Penggawa Sriwijaya FC Akui Bakal Angkat Kaki, Pilih Pulang ke Palu Istri Butuh Biaya Operasi Caesar

SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Masih tidak kondusifnya tim Sriwijaya FC membuat 5 hingga 6 pemain sudah antre bakal angkat kaki jelang menjamu FC Bekasi City laga sisa Pegadaian Liga 2 2024/25, Sabtu (4/1/2025) nanti.

Muhammad Rifaldi yang pernah ditunjuk coach Hendri Susilo sebagai kapten tim Sriwijaya FC ketika dikonfirmasi Sripoku.com membenarkan dirinya lebih memilih untuk pulang ke Palu.

"Saya sebetulnya masih mau membantu Sriwijaya FC, tapi karena sampai sekarang gak jelas. sementara kebutuhan keluarga juga sedang butuh-butuhnya. Mau pulang ke Palu dekat sama anak istri. Di sini juga udah gak dikasih makan," ungkap Muhammad Rifaldi, Sabtu (21/12/2024).

Pesepakbola kelahiran Desa Ogotumubu Kabupaten Parigi Moutong Provinsi Sulteng, 3 Oktober 1996 mengaku telah berkemas mengambil sikap untuk mundur dari Sriwijaya FC.

"Iya mau ke Jakarta malam ini. Sudah packing. Ambil sikap mau mundur aja. Istri saya hamil besar sudah sakit perutnya, mau caesar butuh biaya. Ini anak ketiga. Daripada saya di sini gak digaji. Lebih baik saya di rumah sama anak istri," ucapnya sedih.

Sempat Sandang Ban Kapten SFC

Sriwijaya FC menunjuk Muhammad Rifaldi menjadi kapten tim pada pekan ke-11 laga lanjutan kompetisi Pegadaian Liga 2 2024/25. 

Muhammad Rifaldi yang berposisi sebagai bek kanan dan pernah menjadi penggawa Sriwijaya FC di musim kompetisi 2020/21 ini menjadikan debutnya sebagai kapten tim sepanjang karir sepakbolanya.

Di penampilan ke-7 Muhammad Rifaldi dipercaya menjadi kapten tim Laskar Wong Kito pada laga PSKC Cimahi vs Sriwijaya FC di Stadion Si Jalak Harupan Bandung, Jawa Barat, Minggu (10/11/2024) yang berkesudahan skor 2-1.

"Ya karena Tegar terkena akumulasi kartu. Selama ini gak pernah, baru pertama kali ini jadi kapten tim. Dikasih perintah coach, jalani aja sebagai tanggungjawab," ungkap Muhammad Rifaldi kepada Sripoku.com, Senin (18/11/2024).

Meski sempat bermain unggul lebih dahulu mencetak gol, tim Elang Andalas harus menerima kekalahan pada laga di Bandung ini.

"Semua instruksi coach sudah dijalani. Kita udah berusaha main bagus, cuma wasitnya parah karena pertandingan tidak LIVE," sesal Rifaldi.

Sama halnya dengan penggawa lainnya, Muhammad Rifaldi mengaku bersama coach Hendri Susilo yang kerap memberikan motivasi tetap semangat untuk berjibaku bersama tim yang pernah menyandang prestasi double winner ini.

"Masalah itu karena ini pekerjaan. Sebagai pekerja sepakbola kita tetap professional. Motivasi selalu ada karena di sinilah tempat makan kita. Sebagai tanggungjawab kita kedepannya kerja sampai mati-matian di lapangan. Kalau urusan di luar itu soal lain," tegasnya. 

Profil Muhammad Rifaldi