Berita Sriwijaya FC
Wakil Gubernur Sumsel Cik Ujang Serius Berburu Klub Bola, Sriwijaya FC Masih Jual Mahal
Keseriusan Cik Ujang yang ingin menndirikan klub Liga 2 Sumsel United dikabarkan hingga saat ini masih berburu klub yang akan ditakeover.
Penulis: Abdul Hafiz | Editor: Abdul Hafiz Sripo
SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Pernyataan Wakil Gubernur Sumsel H Cik Ujang SH yang bakal mendirikan klub baru profesional Sumsel United yang akan menjadi rival Sriwijaya FC mengarungi kompetisi Pegadaian Liga 2 2025/26 sepertinya bukan sebatas wacana.
Keseriusan mantan Bupati Lahat Cik Ujang yang ingin menggairahkan persepakbolaan di Sumsel dikabarkan hingga saat ini masih berburu klub yang akan ditakeover, seperti saat Pemprov Sumsel mentakeover Persijatim Solo menjadi Sriwijaya FC pada tahun 2004 lalu.
Informasi yang diterima Sripoku.com, bahkan Cik Ujang yang juga Ketua DPD Partai Demokrat Sumsel ini telah berhitung plus minus termasuk untuk membeli Sriwijaya FC dibandingkan dengan klub profesional lainnya.
"Ya Pak Wagub sudah berhitung kalau membeli Sriwijaya FC begini akan berat bebannya, kalau membeli klub yang baru lebih mudah," kata mantan Ketua Umum Sriwijaya Mania Marthin Anvetama yang ikut diajak berdiskusi dengan Cik Ujang.
Cik Ujang sendiri blak-blakan mengungkapkan alasan tidak memilih membeli Sriwijaya FC dan masih tetap mewacanakan akan membuat klub sepakbola baru di Sumsel, yang akan mulai digerakkan tahun ini.
"Pembentukan klub baru bukan untuk menjatuhkan Sriwijaya FC, melainkan untuk menciptakan persaingan sehat demi memajukan sepak bola di Sumsel," kata Cik Ujang saat diwawancarai di Monpera, Rabu (5/3/2025).
Cik Ujang menjelaskan, alasan dirinya tidak memilih menghidupkan kembali Sriwijaya FC, karena dikhawatirkan ada tunggakan-tunggakan. Hal tersebut menjadi pertimbangan utamanya untuk membentuk klub baru.
"Saya takut untuk menghidupkan Sriwijaya FC karena khawatir ada tunggakan-tunggakan lama yang bisa menimbulkan masalah di kemudian hari. Jadi lebih baik kita buat klub baru agar lebih bersih dan terencana," kata Cik Ujang.
Menurut Cik Ujang dengan adanya klub baru juga ada alternatif. Misal di Pulau Jawa saja memiliki lebih dari satu klub dalam satu kabupaten, seperti Lamongan.
"Dengan adanya dua klub di Sumsel, kita berharap ada kompetisi yang positif. Ini bukan persaingan untuk menjatuhkan, tapi untuk sama-sama maju," katanya.
Meski baru sebatas wacana, Cik Ujang memastikan bahwa rencana ini akan diseriusi tahun ini. Ia berharap masyarakat dapat menerima kehadiran klub baru tersebut dan mendukung upaya memajukan sepak bola Sumsel.
CEO PT Digi Sport, Anggoro Prajesta pemegang saham mayoritas PT SOM selaku manajemen pengelola Sriwijaya FC beberapa ditanya Sripoku, terkesan masih jual mahal kemungkinan untuk menjual kepemilikan saham klub SFC.
"Gaklah (apakah akan dijual pasca RUPS PT SOM?). Tapi kalau ada yang mau, yang ngebet banget, daripada habis budget bikin klub baru," kata Anggoro Prajesta yang kini menjabat Direktur Olahraga Sriwijaya FC.
Sebelumnya kepada Sripoku.com, Anggoro Prajesta menyatakan pihaknya akan menerima dengan lapang dada jika pembentukan Sumsel United memang menjadi keputusan dari Gubernur dan Wakil Gubernur Sumatera Selatan yang akan sama-sama dengan Sriwijaya FC berkompetisi Pegadaian Liga 2 2025/26.
Hanya saja Anggoro Prajesta mengingatkan bahwa kedua klub tersebut harus diperlakukan secara adil oleh pemerintah, mengingat Sriwijaya FC telah lama mencuri hati masyarakat Sumsel.
"Sebenarnya tidak masalah ya, kita siap berkompetisi secara fair, selama bisa adil memfasilitasi kedua klub, Sriwijaya FC dan Sumsel United, apabila terbentuk nantinya," ungkap Anggoro Prajesta kepada Sripoku.com, Selasa (25/2/2025).
Lantas Sriwijaya FC akan dihargai berapa jika ada investor yang tertarik untuk membeli saham kepemilikannya?
"Balik lagi kalau harganya bagus, cocok gak ada yang dirugikan why not," kata Anggoro Prajesta.
Anggoro Prajesta pun belum bisa memastikan kisaran berapa miliar nilai saham yang harus ditawarkan jika ada investor berniat membelinya. Namun pada prinsipnya pihak PT Digi Sport Asia terbuka kepada investor yang mau masuk.
"Wah saya gak bisa ngomong kalau itu. Itu banyak faktor. Ini saja berapa yang sudah kita keluar belum kita hitung. Intinya kita terbuka kalau ada investor mau masuk. Entah itu mau beli saham kita ataupun kolaborasi," terangnya.
Ia menjelaskan adanya perbedaan jika investor ingin membeli saham dengan investor yang ingin berkolaborasi menginvestasikan di Sriwijaya FC.
"Kalau beli saham kita, uangnya gak masuk ke Sriwijaya FC. Uangnya masuk ke kita. Ke masing-masing pemilik saham gak cuma Digi. Banyak. Tapi kalau inves ke Sriwijaya FC, lain lagi," jelasnya.

Baca juga: Sriwijaya FC Bakal Melakoni 27 Pertandingan Format Liga 2 2025/26, Pemain Dituntut Fisik Prima
Anggoro Prajesta mengatakan PT Digi Sport Asia selama ini disebut pemegang saham mayoritas karena berkolaborasi dengan rekanannya Alexander Rusli, owner Digi yang juga Wakil Komisaris Utama PT SOM.
"Digi sahamnya 38 apa 39 persen. Yang lain investornya kan banyak. Ada BUN itu 16 apa 17 persen, kemudian Cimory Paparel ada juga sahamnya 9-an persen. Kita merangkul banyak investor, gak Digi sendiri," katanya.
Anggoro Prajesta menjelaskan jika ada investor yang ingin bergabung atau membeli saham kepemilikan klub Sriwijaya FC makan pihaknya harus terlebih dahulu bicara dengan para investor yang ada di dalamnya.
"Makanya kalau ada yang mau beli saham, kita harus bicara dulu dengan investor yang lainnya. Saya gak bisa ngomong apa. Mungkin ada yang mau melepas, mungkin ada yang mau melepas," jelas Anggoro Prajesta.
Sriwijaya FC saat ini tengah libur kompetisi, namun ini menjadi kesempatan bagi manajemen untuk melakukan perbaikan internal, termasuk membenahi tim dan membangun hubungan dengan para sponsor yang telah mendukung klub ini.
Namun, masalah besar masih menghantui Sriwijaya FC, seperti tunggakan gaji yang belum diselesaikan. Terutama gaji pelatih, pemain, dan official yang mencapai Rp 1 miliar, serta gaji dua bulan pemain musim 2023/2024 yang diperkirakan sebesar Rp 700-800 juta.
Sriwijaya FC
SFC
Liga 2
Sumsel United
Gubernur Sumsel
Cik Ujang
Anggoro Prajesta
PT Digi Sport Asia
PT SOM
Coach Azul Akui Laga Uji Coba Melawan All Star Palembang sebagai Pengukur Kemampuan Pemain |
![]() |
---|
Zulkifli Ubah Sriwijaya FC Jadi "Heavy Metal Football", Taktik Baru Andalan Laskar Wong Kito |
![]() |
---|
Sriwijaya FC Evaluasi Pemain Belakang, Sering Kalah Duel Satu Lawan Satu |
![]() |
---|
Progres Sriwijaya FC Semakin Meningkat Menjelang Bergulirnya Liga Championship |
![]() |
---|
Seusai TC di Jakarta, Sriwijaya FC Gelar Latihan Perdana di Jakabaring dengan 34 Pemain |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.