Berita Polda Sumsel

Polda Sumsel Serukan Pengendalian Harga Gabah Agar Tidak Timbulkan Gejolak Sosial

Pj Gubernur Sumsel, Elen Setiadi dalam arahannya menekankan pentingnya penyerapan gabah di tingkat petani untuk mengendalikan harga gabah

Editor: Odi Aria
Dokumen Polisi
RAPAT HARGA GABAH: alam rangka upaya peningkatan penyerapan gabah di tingkat petani, Kapolda Sumatera Selatan, Irjen Pol Andi Rian R Djajadi, yang diwakili oleh Dirreskrimsus Polda Sumsel, Kombes Pol Bagus Suropratimo Oktobrianto, bersama Penjabat (Pj) Gubernur Sumsel, Elen Setiadi, memimpin rapat koordinasi lanjutan mengenai penyerapan dan pengendalian harga gabah di Provinsi Sumsel. Rapat tersebut berlangsung di Griya Agung Palembang pada Selasa, 11 Februari 2025. 

SRIPOKU.COM- Dalam rangka upaya peningkatan penyerapan gabah di tingkat petani, Kapolda Sumatera Selatan, Irjen Pol Andi Rian R Djajadi, yang diwakili oleh Dirreskrimsus Polda Sumsel, Kombes Pol Bagus Suropratimo Oktobrianto, bersama Penjabat (Pj) Gubernur Sumsel, Elen Setiadi, memimpin rapat koordinasi lanjutan mengenai penyerapan dan pengendalian harga gabah di Provinsi Sumsel.

Rapat tersebut berlangsung di Griya Agung Palembang pada Selasa, 11 Februari 2025.

Kombes Pol Sunarto, Kabid Humas Polda Sumsel, dalam keterangannya menyebutkan bahwa berdasarkan data produksi padi di Indonesia, Provinsi Sumsel termasuk dalam lima provinsi dengan potensi produksi padi tertinggi pada Januari-Maret 2024.

Ia menambahkan bahwa produksi beras di Indonesia terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun, dengan surplus beras pada 2024 mencapai 828.03 ribu ton, tertinggi dalam empat tahun terakhir.

Sementara itu, Pj Gubernur Elen Setiadi, dalam arahannya menekankan pentingnya penyerapan gabah di tingkat petani untuk mengendalikan harga gabah agar tidak menimbulkan gejolak di masyarakat.

"Kami menargetkan agar seluruh hasil gabah yang diproduksi dapat terserap dengan harga Rp 6.500 per kilogram, dan kami juga akan mendukung BULOG dalam menyerap gabah dari petani," ujar Elen.

Kepala Dinas Pertanian TPH Sumsel, Dr. Ir. H.R. Bambang Pramono, M.Si, mengungkapkan bahwa harga gabah pada Januari-Februari 2025 berkisar antara Rp 5.100 hingga Rp 6.500 per kilogram.

Potensi produksi padi (GKG) di Sumsel pada Februari-Maret 2025 diperkirakan mencapai 784.206 ton, setara dengan 450.370 ton beras.

Sementara itu, BULOG Sumsel menargetkan penyerapan beras sebanyak 161.000 ton antara Januari hingga April 2025.

Elis Nurhayati, pimpinan Perum BULOG Sumsel-Babel, mengingatkan pentingnya kualitas hasil gabah yang dipanen oleh petani.

"Kami berharap petani dapat meningkatkan kualitas gabah dengan mengurangi jerami dan kotoran dalam gabah yang dipanen, agar kualitas beras lebih baik dan harga yang ditawarkan juga stabil," ujar Elis.

Selain para pejabat terkait, rapat ini juga dihadiri oleh Kepala BINDA Sumsel, Sudadi, SH., M.Si, serta anggota Forkopimda lainnya.

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved