Harapan Kepala Sekolah, Guru hingga Orang Tua Pada Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Abdul Muti
Presiden Prabowo Subianto telah melantik Abdul Muti sebagai Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah yang baru menggantikan Nadiem Makarim
Penulis: Linda Trisnawati | Editor: adi kurniawan
SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto telah melantik Abdul Muti sebagai Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah yang baru menggantikan Nadiem Makarim.
Lalu bagaimana arah kebijakan pendidikan di Indonesia kedepannya? Berikut tangapan kepala sekolah, guru hingga orang tua di Palembang.
Menurutnya Kepala SMA Islam Terpadu Al Furqon Mahyudi, M.Pd, dengan adanya Abdul Muti sebenernya itu menarik.
Sebab Abdul Muti pernah di kementrian pendidikan, sebelumnya beliau di BNSP (Badan Nasional Standar Pendidikan) yang kemudian badan ini dibubarkan oleh Nadim, sehingga beliau tidak lagi menjabat.
"Abdul Muti merupakan bagian keluarga besar organisasi Muhammadiyah yang memiliki sekolah didalam dan diluar negeri. Selain itu Abdul Muti bisa dikatakan seorang akademisi," kata Mahyudi, Senin (21/10/2024).
Menurutnya, latar belakang Abdul Muti yang sangat paham mengenai seluk beluk pendidikan dan juga pernah memimpin BNSP tentu sangat memahami kondisi pendidikan di Indonesia.
Diprediksikan ia akan mengembalikan BNSP yang memang menjadi standar pendidikan di Indonesia.
Baca juga: 10 Sosok Menteri Terkaya di Kabinet Prabowo dan Gibran, Ada Harta Kekayaanya Mencapai Triliunan
Disamping itu dipecahnya kementrian pendidikan menjadi tiga yakni kementrian pendidikan dasar dan menengah, kementrian perguruan tinggi, Riset dan teknologi, serta kementrian Kebudayaan akan menjadi sebuah tantangan bagaimana mensinkronkan arah pendidikan, sehingga berkesinambungan.
"Harapannya pendidikan kita dapat menciptakan SDM yang unggul. Bonus demografi memang akan menghasilkan keuntungan bukan menjadi ancaman demografi," katanya
Menurutnya, untuk kurikulum merdeka satu tahun ajaran ini kemungkinan belum mengalami perubahan, sebab masih berjalan.
Hanya saja diprediksi kurikulum ini akan mengalami perubahan bisa dari format pendidikan bahkan dari nama kurikulum itu sendiri.
Apalagi program Prabowo yang makan siang bergizi bagi siswa sekolah akan menjadi penyesuian dengan sistem pendidikan.
Sebab makan siang bergizi perlu dana yang tidak sedikit, sehingga dari sisi anggaran akan berdampak.
"Program merdeka belajar saat awal kemunculan lahir dari pasca covid dengan bertransformasi menjadi konsep di kurikulum merdeka dengan memerdekakan sekolah memilih tiga bentuk Mandiri belajar, Mandiri berubah, Mandiri berbagi," ungkapnya
Menurutnya, pada awal kemunculan ini terkesan cepat serta sistem sosialnya juga relatif cepat. Kemudian memanfaatkan aplikasi platform Merdeka Belajar.
Sebab sistem ini meminta sekolah dan guru berperan aktif di dalamnya dengan mengupload kegiatan belajar.
"Selain itu konsep kurikulum merdeka juga menggunakan P5 (pembelajaran Project) membuat sekolah mengalami kebingungan dari sisi jam mengajar guru dan jam pembelajaran di sekolah. Hal ini juga memperkuat akan adanya perubahan kurikulum secara bertahap," katanya.
Apalagi sistim melihat keberhasilan dengan berpatokan dengan AKM sebagai pengganti ujian nasional yang mengejar Programme for International Student Assessment (PISA) tidak begitu berdampak. Bahakan penilaian PISA menunjukkan penurunan dari sisi literasi dan numeralisasi.
"Harapannya kedepan pendidikan di Indonesia dapat melihat karakteristik geografi, latar belakang kultur di daerah. Kemudian menyesuaikan dengan kebutuhan di masa depan," katanya.
Menurutnya, perlu penguatan moral dan akhlak anak didik diera digital saat ini sangat berdampak luar biasa bagi peserta didik.
Pemerintah perlu memetakan kemajuan pendidikan diberbagai daerah dengan memperhatikan tingkat pencapaian serta permasalahan dengan rencana yang diharapkan yakni generasi Emas 2045. Sebab kebutuhan dan permasalahan di setiap sekolah di Indonesia berbeda-beda.
Sementara itu Kepala Sekolah SMA Negeri 6 Palembang Fir Azwar menambahkan, bahwa meyakinkan pendidikan akan jadi lebih baik sesuai dengan arahan pendidikan nasional.
"Harapannya pendidikan kedepannya akan semakin baik, untuk melahirkan anak-anak yang cerdas, maju, bertakwa, demontrasi dan bertanggungjawab," katanya.
Sementara itu terkait kurikulum merdeka menurutnya, masih akan dipakai hanya saja perlu penyempurnaan karena memang sejauh ini masih banyak kekurangan-kekurangannya.
Sedangkan guru SMA di Sumatera Selatan Ed mengatakan, kurikulum yang ada rasanya tidak akan berubah dalam waktu dekat.
Tetap menjalankan kurikulum merdeka, apalagi kurikulum merdeka masih dirasa baru.
"Sejauh ini kalau secara pribadi, kurikulum merdeka cukup baik, dan penerapannya sederhana. Guru diajak untuk berpikir kreatif dalam menciptakan pembelajaran yang sesuai dengan minat, kebutuhan belajar, dan kesiapan belajar siswa," katanya.
Apalagi di kurikulum merdeka ini ado Platform Merdeka Mengajar (PMM), yang digunakan guru untuk belajar dan berbagi praktik baik seputar penerapan kurikulum merdeka yang sangat mudah diakses dan mudah dipahami.
"Hanya saja, harapannya sistem pendidikan kedepannya dapat lebih ditingkatkan lagi dan kesejahteraan guru juga diperhatikan," katanya.
Baca juga: Sosok 3 Menteri Terkaya Kabinet Prabowo dan Gibran, Mantan Anak Buah Jokowi Punya Harta Triliunan
Sedangkan Olis guru SD di Palembang mengatakan, soal apakah kurikulum akan berubah atau tidak itu kebijakan dari pemerintah, tapi sebagai pelayan pendidikan mengharapkan agar program merdeka belajar diteruskan.
"Apa yang sudah dimulai oleh Pak Nadiem Makarim melalu merdeka belajarnya sangat relevan dengan kebutuhan pendidikan di Indonesia saat ini. Melalui program merdeka belajar, Saya sebagai guru tergerak untuk tidak lagi berada di zona nyaman atau ngajar hanya sekedar ngajar," katanya.
Melalui salah satu program merdeka belajar yaitu guru penggerak, di sini banyak belajar, mulai dari mindset, cara membangun karakter siswa, membangun budaya positif di sekolah, sampai pengambilan keputusan semuanya harus berpihak kepada murid.
Setelah diimplementasikan di kelas-kelas apa yang diajarkan dalam program Guru Penggerak bisa membangun kreativitas siswa dan membuat siswa lebih mengenal budaya lokal yang ada.
"Saya berharap program merdeka belajar ini tetap dilajutkan karena memberikan dampak besar untuk kemajuan pendidikan di Indonesia. Program Merdeka belajar ini sangat relevan dengan misi pemerintah baru untuk mewujudkan Indonesia emas 2045," katanya.
Sedangkan Dono orang tua siswa di Palembang mengatakan, bahwa sebagai orang tua mendukung kebijakan pemerintah.
Namun kalau bisa kurikulum yang ada di benahi dan lebih ditingkatkan lagi.
"Sebenarnya kurikulum merdeka bagus, hanya saja tidak hanya anak yang mengerjakan tugas tapi orang tua juga turut direpotkan dengan berbagai tugas yang ada. Kemudian harapannya ada pelajaran pendidikan Pancasila sebagai pondasi anak," katanya.
Abdul Muti
Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah
Presiden Prabowo
Prabowo
Nadiem Makarim
Al Furqon
Sripoku.com
Modul Ajar Deep Learning IPAS Kelas 4 SD Fase B Materi Bab 7 Keragaman Budaya dan Kearifan Lokal |
![]() |
---|
Modul Ajar Deep Learning IPAS Kelas 4 SD Fase B Bab 6 Peranku di Lingkungan Sekolah dan Masyarakat |
![]() |
---|
Modul Ajar Deep Learning IPAS Kelas 4 SD Fase B Materi Bab 5 Ini Khas Daerahku, Link Download Gratis |
![]() |
---|
Soal Latihan IPA Kelas 9 SMP Materi Bab 5 Reaksi-Reaksi Kimia dan Dinamikanya |
![]() |
---|
Modul Ajar Deep Learning IPAS Kelas 4 SD Fase B Bab 4 Iklim dan Perubahannya, Link Download Gratis |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.