Berita Viral

Ortu Siswa yang Dipaksa Sujud & Menggonggong Diminta Utusan Ivan Sugianto ke Suatu Tempat, Ketakutan

Bahkan ortu siswa SMA yang dipaksa bersujud dan mengonggong oleh pengusaha asal Surabaya, Ivan Sugianto. itu sampai ketakutan. 

Editor: Fadhila Rahma
Surya.co.id/KOMPAS.com
Ortu Siswa yang Dipaksa Sujud & Menggonggong Diminta Utusan Ivan Sugianto ke Suatu Tempat, Ketakutan 

SRIPOKU.COM - Sebelum ditangkap dan ditahan polisi, Ivan Sugianto rupanya begitu arogan memperlakukan keluarga siswa yang dipaksanya sujud dan menggongonggong.

Bahkan ortu siswa SMA yang dipaksa bersujud dan mengonggong oleh pengusaha asal Surabaya, Ivan Sugianto. itu sampai ketakutan. 

Hal itu diungkap oleh orang tua siswa SMA Kristen 2 Gloria, Wandharto dan Ira Maria.

Mereka mengaku hingga saat ini masih ketakutan. 

Wandharto mengatakan ketakutan ini cukup beralasan karena dalam proses upaya damai yang dilakukan ia harus bertemu banyak pihak termasuk orang tua siswa SMA Cita Hati, Ivan Sugianto yang memiliki latar belakang pengusaha dengan jejaring yang kuat.

Baca juga: Ivan Sugianto Terancam 3 Tahun Penjara, PPATK Blokir Rekening, Terdeteksi Tindak Pencucian Uang

"Kita nggak tau harus kemana, waktu perdamaian itu terjadi kami masih bingung. Kami tidak pernah terlibat urusan kepolisian jadi nggak tau harus kemana. Yang jelas ada rasa ketakutan, kami tidak tahu siapa orang tua. Tapi lewat media kami tahu background orang tuanya, kami ya takut, jadi butuh dukungan juga. Nggak tau harus bagaimana,"ungkapnya, Kamis (14/11/2024), dikutip dari Surya.co.id.

Selain itu, Wandharto dan Ira juga mengungkap nasib anaknya yang disuruh bersujud dan menggonggong tersebut.

Mereka mengatakan anaknya mendapatkan hukuman skorsing tiga hari atau SP 1 dengan alasan telah melakukan hal di luar kesopanan dan etika dari yang diajarkan.

"Sebenarnya keberatan karena kenapa cuma anak kami, tapi ya kami menerima dengan lapang dada semoga kasus ini segera selesai,"ungkapnya.

Lebih lanjut, Ira menjelaskan, konflik itu terjadi setelah anaknya yang berinisial EV mengomentari gaya rambut siswa Cita Hati yang berinisial AL seperti pudel (ras anjing).

Dan hal ini menjadi lelucon antar teman-temannya.

"Mereka bertemu di pertandingan, tapi tidak pernah ada interaksi langsung anak saya mengatakan secara langsung anjing, atau sebutan pudel,"ujarnya.

Kolase foto pengusaha Surabaya Ivan Sugianto dan ES siswa SMA yang dipaksa sujud dan menggonggong oleh Ivan Sugianto.
Kolase foto pengusaha Surabaya Ivan Sugianto dan ES siswa SMA yang dipaksa sujud dan menggonggong oleh Ivan Sugianto. (Kolase)

Sebelum kejdian video viral itu, AL mengirim pesan pada EV untuk membuat video permintaan maaf dan menulis permintaan maaf dengan tanda tangan bermaterai.

"Karena EV tidak paham apa materai dan lainnya, EV bercerita pada kami orang tuanya. Maka saya melarang anak saya untuk merespon. Karena menurut saya mereka masih di bawah umur dan belum dewasa secara hukum,"lanjutnya.

Kemudian pada tanggal 21 Oktober, EV mendapat pesan ancaman dari AL. Pesan tersebut berisi jika AL akan mendatangi EV di sekolah atau di rumah, dan dalam pesan juga menyebutkan nama kedua orang tua.

"Dan pada waktu itu saya menjemput EV, saya panik juga kemudian saya melihat di luar sekolah ada AL dan beberapa orang tua dewasa berbaju bebas. Saya berinisiatif mendekati mereka dan tanya ada masalah apa, dan salah satunya mengaku sepupu AL. Di situ saya berusaha menjelaskan kalau anak saya tidak pernah melontarkan ejekan langsung dan sudah minta maaf lewat chat,"ungkapnya.

Karena tidak terima, AL kemudian menghubungi ayahnya. 

Sementara Ira kemudian menghubungi  suaminya untuk bertemu dengan papanya AL. 

Namun, saat datang, ayahnya AL, Ivan Sugianto meminta agar EV sujud dan menggonggong. 

Hal ini yang kemudian viral di video, sebelum pihak keamanan meminta permasalahan diselesaikan di dalam sekolah. 

"Kemudian kami diajak pihak sekolah bertemu di dalam sekolah. Dan dalam pertemuan itu tidak terjadi kata damai, dan sekali lagi anak saya diminta sujud dan menggonggong. Itu disaksikan orang-orang di ruangan itu, hati saya terluka dan sakit, saya merasa gagal menjadi orang tua dan saya pingsan,"ungkapnya.

Setelah pingsan, Ira kemudian dibawa ke rumah sakit dan pihak Ivan kembali mengajak bertemu. 

Dan ditolak oleh keluarga EV. Namun, saat malamnya, seseorang mendatangi rumah Ira dan membujuk agar dilakukan pertemuan sesuai dengan lokasi yang ditentukan. 

Atau pihak Ivan akan datang ke rumah Ira.

"Saya takut, karena kalau kami tidak mau datang ke tempat yang ditentukan, mereka yang akan datang ke rumah ini, dan bahkan orang utusan itu meyakini kami agar jangan takut, berarti mereka sudah tahu kalau kami takut," terangnya.

Perdamaian kedua belah pihak tersebut dilakukan secara tertulis di mana dalam surat pernyataan tersebut, Wardhanto meminta maaf atas kesalahan yang dilakukan oleh anaknya. 

Selain itu juga dilakukan permintaan maaf secara lisan sambil di rekam.

"Kami tidak diberikan salinannya itu, dan kami di sini sangat kecewa di mana IS yang sebelumnya mengatakan video itu hanya digunakan sebagai koleksi pribadi, tapi disebarluaskan. Bahkan dia menyebut bahwa dirinya seolah olah sebagai korban," pungkasnya.

Nasib Ivan Sugianto

Kini, Ivan Sugianto pun ditahan dan terancam hukuman tiga tahun penjara.

Ivan tampak mengenakan baju tahanan berwarna oranye sembari menunduk ketika digelandang di Mapolrestabes Surabaya, Kamis (14/11/2024).

Kabid Humas Polda Jawa Timur (Jatim), Kombes Pol Dirmanto mengatakan, penahanan itu dilakukan setelah pelaku menjalani pemeriksaan selama tiga jam oleh penyidik. 

Ivan Sugianto meminta maaf setelah arogan menyuruh siswa sujud dan menggonggong, Kamis (14/11/2024)
Ivan Sugianto meminta maaf setelah arogan menyuruh siswa sujud dan menggonggong, Kamis (14/11/2024) (tangkapan layar)

"Setelah penyidik melakukan pemeriksaan selama 3 jam, dari mulai mendekati magrib tadi sampai saat ini, ya barusan selesai," kata Dirmanto di Mapolrestabes Surabaya, Kamis (14/11/2024), dikutip dari kompas.com.

"Bahwa penyidik merasa cukup pemeriksaannya dan langsung dilakukan penahanan ya," tambahnya.

Dirmanto mengatakan, Ivan juga telah menjalani pemeriksaan kesehatan dan dinyatakan sehat.

Karena itu, pria yang dikenal sebagai pengusaha itu langsung ditahan di Mapolrestabes Surabaya.

"Sebelum ditahan tadi, juga sudah kami lakukan pemeriksaan kesehatan kepada tersangka dan dokter menyatakan tersangka sehat sehingga langsung kami bawa ke ruang tahanan," ujarnya.

Ivan dijerat menggunakan Undang-undang Perlindungan Anak, atas tindakannyaitu. 

Ia pun terancam mendekam dipenjara selama tiga tahun.

"Pasal yang disangkakan, Pasal 80 ayat 1 Undang-Undang Perlindungan Anak dan atau Pasal 335 ayat 1 butir 1 KUHP, ancaman hukumannya 3 tahun penjara," ujarnya. 


Diketahui, Ivan telah ditetapkan sebagai tersangka terkait kasus dugaan intimidasi terhadap siswa SMA itu. Aparat kepolisian menjemputnya di Bandara Internasional Juanda, Sidoarjo. 

"Setelah memeriksa 11 saksi tersebut, penyidik dari Polrestabes Surabaya melakukan gelar perkara. Setelah selesai saudara I (Ivan) sudah dinyatakan sebagai tersangka," ucapnya. 

Rekening diblokir

Setelah ditetapkan sebagai tersangka, kini rekening Ivan Sugianto diblokir oleh Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK).

Kepala PPATK Ivan Yustiavandana membenarkan pihaknya telah memblokir pengusaha asal Surabaya itu.

"Ya (rekening) dia kami blokir," kata Ivan Yustiavandana, Kamis, dikutip dari Surya.co.id.

Selain rekening pribadi Ivan, PPATK juga memblokir beberapa rekening yang terafiliasi dengan klub Valhalla Spectaclub Surabaya, tempat hiburan malam di Surabaya yang disebut-sebut milik Ivan Sugianto.

Diketahui, PPATK menyelidiki dugaan pencucian uang dan aliran transaksi mencurigakan lainnya pada rekening-rekening tersebut.

"Rekening Ivan dan pihak-pihak terkait terdeteksi sebelumnya adanya aktivitas ilegal, TPPU (tindak pidana pencucian uang)," tegasnya.

Kronologi kejadian

Diberitakan sebelumnya, berdasarkan unggahan akun Twitter @faridhcrb, peristiwa tersebut berawal ketika siswa SMA Kristen Gloria 2, EN, mengejek lawan basketnya dari sekolah lain, EL. 

Kemudian, EL bersama dengan sejumlah pria dewasa mendatangi SMA Kristen Gloria 2, Senin (21/10/2024). Pemuda tersebut berniat menemui EN saat pulang sekolah. 

"Ya kejadianya (siswa diintimidasi) di tenda-tenda itu (depan sekolah) pas di situ," kata salah satu petugas keamanan SMA Kristen Gloria 2 saat ditemui di lokasi, Rabu (13/11/2024).

Lalu, orang tua EL, IV langsung membentak korban dan menyuruhnya meminta maaf karena mengejek anaknya. 

Selain itu, pria tersebut juga meminta EN bersujud serta menggonggong. 

"Iya (disuruh menggonggong). Kalau siswa sini (SMA Kristen Gloria 2) pulangnya pukul 15.30 WIB, kalau masuknya 07.30 WIB, kejadianya pas pulang sekolah tapi tepatnya kurang tahu," ujarnya. 

Akhirnya, sejumlah guru, petugas keamanan, serta bhabinkamtibmas mendatangi sumber keributan tersebut. Mereka berniat meredam amarah IV yang masih membentak EN. 

Selanjutnya, SMA Kristen Gloria 2, melalui salah seorang guru kemudian membawa kejadian itu ke jalur hukum. 
Aduan itu bernomor LPM/1121/X/2024/SPKT/POLRESTABES SURABAYA.

Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved