Kunci Jawaban
Rangkuman IPA Kelas 7 SMP Semester 2 Kurikulum Merdeka, Bab 5 Klasifikasi Makhluk Hidup 5 Kingdom
Rangkuman IPA Kelas 7 SMP Semester 2 Kurikulum Merdeka ini menjadi referensi belajar peserta didik di rumah.
Penulis: Rizka Pratiwi Utami | Editor: Fadhila Rahma
Jamur Protista: Jamur yang tidak memiliki struktur tubuh yang khas, seperti jamur air (water molds) dan plasmodial slime molds.
3. Kingdom Fungsi (jamur)
Kingdom Fungi (Jamur) adalah kelompok organisme eukariotik yang tidak dapat melakukan fotosintesis dan memperoleh nutrisi dengan cara heterotrof.
Jamur termasuk dalam kelompok yang sangat beragam dan memiliki peran penting dalam ekosistem sebagai pengurai (dekomposer) atau bahkan sebagai parasit.
Berikut adalah ciri-ciri utama dari organisme dalam Kingdom Fungi:
Ciri-ciri Kingdom Fungi (Jamur):
- Eukariotik: Jamur terdiri dari sel-sel yang memiliki inti sel yang terbungkus membran serta organela-organel lainnya yang dilapisi membran.
- Heterotrof: Jamur tidak dapat menghasilkan makanannya sendiri melalui fotosintesis. Mereka memperoleh nutrisi dengan cara mengurai bahan organik dari organisme lain (dekomposer) atau sebagai parasit yang menghisap nutrisi dari inangnya.
- Dinding Sel dari Kitin: Dinding sel jamur terbuat dari senyawa kitin, bukan selulosa seperti pada tumbuhan. Kitin memberikan kekuatan struktural pada tubuh jamur.
- Tubular dan Multiseluler: Sebagian besar jamur terdiri dari filamen tipis yang disebut hifa, yang membentuk jaringan yang lebih besar yang disebut miselium. Hifa dapat bercabang dan tumbuh untuk membentuk tubuh buah jamur (struktur reproduksi yang terlihat). Beberapa jamur bersifat uniseluler, seperti ragi.
- Reproduksi Aseksual: Banyak jamur berkembang biak secara aseksual melalui spora. Spora ini dapat terbentuk dalam struktur khusus seperti konidia, sporangia, atau kantung spora.
- Reproduksi Seksual: Beberapa jamur juga dapat berkembang biak secara seksual, biasanya dengan penggabungan dua sel reproduksi yang berbeda jenis kelamin (gamet).
- Tidak Memiliki Klorofil: Jamur tidak memiliki klorofil, sehingga tidak dapat melakukan fotosintesis seperti tumbuhan. Mereka bergantung pada sumber nutrisi eksternal, yang mereka peroleh dengan cara mengurai organisme mati (saprotrof) atau sebagai parasit.
- Bentuk dan Ukuran Beragam: Jamur memiliki berbagai bentuk dan ukuran. Beberapa jamur adalah organisme mikroskopis (seperti ragi dan jamur penyebab penyakit), sementara yang lain dapat tumbuh sangat besar (seperti jamur payung yang besar di hutan).
- Habitat yang Beragam: Jamur dapat ditemukan hampir di semua habitat, terutama di tempat yang lembap dan kaya bahan organik. Mereka juga dapat hidup sebagai parasit pada tanaman, hewan, atau manusia.
- Peran Ekologis: Sebagai dekomposer, jamur memainkan peran penting dalam mengurai bahan organik yang mati dan mengembalikan unsur-unsur penting ke dalam tanah. Jamur juga memiliki peran sebagai simbiotik dalam bentuk mikoriza yang membantu tumbuhan menyerap air dan nutrisi.
4. Kingdom Plantae (Tumbuhan)
Kingdom Plantae (Tumbuhan) adalah kelompok organisme eukariotik yang umumnya autotrof, yang berarti mereka dapat menghasilkan makanan sendiri melalui fotosintesis.
Tumbuhan memiliki peran penting dalam ekosistem sebagai produsen primer yang menyediakan oksigen dan makanan bagi organisme lain. Berikut adalah ciri-ciri utama dari organisme dalam Kingdom Plantae:
Ciri-ciri Kingdom Plantae (Tumbuhan):
- Eukariotik: Tumbuhan terdiri dari sel-sel yang memiliki inti sel yang terbungkus membran serta organela-organel lainnya, seperti kloroplas, yang penting dalam fotosintesis.
- Autotrof (Dapat Memproduksi Makanan Sendiri): Tumbuhan dapat menghasilkan makanan sendiri melalui proses fotosintesis, dengan bantuan klorofil, pigmen hijau yang terdapat dalam kloroplas. Fotosintesis mengubah energi matahari menjadi energi kimia yang disimpan dalam bentuk glukosa.
- Dinding Sel dari Selulosa: Dinding sel tumbuhan terbuat dari selulosa, yang memberikan kekuatan struktural pada sel-sel tumbuhan. Selulosa juga membuat dinding sel lebih kaku dan mendukung pertumbuhan tubuh tumbuhan.
- Bersifat Multiseluler: Tumbuhan umumnya terdiri dari banyak sel, yang bekerja sama untuk membentuk jaringan dan organ. Tumbuhan tidak bersifat uniseluler seperti beberapa organisme lain (misalnya, jamur atau protista).
- Tumbuh Secara Permanen: Tumbuhan memiliki kemampuan untuk terus tumbuh sepanjang hidupnya. Beberapa bagian tubuh tumbuhan (seperti akar dan batang) dapat tumbuh dari jaringan meristematik, yang memungkinkan mereka tumbuh lebih besar.
- Reproduksi Seksual: Tumbuhan dapat berkembang biak secara seksual dengan menghasilkan biji melalui penyerbukan (transfer gamet jantan ke gamet betina), yang melibatkan bunga atau struktur reproduksi lainnya.
- Reproduksi Aseksual: Beberapa tumbuhan juga dapat berkembang biak secara aseksual, misalnya melalui perbanyakan dengan tunas, stolon, atau akar rimpang.
- Dapat Berfotosintesis: Tumbuhan menggunakan energi matahari untuk mengubah karbon dioksida (CO2) dan air menjadi glukosa dan oksigen melalui proses fotosintesis. Pigmen klorofil yang terdapat dalam kloroplas memungkinkan tumbuhan menyerap energi cahaya.
- Peran Ekologis: Tumbuhan berperan sangat penting dalam ekosistem sebagai produsen primer yang menyediakan oksigen dan makanan. Mereka juga berfungsi sebagai penyaring karbon dioksida, mengatur siklus air, dan memberikan habitat bagi banyak organisme.
- Bentuk dan Ukuran Beragam: Tumbuhan memiliki bentuk dan ukuran yang sangat bervariasi, mulai dari tumbuhan mikroskopis seperti ganggang, hingga pohon besar yang bisa mencapai ketinggian ratusan meter.
5. Kingdom Animalia (hewan)
Kingdom Animalia (Hewan) adalah kelompok organisme eukariotik yang memiliki ciri khas berupa kemampuan untuk bergerak, tidak memiliki dinding sel, dan memperoleh energi melalui konsumsi organisme lain (heterotrof).
Hewan juga memiliki sistem organ yang lebih kompleks dibandingkan dengan organisme lain, serta struktur tubuh yang beragam.
Berikut adalah ciri-ciri utama dari organisme dalam Kingdom Animalia:
- Eukariotik: Hewan terdiri dari sel-sel yang memiliki inti sel dan organel-organel lainnya yang terbungkus membran, seperti mitokondria, ribosom, dan badan golgi.
- Multiseluler: Hewan adalah organisme multiseluler, yang berarti tubuh mereka terdiri dari banyak sel yang bekerja sama untuk membentuk jaringan, organ, dan sistem organ yang lebih kompleks.
- Heterotrof: Hewan memperoleh makanan dengan cara memakan organisme lain (konsumen). Mereka tidak dapat membuat makanan sendiri melalui fotosintesis seperti tumbuhan, melainkan bergantung pada organisme lain untuk mendapatkan energi.
- Tidak Memiliki Dinding Sel: Berbeda dengan tumbuhan, jamur, dan beberapa protista, sel-sel hewan tidak memiliki dinding sel. Hal ini memberikan fleksibilitas dalam bentuk tubuh dan memungkinkan pergerakan.
- Kemampuan untuk Bergerak: Sebagian besar hewan memiliki kemampuan untuk bergerak aktif pada suatu tahap kehidupan mereka, baik secara keseluruhan atau dengan bagian tubuh tertentu (seperti kaki, sayap, atau ekor). Ini memungkinkan mereka untuk mencari makanan, berlindung dari pemangsa, atau bergerak untuk reproduksi.
- Reproduksi Seksual: Hewan umumnya berkembang biak secara seksual, di mana terjadi penggabungan gamet jantan dan betina untuk menghasilkan keturunan yang memiliki sifat gabungan dari kedua induknya. Beberapa hewan juga dapat berkembang biak secara aseksual, meskipun hal ini lebih jarang.
- Sistem Saraf dan Indra: Hewan memiliki sistem saraf yang lebih berkembang yang memungkinkan mereka merespons rangsangan dari lingkungan, serta berbagai organ indra (seperti mata, telinga, dan kulit) untuk mendeteksi perubahan dalam lingkungan sekitar.
- Pembagian Tugas dalam Tubuh (Jaringan dan Organ): Hewan memiliki berbagai jenis jaringan yang terorganisir dalam organ dan sistem organ, seperti sistem pencernaan, sistem peredaran darah, dan sistem saraf. Setiap organ dan sistem organ memiliki fungsi khusus yang mendukung kehidupan hewan.
- Kehidupan di Berbagai Habitat: Hewan ditemukan di hampir semua jenis habitat, baik di darat, air, maupun udara. Mereka dapat hidup di lingkungan ekstrem seperti laut dalam, gurun, hutan tropis, maupun di dalam tubuh organisme lain sebagai parasit.
- Perkembangan Embrio: Sebagian besar hewan mengalami perkembangan embrio yang melibatkan tahap-tahap penting, seperti zigot, blastula, gastrula, dan organogenesis, yang akhirnya menghasilkan individu dewasa yang sepenuhnya berkembang.
Baca berita menarik Sripoku.com lainnya di Google News
kunci jawaban
Rangkuman IPA Kelas 7 SMP
semester 2
Kurikulum Merdeka
Bab 5 Klasifikasi Makhluk Hidup 5 Kingdom
| Soal Sumatif Pendidikan Pancasila Kelas 1 SD Semester 1 Kurikulum Merdeka |
|
|---|
| 20 Soal PJOK Kelas 2 Semester 2 Kurikulum Merdeka Lengkap Kunci Jawaban STS |
|
|---|
| Soal dan Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 4 SD Hal 51 Kurikulum Merdeka |
|
|---|
| Soal dan Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 4 SD Hal 38 Kurikulum Merdeka |
|
|---|
| 35 Soal SAS IPS Kelas 8 SMP Semester 1 Lengkap Kunci Jawaban + Indikator Soal |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.