UMP Sumsel 2025

Asosiasi Pengusaha Indonesia Sumsel Setujui UMP dan UMSP Tiga Sektor Naik

Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Sumatera Selatan (Sumsel) menyetujui kenaikan UMP Sumsel sebesar 6,5 persen menjadi Rp 3.681.571.

Penulis: Linda Trisnawati | Editor: tarso romli
sripoku.com/linda
Ketua Apindo Sumsel Sumarjono Saragih di Golden Sriwijaya Building, Rabu (11/12/2024). 

SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Sumatera Selatan (Sumsel) menyetujui kenaikan UMP Sumsel 6,5 persen menjadi Rp 3.681.571 dan UMSP naik menjadi Rp 3.733.424 untuk tiga sektor.

"Dari dewan pengupahan sudah menyampaikan aspirasi salah satunya bahwa 6,5 persen itu kan sudah menjadi keputusan nasional . Oleh karena itu kita harus mematuhinya, dan tinggal tantangannya di sektoral," kata Ketua Apindo Sumsel Sumarjono Saragih, Rabu (11/12/2024).

Menurutnya, seperti yang sudah disampaikan Pj Gubernur Sumsel UMP Sumsel 6,5 persen menjadi Rp 3.681.571, dan UMSP naik menjadi Rp 3.733.424 untuk tiga sektor. Dari situ juga tidak ada rumusan yang baku.

"Oleh karena itu saya pikir itu jalan tengah dan bisa menjawab aspirasi buruh. Tentunya itu sudah jadi keputusan pemerintah dan mereka sudah punya pertimbangan, dengan menentukan hanya tiga sektor tersebut," katanya.

Menurutnya, tadi juga sudah disebutkan bahwa sudah ada diskusi dengan BPS dan akademisi.

Pemerintah tentu punya otoritas nilai data yang mereka miliki. Mungkin itu dianggap sektor yang kira-kira menjadi sektor strategis di Sumsel.

"Tentu kita sebagai pengusaha menerima keputusan sekaligus mencari bagaimana supaya upah itu berdampak positif bukan sebaliknya, apalagi sampai mem-PHK. Tentu itu tantangannya bagaimana upah naik, produktifitas juga naik," katanya.

Menurutnya, setidaknya ada perbaikan, supaya dunia usahanya bisa survive.

Harapannya tidak ada dampak negatif, karena bagaimana pun pengusaha selalu punya cara untuk survive. 

"Tantangannya apakah semua pelaku usaha mampu, sanggup, dan patuh. Tugas berikutnya adalah pengawasan pemerintah, dan melihat kira-kira sektor mana yang sungguh-sungguh tidak mampu," ungkapnya.
 
 Baca berita lainnya di Sripoku.com dengan mengklik Google News.

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved