Berita Palembang

Prasasti Bersejarah di Kantor Wali Kota Palembang Ungkap Proses Pembangunan di Era Kolonial

Prasasti ini ditemukan di sisi sebelah kanan Kantor Wali Kota Palembang, yang sebelumnya tertutup oleh trafo PLN.

Penulis: Linda Trisnawati | Editor: Yandi Triansyah
SRIPOKU.COM / Linda Trisnawati
im Kerja Pusat Kajian Sejarah Sumatera Selatan (Puskass), yang dipimpin oleh Kemas Ari Panji, bersama tim dari Office Museum Kantor Wali Kota Palembang, termasuk perupa Sumsel, Wiji Suryanto, kembali menemukan sebuah prasasti peninggalan zaman Belanda, Rabu (15/1/2025) 

SRIPOKU.COM, PALEMBANG – Tim Kerja Pusat Kajian Sejarah Sumatera Selatan (Puskass), yang dipimpin oleh Kemas Ari Panji, bersama tim dari Office Museum Kantor Wali Kota Palembang, termasuk perupa Sumsel, Wiji Suryanto, kembali menemukan sebuah prasasti peninggalan zaman Belanda.

Prasasti ini ditemukan di sisi sebelah kanan Kantor Wali Kota Palembang, yang sebelumnya tertutup oleh trafo PLN.

Penemuan ini mengungkap informasi baru terkait sejarah pembangunan gedung yang dulunya dikenal sebagai "Kantor Ledeng" tersebut.

Menurut Kemas Ari Panji, dosen UIN Raden Fatah, prasasti ini diduga berisi informasi tentang peletakan batu pertama pendirian Kantor Wali Kota Palembang pada bulan September 1929 oleh Wali Kota Palembang pada masa pemerintahan Belanda, Ir. R.C.A.F.J. Le Cocq d'Armandville.

"Pj Wali Kota Palembang Cheka Virgowansyah sebelumnya sudah meminta ke Puskass. Jadi tim ini terus bekerja," ungkap Kemas Ari Panji pada Rabu (15/1/2025), menjelaskan latar belakang penemuan ini.

Ia juga menegaskan bahwa prasasti yang ditemukan kali ini berbeda dengan prasasti yang ditemukan sebelumnya.

Prasasti yang baru ditemukan ini diduga menceritakan tentang proses peletakan batu pertama.

Berikut isi prasasti yang ditemukan, beserta terjemahannya:

Teks Asli (Bahasa Belanda):

Op Den 17 Den September Van Het Jaar 1929 Werd Dezesteengeplaatst Door Zijne Excellentie Van Nederlandsch Indie Jhr Mr A,C.D De Graeff Ter Hemannering Aan Den Bouw Van De Drakwaterleiding Van Palembang Wa Arvoor Burgermeester Ir R.C.A.A.J Nessel Van Lissa De Werkzaamheden Inzette Op Den 12 Den Januari Van Het Zelfdejaar Door Het Inheen Van De Eerte Paal Voor Dit Gebouw

Terjemahan (Bahasa Indonesia):

Pada tanggal 17 September Tahun 1929 Diletakkan batu pertama oleh Yang Mulia Dari Hindia Belanda Jhr. Mr. A.C.D. De Graeff Sebagai penghormatan atas Pembangunan Sistem pipa air Di Palembang Yang mana Wali Kota Ir. R.C.A.A.J. Nessel Van Lissa Memulai pekerjaan pada Tanggal 12 Januari Tahun yang sama Dengan penanaman tiang pertama untuk bangunan ini.

Penemuan prasasti ini semakin memperkuat catatan sejarah Kantor Wali Kota Palembang.

 Sebelumnya, diketahui bahwa bangunan yang didirikan pada tahun 1928 pada masa pemerintahan Belanda ini awalnya berfungsi sebagai menara air untuk distribusi air bersih di bawah kepemimpinan Ir. R.C.A.F.J. Le Cocq d'Armandville. Bangunan ini dikenal dengan nama "Kantor Ledeng."

Selama masa penjajahan Jepang (1942–1945), fungsi bangunan ini sempat berubah menjadi kantor residen atau Syuco-kan.

Setelah kemerdekaan Indonesia, barulah menara air tersebut difungsikan sebagai kantor Wali Kota Palembang hingga saat ini.

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved