Contoh Cerita Fabel Dongeng Bahasa Indonesia Kucing Siam yang Sombong, Kesombongan yang Sia-Sia

Ini contoh cerita fabel dongeng Bahasa Indonesia Kucing Siam yang Sombong yang bisa dipelajari, Cerita Fabel adalah cerita tentang kehidupan hewan.

Penulis: Siti Umnah | Editor: Siti Umnah
Freepik.com
ILUSTRASI CERITA FABEL : Ini contoh cerita fabel dongeng Bahasa Indonesia Kucing Siam yang Sombong yang bisa dipelajari, Cerita Fabel adalah cerita tentang kehidupan hewan.(Freepik.com) 

SRIPOKU.COM - Berikut ini disajikan contoh Cerita Fabel Bahasa Indonesia yang dapat dipelajari berjudul Kucing Siam yang Sombong.

Cerita Fabel adalah sebuah kisah atau cerita tentang kehidupan hewan yang memiliki watak layaknya manusia.

Baca juga: Contoh Cerita Fabel Bahasa Inggris Judul The Dog and His Bone, Dilengkapi Terjemahan Cerita Fabel

Baca juga: Contoh Cerita Fabel Dongeng Bahasa Indonesia Judul Jati Diri Si Elang, Penuh Hikmah dan Pelajaran

Kucing Siam yang Sombong

Sinna adalah seekor kucing siam. Ketika ia masih kecil, ibunya pernah berkata, “Kau harus tahu, anakku… Kita ini keturunan kucing dari istana Raja Siam. Nenek moyang kita lahir dan tinggal di istana Raja Siam.”

Waktu itu, Sinna bertanya pada ibunya, “Bagaimana kalau ada yang tidak percaya, Bu?”

“Kalau ada yang tidak percaya, suruh saja mereka melihat ke matamu yang biru, titik cokelat tua di ekor dan kakimu, juga bulu kecoklatan yang halus. Itu adalah ciri-ciri kucing siam asli. Keturunan dari kucing bangsawan yang tinggal istana Raja Siam.” Begitu dulu penjelasan ibu Sinna.

Kini Sinna sudah dewasa. Ia tetap percaya kalau ia adalah kucing bangsawan. Dan itu membuat ia menjadi kucing yang sombong. Ia merasa dirinya lebih hebat dibanding kucing gemuk yang tinggal di sebelah rumahnya. Atau kucing oranye yang tinggal di seberang jalan.  

Setiap kali berjalan keluar gerbang rumahnya, Sinna tidak pernah menegur kucing-kucing tetangganya. Ia merasa kucing-kucing itu hanyalah kucing kampung. Tidak sehebat dirinya yang keturunan kucing dari istana Raja Siam.

Kucing-kucing lain tetangga Sinna, mulai kesal pada sikap Sinna.

“Kalau dia memang kucing bangsawan, harusnya dia tahu cara bersikap baik dan ramah. Harusnya dia tahu cara bersikap peduli pada kucing lain,” kata Abu si kucing abu-abu.

“Aku tidak percaya dia kucing bangsawan,” tawa Oren si kucing oranye. “Kalau dia dikejar anjing peking di jalan, dia pasti akan lari juga seperti kucing kampung lainnya. Aku yakin itu!”

“Ssst… lihat! Itu si King anjing peking baru keluar dari rumahnya…” bisik Abu pada Oren. Ia menunjuk ke arah jalan.

“Ssst… lihat! Itu si nona bangsawan juga baru keluar dari gerbang rumahnya,” bisik Oren sambil meringis.

“Kalau begitu, ayo kita panjat dinding. Kita lihat apa yang terjadi. Pasti ada kejadian seru! Hi hi hi…” tawa Abu.

Abu dan Oren lalu berlari dan melompat lincah sampai ke atas dinding pagar. Di atas dinding, mereka menunggu Sinna dan King bertemu di jalan.

Halaman
12
Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved