Demi Dukung Sriwijaya FC Bertahan di Liga 2, Manajemen Santuni Suporter Korban Tragedi Jatuh

SRIPOKU.COM, PALEMBANG – Manajemen Sriwijaya FC mengapresiasi perjuangan kelompok suporter yang telah memberikan dukungan saat laga mengalahkan Persikota Tangerang di tribun selatan Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring Palembang, Selasa (4/2/2025) sore.

"Kita menyampaikan keprihatinan atas perjuangan kawan-kawan suporter hingga ada yang sampai terjatuh demi mendukung agar Sriwijaya FC bertahan di Liga 2," ungkap Sekretaris PT SOM (Sriwijaya Optimis Mandiri) Faisal Mursyid bersama Manajer Marketing Sriwijaya FC Anthon Wahyudi dan Tim Advokasi SFC Beni, Rabu (5/2/2025).

Ketiga perwakilan manajemen Sriwijaya FC ini menyambangi korban dan menyampaikan tali asih dan diterima oleh Ketua Umum Sriwijaya Mania Eddy Ismail di kediaman salah satu suporter korban jatuh dari steger stadion.

Sejumlah suporter Sriwijaya Mania mengalami kecelakaan setelah terjatuh dari tribun selatan stadion. Kejadian ini terjadi saat hujan deras disertai angin kencang sekitar pukul 17.00 WIB.

Menurut keterangan Aris Arisandi salah seorang suporter, korban terjatuh saat suasana stadion sedang terjadi hujan.

Korban terjatuh setelah steger di depan tribun selatan Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring terbang dan mengenai beberapa orang yang sedang duduk di belakangnya. 

"Mereka terjatuh saat sedang duduk di belakang steger tribun selatan," katanya, Rabu (5/2/2025).

Tercatat, ada sekitar enam orang yang terjatuh, namun yang mengalami luka parah adalah satu orang, sementara dua lainnya juga mengalami cedera yang cukup serius.

Korban yang mengalami cedera parah adalah Ridho, yang mengalami luka robek di bagian kepala.

Sedangkan Daffa mengalami cedera di bagian tumit dan MDAS mengalami nyeri pada telapak kaki kiri, dengan cedera pada tulang kakinya.

Begitu mengetahui ada yang terjatuh, teman-teman korban langsung meminta bantuan dari PMI yang saat itu sedang berjaga di tribun selatan.

PMI sigap membawa korban ke Rumah Sakit Hermina Jakabaring untuk mendapatkan perawatan medis.

Aris menambahkan, Ridho yang mengalami luka parah di bagian kepala harus segera menjalani operasi.

Namun, karena biaya operasinya cukup mahal, keluarga korban memutuskan untuk memindahkan Ridho ke Rumah Sakit Bunda.

"Waktu di Hermina, untuk operasinya cukup mahal, makanya keluarga korban tidak bisa membayar, akhirnya dialihkan ke Rumah Sakit Bunda," ungkap Aris.

Baca juga: Sriwijaya FC Masih Bertahan Runner Up Grup H Usai Tekuk Persikota 1-0, Langsung Disawer Bonus