Kunci Jawaban

Kunci Jawaban PAI Kelas 9 SMP Halaman 107 Kurikulum Merdeka, Uswatun Hasanah, Tugas Aktivitas 10

Berikut ini merupakan kunci jawaban PAI kelas 9 SMP halaman 107 Kurikulum Merdeka, Uswatun Hasanah, tugas Aktivitas 10.

Penulis: Ayu Wahyuni | Editor: Ayu Wahyuni
buku.kemdikbud.go.id
Kunci jawaban PAI kelas 9 SMP halaman 107 Kurikulum Merdeka, Uswatun Hasanah, tugas Aktivitas 10. 

“‘Wa alaikum salam wahai Tuan Ali Al-Mubarak.”

“Apa yang telah Allah lakukan untukmu sehingga engkau memiliki kemuliaan seperti ini?”

“Wahai Tuan Al-Mubarak, Allah mengampuni dosa-dosaku dan memberikan rahmat-Nya untukku. Ini tidak lain karena aku berusaha untuk melaksanakan kurban dengan menghemat anggaran rumah tanggaku. Ini suatu kehormatan buatku dari Allah.”

“Engkau akan ke mana?” tanya Al-Mubarak.

“Ke surga yang penuh kenikmatan.” Jawabnya

Al-Mubarak terbangun dan berteriak. “Wahai Syarafuddin engkau sangat berbahagia, celakalah aku yang tidak berkurban tahun ini padahal aku memiliki jutaan kali harta yang engkau miliki.”

Al-Mubarak terus menangis meratapi dirinya. Kemudian sebagian hartanya diberikan kepada keluarga Syarafuddin sehingga keluarga itu tidak lagi menderita hidupnya.

Disarikan dari 40 kisah teladan

Baca juga: Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 9 SMP Halaman 111-112 Kurikulum Merdeka, Kegiatan 4a Berdiskusi

Jawaban : 

1. Tokoh-tokoh dalam kisah & karakternya:

- Ali Al-Mubarak: Seorang saudagar besar di kota Yarmuk yang kaya raya. Karakternya menunjukkan sikap penyesalan karena tidak berkurban, meskipun ia memiliki banyak harta. la digambarkan sebagai orang yang baik, namun terkadang lalai dalam melaksanakan kewajiban kurban.

- Syarafuddin As-Sumaysi: Seorang karyawan sederhana yang meskipun hidupnya tidak berlebihan, ia selalu berusaha melaksanakan kurban. Karakternya menunjukkan ketaatan beribadah, kesederhanaan, serta ketulusan hati. 

- Ibrahim Asy-Syibli: Sosok yang mengumumkan kematian Syarafuddin. Karakternya tidak terlalu mendetail dalam kisah, namun ia adalah pembawa berita kematian yang membuat Ali Al-Mubarak merenungkan tindakannya.

2. Nilai-nilai yang bisa dijadikan teladan:

- Keikhlasan dalam berkurban: Meskipun hidup sederhana, Syarafuddin tetap berkurban dengan tulus. Hal ini mengajarkan kita bahwa keikhlasan adalah hal utama dalam beribadah, bukan harta atau status sosial.

Halaman
123
Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved