Contoh Cerita Fabel Dongeng Bahasa Indonesia Judul Kancil dan Buaya, Singkat & Penuh Makna Mendalam

Ini contoh cerita fabel dongeng Bahasa Indonesia Kancil dan Buaya yang bisa dipelajari, Cerita Fabel adalah cerita tentang kehidupan hewan.

Penulis: Siti Umnah | Editor: Siti Umnah
Pixabay.com
Ini contoh cerita fabel dongeng Bahasa Indonesia Kancil dan Buaya yang dapat dipelajari, Cerita Fabel adalah sebuah kisah atau cerita tentang kehidupan hewan layaknya manusia. 

SRIPOKU.COM - Berikut ini disajikan contoh Cerita Fabel Bahasa Indonesia yang dapat dipelajari berjudul Kancil dan Buaya.

Cerita Fabel adalah sebuah kisah atau cerita tentang kehidupan hewan yang memiliki watak layaknya manusia.

Baca juga: 5 Contoh Cerita Fabel Bahasa Indonesia, Cerita Tentang Kehidupan Hewan yang Singkat dan Menarik

Baca juga: Mengenal Teks Ulasan: Pengertian, Tujuan, Struktur, Ciri-Ciri Hingga Tata Kebahasaan Teks Ulasan

Ciri Ciri Fabel

Cerita fabel hewan mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:

  • Tokoh dalam cerita berupa binatang yang berperilaku dan berwatak seperti manusia.
  • Cerita fabel menunjukkan kejadian sebab-akibat.
  • Alur cerita fabel umumnya lebih sederhana namun sarat akan pesan moral.
  • Konflik dalam cerita umumnya diambil dari kehidupan manusia sehari-hari.
  • Menggunakan latar tempat di alam, seperti di hutan, sungai, kebun, kolam, sawah, dan lain-lain.
  • Biasanya berbentuk teks narasi dengan adanya dialog antar tokoh berupa kalimat langsung.
  • Dialog antar tokoh menggunakan bahasa tidak baku atau bahasa sehari-hari.

Contoh Cerita Fabel dongeng 

Kancil dan Buaya

Alkisah, buaya dan kancil tinggal di wilayah yang sama. Sudah lama buaya mengincar kancil untuk dijadikan santapannya. Namun, kancil selalu bisa menghindari kejarannya. Ia adalah hewan yang banyak akal sehingga buaya selalu kesulitan untuk menangkapnya.

Meski selalu lolos dari kejaran buaya, namun lama-lama kancil merasa khawatir juga. Karena itu, ia pindah rumah ke daerah lain untuk menjauhi buaya. Ia tinggal di bawah sebuah pohon besar di hilir sungai. Awalnya buaya merasa bingung karena tidak melihat kancil di tempat biasanya. Maka ia pun mencarinya ke sana-kemari, bertanya kepada para hewan yang ditemuinya.

“Oh, kancil pindah ke pohon di dekat hilir sungai,” kata burung kecil yang ditanya oleh buaya. Tentu saja buaya senang mendengar informasi itu. Segera saja ia pergi ke tempat yang dimaksud oleh si burung. Ia sudah tidak sabar lagi untuk memburu si kancil.

Ia benar-benar merasa penasaran, ingin menikmati daging kancil yang sudah lama ia idam-idamkan. Setelah berhasil menemukan tempatnya, buaya pun pindah ke sana juga. Namun, kancil masih belum mengetahuinya.

Selama berhari-hari buaya mengawasi kancil. Ia mempelajari kebiasaan kancil seraya merancang strategi untuk menangkapnya. Dari pengamatannya itu, tahulah si buaya bahwa si kancil sering pergi ke sebuah pulau kecil yang ditumbuhi pohon-pohon apel di dekat tempat tinggal kancil. Untuk sampai ke sana, si kancil biasa menyeberang sungai dengan melompati beberapa batu besar yang ada di antara tempat tinggal kancil dengan pulau tersebut.

“Aku punya ide!” seru buaya. Ketika kancil pergi ke pulau kecil, buaya bersembunyi di balik batu di tengah sungai. Ia menunggu kancil melompat ke batu itu.

Hari itu kancil puas memakan buah-buahan yang ada di pulau kecil. Kemudian ia pun pulang dengan riang. Ia melompat dari sisi sungai ke batu-batu untuk sampai di rumahnya. Namun setibanya di  tengah sungai, ia melihat bayangan dari batu yang hendak di lompatinya tampak Iebih tinggi dari biasanya.

Akal cerdas si kancil Segera menangkap bahwa ada sesuatu yang tidak beres.

“Jangan-jangan ada buaya di balik batu itu?” batin kancil, curiga. Setelah berpikir, ia berhasil mendapat akal. Ia berteriak ke arah batu, “Hai batu! Gimana kabarmu?”

Halaman
12
Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved