Berita PTBA

Cerita di Balik Secangkir Kopi: Jatuh Bangun Usaha Kafe Binaan Bukit Asam PTBA

Dari pesangon yang didapat usai resign, Hendra sempat membuat usaha media cetak bersama temannya. Sialnya

|
Editor: Yandi Triansyah
Dokumen PTBA
KISAH SUKSES - Hendra Susanto sang pemilik Beskabean Coffee yang jatuh bangun merintis usaha. Kini ia memiliki sejumlah cabang tempat usaha minum kopi di Palembang dan Jakarta. Foto diambil beberapa waktu lalu 

SRIPOKU.COM - Menyeruput secangkir kopi hangat, sambil menikmati pemandangan Kota Palembang dari atas rooftop.

Jembatan Musi terlihat dari kejauhan. Diiringi musik yang lembut dan hembusan angin sepoi-sepoi. Senja tiba, lampu-lampu kota mulai menyala.

Suasana itu bisa dinikmati dari sebuah kedai kopi berlantai tiga di Jalan Ratna, Palembang. 

Beskabean Coffee, demikian nama kedai kopi di sebuah gang menanjak selebar dua meter pada sisi kiri Jalan Ratna.

KISAH SUKSES - Hendra Susanto sang pemilik Beskabean Coffee yang jatuh bangun merintis usaha. Kini ia memiliki sejumlah cabang tempat usaha minum kopi di Palembang dan Jakarta. Foto diambil beberapa waktu lalu
KISAH SUKSES - Hendra Susanto sang pemilik Beskabean Coffee yang jatuh bangun merintis usaha. Kini ia memiliki sejumlah cabang tempat usaha minum kopi di Palembang dan Jakarta. Foto diambil beberapa waktu lalu (Dokumen PTBA)

Cukup dengan uang sekitar Rp 20 ribu, secangkir kopi bisa dinikmati di sini. 

Dari luar tak tampak keramaian, folding gate dan pintu berwarna hijau tertutup. Saat masuk ke Beskabean Coffee, aroma kopi langsung menyeruak.

 Interiornya didominasi kayu dengan pencahayaan lampu kuning.

Para pengunjung bercengkerama di meja panjang, ditemani kopi tentunya. Buku-buku komik dan novel tersusun rapi di rak, bisa dibaca pengunjung.

KISAH SUKSES - Hendra Susanto sang pemilik Beskabean Coffee yang jatuh bangun merintis usaha. Kini ia memiliki sejumlah cabang tempat usaha minum kopi di Palembang dan Jakarta. Foto diambil beberapa waktu lalu
KISAH SUKSES - Hendra Susanto sang pemilik Beskabean Coffee yang jatuh bangun merintis usaha. Kini ia memiliki sejumlah cabang tempat usaha minum kopi di Palembang dan Jakarta. Foto diambil beberapa waktu lalu (Dokumen PTBA)

Di balik secangkir kopi, ada cerita jatuh bangun Hendra Susanto sang pemilik Beskabean Coffee.

Sebelum membangun bisnis, pria yang sekarang berusia 40 tahun ini bekerja sebagai quality control di perusahaan asing asal Thailand. Namun, penyakit radang paru-paru memaksanya berhenti bekerja. 

Dari pesangon yang didapat usai resign, Hendra sempat membuat usaha media cetak bersama temannya. Sialnya, Hendra malah ditipu.

"Saat saya berhenti dari pekerjaan saya, dapat pesangon ratusan juta rupiah. Saya investasikan untuk berbisnis media cetak, tapi ternyata ditipu sama teman sendiri dan duitnya malah hilang," tutur Hendra. 

Hendra sempat terpukul. Untungnya dia memiliki keluarga yang tak henti-hentinya memberikan semangat.

Bermodal uang Rp 880 ribu dari celengan, Hendra mencoba menjalankan usaha jus kacang-kacangan yang diberi nama Berka Sari Kacang.

Disingkat jadi Beska. Dari sini lah nama Beskabean berasal. "Namun berjalan satu tahun, usaha itu stagnan. Saya mencari usaha lainnya yang lebih berprospek," ucapnya.

Halaman
123
Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved