Berita Sriwijaya FC

Sedih Baca Berita Branding Sriwijaya FC Sudah Hancur, Helmy Yahya: Katek yang Peduli?

inisiator pendiri Sriwijaya FC Helmy Yahya sedih membaca beritanya branding dari Sriwijaya FC sudah hancur hingga 13 pemainnya pergi

Penulis: Abdul Hafiz | Editor: Abdul Hafiz Sripo
TRIBUNNEWS
Inisiator pendiri Sriwijaya FC Helmy Yahya sedih membaca beritanya branding dari Sriwijaya FC sudah hancur hingga 13 pemainnya pergi akibat ketidakjelasan manajemen masih menunggak gaji+DP pemain. 

SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Belum adanya kejelasan dibayarkannya tunggakan gaji+DP membuat penggawa Sriwijaya FC satu persatu pergi.

Jelang laga pekan 15 menjamu FC Bekasi FC, Sabtu (4/1/2025) nanti Sripoku.com mendapatkan informasi tercatat sudah ada 13 dari 28 pemain telah mundur.

Artinya tinggal 15 pemain yang masih bertahan di Sriwijaya FC dan ini pun belum ada jaminan apakah masih akan ada lagi pemain yang pergi.

Krisis keuangan di manajemen membuat Sriwijaya FC hingga kini belum ada tanda-tanda memanfaatkan masa transfer window yang dibuka 19 Desember 2024 hingga 15 Januari 2025 mendatang untuk menambah pemain yang lebih mumpuni.

Begitu juga pasca 3 kelompok suporter yang menamakan Aliansi Pecinta Sriwijaya FC 'mengkudeta' Manajer Sriwijaya FC Ajie Syahrial Bastari, hingga kini belum adanya eksyen tim yang akan menjadi penyelamat Sriwijaya FC

"Saya sedih membaca beritanya branding dari Sriwijaya FC itu sudah hancur. Tidak bayar gaji+DP pemain. Kalau sudah begini bagaimana mau mendapatkan pemain bagus kedepannya. Dan katek yang Peduli?," ungkap inisiator pendiri Sriwijaya FC Helmy Yahya kepada Sripoku.com.

Helmy Yahya mengatakan dari membaca pemberitaan, ini memalukan, mau bertanding kemarin ke Bogor tidak dibawa semua pemain. Tidak dikasih sarapan.

"Ini memalukan kita seluruh wong se-Sumsel. Ayo sama-sama kita cari nian tokoh itu," kata mantan Dirut TVRI. 

Raja kuis asal Sumsel yang kini eksis sebagai motivator meminta agar manajemen, pemilik klub Sriwijaya FC bergerak cepat untuk mencari bantuan menyelamatkan klub ini. 

"Perlu duduk bareng sebelum kita turun ke Liga 3, jangan nunggu pelantikan (gubernur). Malu kita pernah double winner. Tidak bayar gaji, malu oiy. Reputasinya di mana? Muka kita di mana?," kata Helmy Yahya.

Helmy Yahya pun mengusulkan apakah memang diperlukan menggalang sumbangan untuk membiayai Sriwijaya FC agar tetap bertahan di Liga 2.

"Apo sumbangan, payo rame-rame. Harus ado yang ngajak. Aku ngajak sebagai apo? Cuma gawe aku ni kan motivator," ujarnya.

Helmy Yahya sebelumnya menegaskan pemilik saham Sriwijaya FC ini harus bertanggungjawab dengan carut marutnya klub yang sudah di ujung tanduk.

"Menurut saya, pemilik saham klub ini harus tanggungjawab. Siapa pemilik PT SOM itu, PT Digi Sport Asia, sama Kak Asfan Fikri Sanap, atau ada yayasan lagi. Berundinglah bagaimana caranya dan suporter libatkan," ungkap Helmy Yahya.

Di tengah waktu yang sempit untuk menyelamatkan tim ini, Helmy Yahya yang sempat digadang-gadang bakal menjadi Presiden Sriwijaya FC juga menyebut sosok kepala daerah juga ikut bertanggungjawab.

Halaman
1234
Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved