Makan Gratis di Palembang
Tangis Ibu Devi Tahu Makanan yang Dibawa Anaknya Makanan Gratis Dibagikan di Sekolah
Suryati (50) ibu Devi Saputri tak bisa menahan tangisnya saat melihat video putrinya itu tak memakan makanan gratis
Penulis: Rachmad Kurniawan Putra | Editor: Yandi Triansyah
SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Suryati (50) ibu Devi Saputri tak bisa menahan tangisnya saat melihat video putrinya itu tak memakan makanan gratis yang dibagikan di sekolah karena akan dibawa untuknya.
Devi merupakan siswi SDN 166 Palembang yang rela tidak memakan makan siang gratis yang diberikan Polwan Polda Sumsel kepadanya.
Ibu tiga orang anak sekaligus nenek 1 cucu ini mengaku kaget ketika putri bungsunya itu membawa empat kotak makan siang gratis yang didapatkan.
Suryati mengatakan, Devi mendatanginya ke tempat kerjanya setelah pulang sekolah.
"Waktu dia pulang ke tempat saya kerja, katanya mamak pulang ada nasi, sudah makan belum. Ada 4 kotak dia bawa dikasih ibu Polwan Polda. Saya jawab iya nanti mamak pulang lanjut kerja dulu, " ujar Suryati saat dijumpai di rumahnya, di Jalan Balayudha Dalam, Kelurahan Ario Kemuning, Kecamatan Kemuning, Senin (18/11/2024).
Setelah pulang bekerja Suryati melihat kotak makan siang yang dibawa anaknya itu dan menyantap bersama.
"Disisakan dua lagi untuk kakaknya yang lagi bekerja," ujarnya.
Di hari itu Suryati belum mengetahui kalau Devi rela tidak memakan makan siang seperti teman-temannya yang lain dan justru ingin diberikan kepadanya.
Ia baru mengetahui setelah dua hari kemudian, anaknya yang nomor dua menunjukkan video percakapan Devi dengan Polwan saat ujicoba pembagian makan siang gratis.
"Awalnya tidak tahu kalau ada video Devi di IG, baru hari Rabu malam saya dikasih lihat sama anak saya yang nomor dua. Katanya adek masuk Instagram, " ujarnya.
Suryati tak bisa menahan tangis ketika mendengar percakapan Devi di dalam video tersebut.
"Gimana tidak nangis dek, dia bilang nasinya tidak dimakan karena untuk saya terus ditanya ayahnya kemana. Dijawab Devi sudah meninggal (ayahnya)," katanya sambil mengusap air mata.
Semenjak sang suami meninggal pada Juli 2023 lalu, Suryati banting tulang dengan bekerja sebagai ART diupah Rp 700 ribu per bulan. Uang tersebut digunakan untuk keseharian Devi dan kebutuhan lainnya.
Ia dan Devi tinggal bersama di dalam satu kontrakan yang disewa anak sulungnya yang sudah berkeluarga.
"Di kontrakan ini kami tinggal berenam karena ada menantu dan cucu. Dulu sewaktu almarhum suami masih ada, kami ngontrak di tempat lain. Setelah suami meninggal jadi gabung sama anak yang pertama, sudah hampir 8 bulan," tuturnya.
Suryati selalu mengajarkan kepada anaknya untuk tidak iri melihat kondisi orang lain dan harus menjadi orang yang mandiri. Devi juga berkeinginan untuk membuat pedapuran di makam almarhum ayahnya.
"Dia pernah cerita kalau temannya bawa uang ke sekolah banyak. Saya selalu berpesan sama Devi, tidak apa-apa kita harus mandiri. Terus dia bilang juga kalau ada rezeki mau buat pedapuran untuk makam ayah," ungkapnya.
Kepala Sekolah SMPN 33 Palembang Berharap Program Makan Gratis Siswa tidak Berhenti di Tengah Jalan |
![]() |
---|
Tak Lagi Tahu-Tempe, Menu Makan Gratis di Palembang Hari Ini Ada Lauk Ayam Asam Manis |
![]() |
---|
Progam Makan Bergizi di Palembang Berlanjut Besok hingga Seterusnya |
![]() |
---|
Sejumlah Siswa di Palembang Ogah Santap Menu Program Makan Gratis, 'Saya Gak Mau Tahu dan Tempe' |
![]() |
---|
Ujicoba Program Makan Gratis di Palembang, Semua Menu Makanan Habis Disantap Siswa TK Panca Bakti |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.