Pilgub Sumsel 2024

ERA Belum Kibarkan Bendera Putih, Masih Tunggu Rekapitulasi KPU Walaupun Quick Count HDCU Teratas

Meski hasil quick count sejumlah lembaga survei menunjukkan pasangan HDCU, tetapi ERA belum mengibarkan bendera putih pada Pilgub Sumsel 2024

Penulis: Arief Basuki | Editor: adi kurniawan
sripoku.com/syahrul hidayat
Meski hasil quick count sejumlah lembaga survei menunjukkan pasangan HDCU, tetapi ERA belum mengibarkan bendera putih pada Pilgub Sumsel 2024 

SRIPOKU.COM, PALEMBANG -- Meski hasil quick count sejumlah lembaga survei menunjukkan pasangan Herman Deru-Cik Ujang (HDCU), bakal memenangkan pemilihan Gubernur atau Pilgub Sumsel 2024, namun partai PDIP Sumsel tetap akan mengandalkan rekapitulasi internal atau KPU, dengan sistem real count melalui pengumpullan form C1 setiap TPS.

Seperti diketahui pemilihan Gubernur atau Pilgub Sumsel 2024 yang diusung PDIP yakni, Edy Santana Putra-Riezky Aprilia.

Bendahara DPD PDIP Yudha Rinaldi, menegaskan bahwa partainya memiliki sistem real count sendiri yang berbasis data langsung dari C1 Pleno. 

Yudha menjelaskan sistem ini, menurutnya, dikelola dengan server utama di pusat dan dapat diakses oleh DPD maupun DPC melalui aplikasi khusus yang dirancang oleh DPP PDI Perjuangan.

"Server ada di pusat, dan DPD PDIP Sumsel bisa menarik data tersebut. DPC di daerah juga bisa melihat dan mengunduh data ini, tetapi hanya untuk internal," kata Yudha, Kamis (28/11/2024).

Baca juga: Hasil Real Count Pilgub Sumsel 2024 Tempat Kelahiran Cik Ujang HDCU Menang Telak

Meski akses tersedia, Yudha menegaskan bahwa data real count ini bersifat sangat rahasia dan hanya dapat diakses oleh pihak internal partai. 

"Tidak sembarang orang bisa melihatnya karena ini data internal. Ada pengamanan berupa password khusus yang hanya dimiliki oleh saksi PDI Perjuangan," tambahnya.

Yudha pun menjelaskan bahwa quick count hanya mengambil sampel dari beberapa TPS. Sementara itu, real count yang dilakukan PDIP mencakup seluruh TPS dengan data C1 Pleno sebagai acuan.

"Quick count itu berdasarkan sampel dari lembaga survei, sedangkan real count PDIP didasarkan pada C1 Pleno dari setiap TPS," tegasnya. 

Ia mengakui proses real count memakan waktu lebih lama, karena melibatkan pengumpulan data dari seluruh wilayah, termasuk daerah terpencil.

"Internal kita mengumpulkan semua data C1 KWK, sehingga akurasinya tinggi. Namun, wilayah perairan memerlukan waktu lebih panjang untuk pengumpulan data," ungkapnya.

Dilanjutkan Yudha, untuk daerah perkotaan, data real count ditargetkan selesai dalam satu hari. 

"Kami berharap hari ini (28/11), semua data dari perkotaan, termasuk Jawa Barat, bisa masuk. Namun, untuk daerah perairan memang butuh waktu lebih lama," paparnya. 

PDIP sendiri menargetkan pengumpulan data dari 13.206 TPS di seluruh Sumatera Selatan. Data C1 KWK ini nantinya menjadi dasar dalam menentukan perolehan suara di tiap wilayah, khususnya untuk pemilihan gubernur.

"Apakah hasilnya akan dipublikasikan atau hanya untuk internal, itu tergantung keputusan partai. Namun, dengan adanya C1 KWK, kami dapat memastikan perolehan suara di tiap wilayah sesuai dengan kenyataan di lapangan," jelas Yudha.

Dilanjutkan, Yudha menjelaskan jika hasil C.1 Pleno PDIP  sendiri dipastikan tidak akan terlalu jauh beda dengan data yang masuk ke KPU.

"Seharusnya hasil di KPU sama dengan C1 Pleno kita. Kalau ada perbedaan, berarti ada yang diutak-atik," pungkasnya seraya ia menghormati hasil quickcount yang ada. 

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved