaya FC ini benar-benar bisa lolos," kata coach RD.
Kalau setelah itu dimulai, mau sistem apapun menurut coach RD tidak masalah ya. Mau format Liga 2 seperti tahu lalu apa mau seperti sekarang ini yang ada rencana 3 pertandingan di setiap grup dan hanya 2 wilayah.
"Saya rasa gak masalahlah buat Sriwijaya FC, yang penting itu tadi, dimulai dari bagaimana membangun tim Sriwijaya FC untuk lebih baik," ujarnya.
Coach RD yakin Pemerintah Provinisi Sumatera Selatan bukan tutup mata, melainkan sudah berusaha untuk mengambil langkah baiknya.
"Tapi kalau itu tadi masih tidak adanya kebijakan yang wise, percayalah nanti pengelola yang sekarang mungkin malah bisa tidak apa-apa kasarnya. Karena membiayai tim Liga 2 itu gak murah, kemudian dan kalau dia tidak dapat mempertahankan di Liga 2," kata pelatih yang ikut mempersembahkan medali perak SEA Games pada tahun 2011 dan 2013 bersama timnas U-23 Indonesia.

Baca juga: Ikatan Masyarakat Sumsel Gelar Mudik Gratis Lebaran 2025, Buruan Daftar Kuota Terbatas
Di penghujung obrolannya, coach RD mengungkapkan sangat salut dengan pemain-pemain Sriwijaya FC pada saat mengarungi babak playoff degradasi Pegadaian Liga 2 2024/25 lalu.
Para penggawa Sriwijaya FC begitu tetap fight dengan segala permasalahan yang terjadi. Bagaimana mereka masih mau untuk menjaga marwah Sriwijaya FC, luar biasa. Betul-betul dipertahankan sekuat tenaga, walaupun dengan kesulitan yang mereka alami, mau gaji tidak terbayar, dan lain sebagainya.
"Dan itu membuat saya pikir kalau pemain atau pelaku di lapangan secara langsung mau menjaga marwah, kenapa kok kita tidak mau berunding ketemu di titik temulah. Jadi jangan egoislah untuk ke depannya itu benar-benar fokus kepada menjaga kekompakan Sriwijaya FC," kata coach RD yang saat ini masih dipercaya sebagai Dirtek Barito Putera.
Sriwijaya FC Hadapi Garudayaksa FC di Laga Perdana, Coach Azul Waspadai Kekuatan Lawan z |
![]() |
---|
Sriwijaya FC Bungkam All Star Palembang dengan Skor 4-1 di Laga Uji Coba |
![]() |
---|
Coach Azul Akui Laga Uji Coba Melawan All Star Palembang sebagai Pengukur Kemampuan Pemain |
![]() |
---|
Zulkifli Ubah Sriwijaya FC Jadi "Heavy Metal Football", Taktik Baru Andalan Laskar Wong Kito |
![]() |
---|
Sriwijaya FC Evaluasi Pemain Belakang, Sering Kalah Duel Satu Lawan Satu |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.