Profil dan Sosok

Profil Nusron Wahid S.S., M.Si, Dari PBNU Hingga Menteri ATR/BPN Miliki Harta Kekayaan Rp17,5 Miliar

Inilah profil Nusron Wahid S.S., M.Si Menteri ATR, dari PBNU hingga GP Ansor miliki harta kekayaan Rp17,5 Miliar

Editor: adi kurniawan
Handout
Profil Nusron Wahid S.S., M.Si Menteri ATR/BPN, dari PBNU hingga GP Ansor miliki harta kekayaan Rp17,5 Miliar 

SRIPOKU.COM -- Inilah profil Nusron Wahid S.S., M.Si. adalah Menteri Agraria dan Tata Ruang (ATR)/Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kabinet Merah Putih.

Presiden Prabowo Subianto melantik Nusron Wahid menjadi Menteri ATR pada 21 Oktober 2024.

Berdasarkan rekam jejaknya, Nusron Wahid menjabat sebagai Wakil Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) pada 2022-2024.

Ia juga sempat menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI selama tiga periode, yakni 2004-2009, 2009-2014, dan 2014-2019.

Selain itu, Nusron Wahid pernah menduduki posisi sebagai Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI).

Lantas seperti apa profil Nusron Wahid?

Profil Nusron Wahid

Nusron Wahid lahir di Kudus, Jawa Tengah pada 12 Oktober 1973.

Ia memiliki istri yang bernama Dily Rosi Timadar, S.E.

Nusron Wahid mengawali pendidikan dasarnya di MI Miftahul Thalibin Kudus (1979–1985), MTS Qudsiyyah Kudus (1987–1990), MA Qudsiyyah Kudus (1990-1993), dan SMA NU Al Ma'ruf (1990-1993).

Ia melanjutkan pendidikan jenjang Sarjana di Universitas Indonesia (UI) pada 1993.

Tak sampai di situ, Nusron Wahid juga berhasil meraih gelar Magister di Institut Pertanian Bogor (IPB) pada tahun 2011.

Ia mengawali kariernya sebagai peneliti di Lembaga Pranata Pembangunan VI.

Nusron Wahid pernah berkarier sebagai wartawan di Bisnis Indonesia dari tahun 1995 hingga 1999.

Selain itu, ia juga tercatat sebagai pengajar di Universitas Indonesia dan Konsultan Peneliti di PT Arzka Dian Kobar.

Ia sempat menjabat sebagai Staf Ahli di Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) (2000-2001), setelah itu menduduki posisi Staf Ahli Sekretariat Jenderal Kementerian Keuangan (2001-2002).

Nusron Wahid memulai kariernya di dunia politik sejak 2004 dan bergabung ke Partai Golkar.

Pada tahun 2004, ia terpilih menjadi anggota DPR RI Fraksi Golkar daerah pemilihan (dapil) Jawa Tengah II.

Di tahun yang sama, Nusron Wahid menjabat sebagai Koordinator Bidang Agama DPP Partai Golkar.

Nusron Wahid kembali terpilih sebagai anggota DPR RI untuk periode 2009-2014 dan 2014-2019. 

Namun, pada periode ketiganya, ia tidak dapat menyelesaikan tugasnya sepenuhnya karena dilantik sebagai Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) oleh Presiden Joko Widodo.

Nusron Wahid kembali menjadi anggota DPR RI untuk periode 2019-2024 sekaligus mengemban jabatan sebagai Ketua Panitia Khusus (Pansus) Hak Angket Haji DPR. 

Pada pemilihan legislatif (Pileg) 2024, Nusron Wahid kembali mencalonkan diri.

Namun, ia ditunjuk oleh Presiden Prabowo Subianto untuk mengisi jabatan sebagai Menteri Agraria dan Tata Ruang (ATR)/Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN) dan dilantik pada 21 Oktober 2024.

Nusron Wahid diketahui aktif dalam berorganisasi sejak mengenyam pendidikan di perguruan tinggi.

Ia pernah menjabat sebagai Ketua Umum Gerakan Pemuda Ansor dan Persatuan Mahasiswa Islam Indonesia.

Organisasi

  • PB PBSI, sebagai Pengurus (2012–2019)
  • Gerakan Pemuda Ansor, sebagai Ketua Umum (2011–2016)
  • Yayasan Mata Air, sebagai Ketua (2005–2010)
  • DPP Partai Golkar, sebagai Koordinator Bidang Agama (2004–2009)
  • Pusat Analisis Ketahanan Kepatriotan, sebagai Presedium (2003)
  • Persatuan Mahasiswa Islam Indonesia, sebagai Ketua Umum (2000–2003)
  • PCNU Depok, sebagai Ketua Lembaga Kajian & SDM (1998–2000)
  • PUNU Jakarta, sebagai Ketua Lembaga Kajian & SDM (1998–2000)
  • Suara Mahasiswa UI, sebagai Ketua (1997)
  • Lembaga Studi Mahasiswa Prasetya UI, sebagai Peneliti (1996)

Harta Kekayaan

Nusron Wahid tercatat memiliki harta kekayaan senilai Rp17,5 miliar.

Hartanya itu terdaftar di dalam Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Ia terakhir kali melaporkan hartanya di LHKPN KPK pada 27 Maret 2024 untuk periodik 2023.

Harta terbanyak Nusron Wahid berasal dari tanah dan bangunan yang ia miliki di wilayah Kudus, Jakarta Timur, Jakarta Selatan, Depok, dan Tangerang Selatan, senilai total Rp13,9 miliar.

Berikut daftar harta kekayaan milik Nusron Wahid.
 
DATA HARTA
 
A. TANAH DAN BANGUNAN Rp. 13.934.912.556
 
1. Tanah Seluas 313 m2 di KAB / KOTA KOTA DEPOK , LAINNYA Rp. 470.500.000
 
2. Bangunan Seluas 28.57 m2 di KAB / KOTA KOTA JAKARTA SELATAN , HASIL SENDIRI Rp. 338.000.000
 
3. Tanah Seluas 5649 m2 di KAB / KOTA KUDUS, HASIL SENDIRI Rp. 423.675.000
 
4. Tanah Seluas 7400 m2 di KAB / KOTA KUDUS, HASIL SENDIRI Rp. 74.000.000
 
5. Tanah Seluas 2859 m2 di KAB / KOTA KUDUS, HASIL SENDIRI Rp. 28.590.000
 
6. Tanah dan Bangunan Seluas 465 m2/435 m2 di KAB / KOTA KUDUS, HASIL SENDIRI Rp. 403.000.000
 
7. Tanah dan Bangunan Seluas 931 m2/500 m2 di KAB / KOTA KOTA JAKARTA SELATAN , HASIL SENDIRI Rp. 6.700.000.000
 
8. Bangunan Seluas 29.59 m2 di KAB / KOTA KOTA JAKARTA SELATAN , HASIL SENDIRI Rp. 350.000.000
 
9. Bangunan Seluas 29.675 m2 di KAB / KOTA KOTA TANGERANG SELATAN, HASIL SENDIRI Rp. 462.140.096
 
10. Tanah Seluas 98 m2 di KAB / KOTA KOTA TANGERANG SELATAN, HASIL SENDIRI Rp. 190.000.000
 
11. Tanah dan Bangunan Seluas 6 m2/6 m2 di KAB / KOTA KOTA TANGERANG SELATAN, HASIL SENDIRI Rp. 391.202.500
 
12. Bangunan Seluas 30.25 m2 di KAB / KOTA KOTA JAKARTA TIMUR , HASIL SENDIRI Rp. 416.493.000
 
13. Tanah dan Bangunan Seluas 297 m2/253 m2 di KAB / KOTA KOTA JAKARTA SELATAN , HASIL SENDIRI Rp. 2.200.000.000
 
14. Bangunan Seluas 29.9 m2 di KAB / KOTA KOTA JAKARTA TIMUR , HASIL SENDIRI Rp. 607.311.960
 
15. Tanah Seluas 294 m2 di KAB / KOTA KOTA DEPOK , LAINNYA Rp. 440.000.000
 
16. Tanah dan Bangunan Seluas 85 m2/50 m2 di KAB / KOTA KOTA JAKARTA TIMUR , HASIL SENDIRI Rp. 440.000.000
 
B. ALAT TRANSPORTASI DAN MESIN Rp. 2.046.377.000
 
1. MOBIL, HONDA HR-V RU1 1,5 E CVT Tahun 2015, HASIL SENDIRI Rp. 150.000.000
 
2. MOBIL, TOYOTA ALPHARD MINIBUS Tahun 2017, HASIL SENDIRI Rp. 1.000.000.000
 
3. MOBIL, TOYOTA INNOVA Tahun 2019, HASIL SENDIRI Rp. 350.000.000
 
4. MOBIL, KIJANG TOYOTA/MINIBUS Tahun 2023, HASIL SENDIRI Rp. 546.377.000
 
C. HARTA BERGERAK LAINNYA Rp. 397.610.000
 
D. SURAT BERHARGA Rp. 646.887.634
 
E. KAS DAN SETARA KAS Rp. 2.189.886.933
 
F. HARTA LAINNYA Rp.---

Sub Total Rp. 19.215.674.123
 
III.HUTANG Rp. 1.680.717.179
 
IV. TOTAL HARTA KEKAYAAN (II-III) Rp. 17.534.956.944

 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved