Frustasi Ditinggal Adik Meninggal, Nenek 80 Tahun di Musi Rawas Ditemukan Tewas di Belakang Rumah

SRIPOKU.COM, MUSI RAWAS -- Satinah seorang nenek berusia 80 tahun ditemukan tewas dalam kondisi tergantung, Sabtu (30/11/2024) siang. 

Peristiwa itu terjadi di Desa Donorejo, Kecamatan Jayaloka, Musi Rawas, Sumatera Selatan (Sumsel). Korban diduga mengakhiri hidup karena frustasi ditinggal adik kandungnya meninggal dunia. 

Siang itu, cucu korban bernama Joko hendak ke belakang rumah. Namun betapa terkejutnya ia menemukan sesosok orang tergantung di pohon sawo. 

Joko langsung bergegas ke pohon tersebut, ternyata orang yang tergantung merupakan sang nenek. 

Sang cucu langsung bergegas menurunkan korban sambil memanggil ibunya dan warga sekitar. 

"Mendapat informasi tersebut, anggota langsung meluncur ke lokasi untuk memastikan kebenaran dari laporan dan kejadian tersebut," kata Kapolres Musi Rawas, AKBP Andi Supriadi melalui Kasi Humas, AKP Herdiansyah di dampingi Kapolsek Jayaloka, IPTU Purnama Mentary Sampe, Minggu (1/12/2024)

Anggota bersama warga kata dia, membatu mengevakuasi jenazah korban. Setelah itu, anggota juga melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan pemeriksaan saksi-saksi.

Setelah dilakukan pemeriksaan di tubuh korban, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan dan jenazah korban langsung dibawa ke rumah duka oleh pihak keluarga.

"Jenazah korban langsung dibawa ke rumah duka, karena pihak keluarga menolak untuk dilakukan autopsi dan menerima dengan ikhlas kejadian tersebut," ungkap Kapolsek. 

"Selanjutnya jenazah korban akan dikebumikan di TPU Desa Donorejo," imbuh Kapolsek. 

Dijelaskan Kapolsek, kronologis penemuan jenazah korban, bermula saat cucu korban bernama Joko, hendak ke belakang rumahnya, tiba tiba melihat sesosok wanita yang sudah tergantung di pohon sawo.

"Setelah didekati, ternyata mayat tersebut adalah neneknya sendiri," ucap Mapolsek.

Melihat itu, cucunya tersebut  langsung menurunkan korban dan memanggil ibunya bernama, Sarminah yang merupakan anak korban.

"Tak lama, tetangga korban dan saksi berdatangan, karena mendengar suara tangisan, lalu menghubungi perangkat desa dan juga Kepala Desa," jelas Kapolsek. 

Selanjutnya, Kepala Desa setempat langsung  menghubungi Polsek Jayaloka. Dari informasi tersebut, dia bersama anggotanya langsung melakukan cek TKP olah TKP, dan penggalian informasi dari saksi-saksi.