Berita Sriwjiaya FC

Mengintip Proses Rencana Perombakan Manajemen Sriwijaya FC Jelang RUPS PT SOM 28 Februari 2025

CEO PT Digi Sport Asia Anggoro Prajesta menyebut pemilik saham tentu ingin menempatkan orangnya di pengurus manajemen Sriwijaya FC pada RUPS nanti.

Penulis: Abdul Hafiz | Editor: Abdul Hafiz Sripo
@prajesta
TEMPATKAN ORANG - CEO PT Digi Sport Asia Anggoro Prajesta menyebut pemilik saham tentu ingin menempatkan orangnya di pengurus manajemen Sriwijaya FC pada RUPS PT SOMdi Kantor Sriwijaya FC, Jumat (28/2/2025) malam nanti. 

SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Sriwijaya FC telah mengagendakan untuk menggelar RUPS (Rapat Umum Pemegang Saham) PT SOM.

"RUPS di Kantor Sriwijaya FC, Jumat tanggal 28 Februari 2025 malam," ungkap CEO PT Digi Sport Asia Anggoro Prajesta pemegang saham mayoritas PT SOM selaku pengelola Sriwijaya FC.

Pria yang akrab disapa Goro ini mengatakan adapun agenda RUPS PT SOM ini tentunya untuk mengevaluasi perjalanan Sriwijaya FC selama mengikuti kompetisi Pegadaian Liga 2024/25 kemarin.

"Perubahan pengurus, penyegaran di manajemen Sriwijaya FC. Cuma komposisinya belum tahu," kata Anggoro Prajesta.

Anggoro Prajesta yang merupakan orang kepercayaannya owner PT Digi Sport Asia Alexander Rusli yang sekaligus Wakil Komisaris Utama PT SOM olaningnya itu RUPS dulu, berikutnya struktur manajemen Sriwijaya FC terbentuk.

"Baru nanti akan dibentuk manajemen ke bawahnyalah. Kita bentuk yang di atasnya dulu, baru ke bawah," katanya.

Ia mengatakan banyak pengurus di struktur manajemen yang sudah tidak aktif untuk dilakukan penyegaran. Begitu juga yang aktifpun perlu dievaluasi semuanya. 

Hanya saja Anggoro Prajesta belum bisa menyebut berapa persen pengurus yang akan dirombak nantinya pada RUPS. 

Baca juga: Sriwijaya FC Terima Bonus Bank Sumsel Babel di Laga Pamungkas, Tinggal Menanti Sisa Gaji Pemain

"Itu saya belum bisa memastikan. Pemegang saham pasti mau narok orangnya, apakah itu mau dijadikan Direksi ataukah Komisaris," ujarntya. 

Anggoro Prajesta mencontohkan, misalnya Komisaris Utama PT SOM Asfan Fikri Sanap yang memegang saham 22 persen dia ingin si A tetap bertahan, itu juga harus negosiasi.

"Kecuali SFC 99 persen sahamnya Digi akan lainlah ceritanya kita bisa nentukan semuanya. Masalahnya ini kan gak 99 persen. Meskipun kita pemegang saham paling besar, tapi tetap harus mendengar aspirasi dari pemegang saham yang lain," terangnya.

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved