Contoh Cerita Fabel Dongeng Bahasa Indonesia Judul Jati Diri Si Elang, Penuh Hikmah dan Pelajaran
Ini contoh cerita fabel dongeng Bahasa Indonesia Jati Diri Si Elang yang bisa dipelajari, Cerita Fabel adalah cerita tentang kehidupan hewan.
Penulis: Siti Umnah | Editor: Siti Umnah
SRIPOKU.COM - Berikut ini disajikan contoh Cerita Fabel Bahasa Indonesia yang dapat dipelajari berjudul Kancil dan Buaya.
Cerita Fabel adalah sebuah kisah atau cerita tentang kehidupan hewan yang memiliki watak layaknya manusia.
Baca juga: Contoh Cerita Fabel Dongeng Bahasa Indonesia Judul Kancil dan Buaya, Singkat & Penuh Makna Mendalam
Baca juga: 5 Contoh Cerita Fabel Bahasa Indonesia, Cerita Tentang Kehidupan Hewan yang Singkat dan Menarik
Ciri Ciri Fabel
Cerita fabel hewan mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
- Tokoh dalam cerita berupa binatang yang berperilaku dan berwatak seperti manusia.
- Cerita fabel menunjukkan kejadian sebab-akibat.
- Alur cerita fabel umumnya lebih sederhana namun sarat akan pesan moral.
- Konflik dalam cerita umumnya diambil dari kehidupan manusia sehari-hari.
- Menggunakan latar tempat di alam, seperti di hutan, sungai, kebun, kolam, sawah, dan lain-lain.
- Biasanya berbentuk teks narasi dengan adanya dialog antar tokoh berupa kalimat langsung.
- Dialog antar tokoh menggunakan bahasa tidak baku atau bahasa sehari-hari
Contoh Cerita Fabel dongeng
Jati Diri Si Elang
Di suatu desa, hidup seorang petani rajin yang sedang memanen buah kopi. Di tengah aktivitasnya memanen tersebut, tidak disangka ia menemukan sebuah sarang burung di atas pohon kopi.
Petani tersebut kemudian memanjat pohon kopi tempat sarang itu berada. Di sana, ia menemukan beberapa butir telur burung elang yang masih hangat. Petani tersebut menyimpulkan bahwa kemungkinan telur burung elang tersebut sedang dierami oleh induknya.
Hanya saja petani tidak menemukan dimana induk elang tersebut. Akhirnya, satu telur elang diambil dan dibawanya pulang. Di rumah petani, telur elang tersebut diletakkan di kandang ayam. Kebetulan, ayam – ayam petani juga sedang bertelur dan beberapa telur ayam ada yang sudah waktunya menetas. Beberapa hari kemudian, telur elang tersebut ternyata menetas bersamaan dengan menetasnya beberapa telur ayam.
Anak elang pun lahir, begitu juga dengan beberapa anak ayam. Karena menetas di tempat yang sama dengan anak ayam, anak elang dianggap oleh induk ayam sebagai anaknya. Anak elang tersebut diperlakukan sama oleh induk ayam dengan anak – anak ayam yang lain, tidak ada yang dibedakan.
Mereka diberi makan yang sama, diajari cara berjalan yang sama, diberi tempat berteduh yang sama, dilindungi dari hewan lain dengan adil dan rata. Semuanya diperlakukan sama oleh induk ayam yang adil tersebut.
Meski sebenarnya, induk ayam juga sadar bahwa ada yang berbeda dengan salah satu anak yang dirawatnya tersebut jika dibandingkan dengan anak – anaknya yang lain.
Hari pun berlalu, anak elang yang dirawat oleh induk ayam tumbuh besar. Ia menyadari tubuhnya berbeda dengan saudaranya yang lain karena ia tumbuh terlalu tinggi.
Hingga suatu hari, salah satu anak ayam yang dianggap saudara oleh anak elang tersebut bertanya, “Hai saudaraku, kenapa kamu begitu besar sementara aku masih saja sekecil ini?”
Anak elang menjawab, “Aku juga tidak tahu mengapa aku berbeda”.
| 40 Kumpulan Soal Bahasa Indonesia Kelas 1 SD Semester 1 Kurikulum Merdeka |
|
|---|
| Kumpulan Soal Bahasa Inggris Kelas 1 SD Semester 1 Kurikulum Merdeka Lengkap Kunci Jawaban |
|
|---|
| Kumpulan Soal Matematika Kelas 1 SD Semester 1 Kurikulum Merdeka Lengkap Kunci Jawaban |
|
|---|
| 15 Soal Sumatif Bahasa Indonesia Kelas 11 SMA Semester 1 Lengkap Pembahasan |
|
|---|
| Soal Sumatif Bahasa Indonesia Kelas 11 SMA Semester 1 Kurikulum Merdeka Lengkap Pembahasan |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.