Berita Sriwijaya FC

Cetak 4 Gol Sriwijaya FC Kurun Waktu 37 Menit, Man of The Match Chencho Ulangi Sejarah Anoure Obiora

Berhasil mencetak quattrick Sriwijaya FC dalam kurun waktu 37 menit saat melumat Persikabo, striker asal negara Bhutan Chencho mencatat sejarah.

Penulis: Abdul Hafiz | Editor: Abdul Hafiz
MO SRIWIJAYA FC
Striker asal negara Bhutan Chencho Gyeltshen (kanan dipanggul Meghon Valpoort) mencatatkan sejarah berhasil mencetak 4 gol Sriwijaya FC dalam kurun Waktu 37 menit saat melumat Persikabo 1973. Rekor quattrick ini menyamai pencapaian yang bertahan 14 tahun dari pemain legendaris Sriwijaya FC lainnya, Anorue Obiora asal Nigeria (kiri).  

SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Berhasil mencetak quattrick Sriwijaya FC dalam kurun waktu 37 menit saat melumat Persikabo 1973, striker asal negara Bhutan Chencho Gyeltshen mencatatkan sejarah.

4 gol yang dicetak dalam kurun waktu 37 menit itu akhirnya menyamai pencapaian yang bertahan 14 tahun dari pemain legendaris Sriwijaya FC lainnya, Anorue Obiora asal Nigeria. 

Di musim kompetisi 2010 lalu Obiora yang menjadi pemain andalan Sriwijaya FC berhasil mencatatkan sebagai pemain pertama yang mencetak 4 gol dalam satu pertandingan.

Waktu itu Sriwijaya FC menang telak lawan PSMP Mojokerto dan Obiora mencetak 4 gol itu dalam waktu 20 menit saja.

Sriwijaya FC berhasil menundukkan Persikabo 1973 dengan skor 5-1 pada lanjutan Liga 2 2024/25 di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring, Palembang, Minggu (6/10/2024) sore.

Pecapaian ini membuat Sriwijaya FC berhasil mengantongi 3 poin sebagai kemenangan perdanannya. 

Sriwijaya FC yang tadinya berada di juru kunci langsung melejit naik ke dua strip ke peringkat 7. Dengan perolehan 5 poin dari 5 kali bertanding (selisih 2 gol). 

FC Bekasi City untuk sementara turun ke peringkat 8 yang sama-sama mengantongi 5 poin (selisih 1 gol),

Sedangkan Persikabo 1973 harus tersodok menjadi juru kunci di peringkat 9 dengan mengantongi 3 poin (selisih -9 gol).

PSPS masih tetap bertahan di puncak klasemen dengan 10 poin (selisih 5 gol).  Persikota dari peringkat 4 berhasil menyodok ke peringkat 2 dengan 10 poin (selisih 0 gol).

Persiraja turun satu strip dari runnerup sementara ke peringkat 3.  PSMS Medan di peringkat 4 dengan perolehan 7 poin (selisih 3 gol).

PSKC Cimahi masih di peringkat 5. Dejan FC juga masih di peringkat 6.

Gol pertama Sriwijaya FC dicetak oleh Chencho pada menit ke-8 setelah memanfaatkan umpan Muhammad Fadly. Chencho menggandakan kedudukan pada menit ke-16. 

Pada menit ke-22, Chencho melepaskan tendangan ke arah gawang yang membentur mistar gawang, tapi bola mental berhasil dilesakkan oleh Fadly untuk mengubah kedudukan menjadi 3-0.

Pada menit ke-33, Sriwijaya FC mencetak gol keempat  setelah tendangan bebas centre back Zakaria disundul oleh Chencho. 

Pada menit ke-44 Chencho kembali mencetak gol setelah mendapatkan umpan dari sepak pojok Zakaria yang disundul oleh Chencho sehingga kedudukan menjadi 5-0 untuk Sriwijaya FC.

Pada babak kedua, kedua tim memulai saling menyerang untuk mencetak gol. Namun, pada menit ke-54, Fadly digantikan oleh Raihan Firdaus setelah berbenturan dengan pemain bertahan Persikabo.

Pada menit ke-72, pemain bertahan Sriwijaya FC Gabriel Silva mendapatkan kartu kuning setelah mengganjal salah satu pemain Persikabo.

Gabriel kemudian memprotes hasil keputusan wasit, sehingga wasit memberikan kartu kuning kedua yang membuatnya terusir dari lapangan.

Wasit memberikan tendangan penalti kepada Persikabo 1973 yang berhasil dikonversi menjadi gol oleh Farid untuk mengubah kedudukan. .

Usai dari gol tersebut, Persikabo 1973 asuhan coach Djadjang Nurdjaman (Djanur) bermain lebih agresif, tetapi setiap peluang mereka selalu digagalkan para pemain bertahan Sriwijaya FC.

Banyak yang beranggapan Chencho mencetak 5 gol, termasuk Chencho sendiri merasa gol ketiga Laskar Wong Kito berhasil dicetaknya.

Namun kenyataannya wasit tidak meniup peluit yang menandakan gol. Beruntung Fadly melanjutkan bola yang dianggap muntah dari mulut gawang tersebut. Barulah wasit Irul Hidayat meniup peluit pertanda gol.

"Kalau tidak salah, lima gol ya," kata Chencho. 

Striker Timnas negara Bhutan ini merasa senang bisa menjadi Man of The Match di pertandingan Sriwijaya FC vs Persikabo 1973 ini. 

"Sejujurnya, rasanya luar biasa. Saya rasa, kami sebagai tim sudah menunggu hal ini dari sangat lama. Menurut saya, kami pantas dan layak mendapatkan kemenangan ini. Kami juga merasa sangat bahagia. Memang jalannya pertandingan tidak sesuai yang kami harapkan, jadi masih ada yang terasa hilang di dalam tim kami," kata Chencho. 

chencho selebrasi lari di lapangan
Chencho Gyeltshen melakukan selebrasi usai mencetak 4 gol saat Sriwijaya FC menundukkan Persikabo 1973 dengan skor 5-1 pada lanjutan Liga 2 2024/25 di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring, Palembang, Minggu (6/10/2024) sore.

Baca juga: 12 Suporter Sriwijaya FC Urung Pesta Miras di Stadion GSJ, Diamankan ke Polrestabes Palembang

Chencho pun mengungkapkan mimpinya untuk mengembalikan tim Sriwijaya FC ini kembali berjaya di Liga 1.

"Tentunya dengan menjadi striker, saya ingin  mencetak gol. Saya juga punya mimpi membawa SFC ke Liga 1. Klub ini punya sejarah besar dan layak untuk kembali ke Liga 1. Saya akan berusaha sebaik mungkin  membawa SFC ke Liga 1," kata Chencho..

Chencho Gyeltshen adalah pesepakbola profesional kelahiran Shapa Gewog, Bhutan, 10 Mei 1996 yang bermain sebagai penyerang untuk Kota Thimphu dan menjadi kapten tim nasional Bhutan .

Gyeltshen yang memiliki tinggi 173 cm adalah pencetak gol internasional terkemuka sepanjang masa untuk Bhutan. 

Chencho Gyeltshen bergabung dengan Sriwijaya FC sejak musim 2023/2024. Tahun ini, pemain yang dijuluki CG7 ini kembali bergeseragam Laskar Wong Kito dan menjadi tumpuan SFC untuk mencetak gol.

Chenco sendiri akrab dipanggil CG7 atau Ronaldo Bhutan, karena gaya permainannya yang mirip dengan Cristiano Ronaldo.

Gyeltshen adalah pesepakbola profesional Bhutan pertama yang bermain di luar negeri.

Chencho Gyeltshen berasal dari Distrik Paro. Dia mulai bermain sepak bola di sekolah dasar, dengan saudara laki-lakinya yang menginspirasi dia untuk bermain.

Ia menyebut Cristiano Ronaldo sebagai pemain yang menjadi inspirasinya. Dari kelas enam sampai sepuluh, dia belajar di Loselling MSS dan kemudian pindah ke Akademi Ugyen untuk kelas sebelas dan kemudian bersekolah di Kelki Higher Secondary School sampai kelas XII.

Dia awalnya berniat untuk menjadi seorang seniman bela diri sebelum memutuskan untuk menghentikan studinya untuk menjadi pemain sepak bola profesional. 

Dari 2008 hingga 2014, Gyeltshen bermain untuk Yeedzin di Liga Nasional Bhutan. Pada 2013, ia memenangkan kejuaraan liga bersama klub. Bersama klub tersebut, dia juga menjadi runner-up di Piala Raja 2013 .

Klub tersebut dikalahkan dengan skor 2–4 oleh Manang Marshyangdi dari Nepal di final meskipun Gyeltshen mencetak dua gol. 

Pada 2014 dia bermain untuk dan menjadi kapten Druk United dari Liga Thimphu. Dia bermain untuk tim di Piala Raja 2014 dan mencetak dua gol melawan klub India Mohun Bagan. 

Pada 2015, Chencho Gyeltshen bermain untuk Thimphu . Dia melakukan debut liga untuk klub melawan Kota Thimphu pada 5 April.

Dia mencetak tujuh belas gol dalam sepuluh pertandingan di Liga Thimphu dan menyelesaikan musim sebagai pencetak gol terbanyak liga. 

Pada tahun 2014, dia ditawari untuk menandatangani kontrak dengan klub Nepal Machhindra setelah penampilannya di Piala Raja 2013 dan dilaporkan setuju untuk bergabung dengan klub tersebut tetapi tidak dapat melakukannya hingga tahun berikutnya karena studinya. 

Pada awal 2015, Gyeltshen menjalani uji coba selama sebulan bersama Buriram United dari Liga Utama Thailand.

Dia bermain dalam pertandingan persahabatan melawan beberapa tim Thailand dan mencetak gol kemenangan dalam pertandingan melawan klub Liga Utama Thailand, Sisaketsetelah masuk sebagai pemain pengganti di babak kedua. Dia mencetak gol lima menit setelah memasuki pertandingan di menit ke-80. 

Dia awalnya dijadwalkan untuk kembali ke Bhutan sebelum pertandingan persahabatan tetapi terpaksa tinggal beberapa hari lebih lama ketika penerbangannya dibatalkan. 

Selama di Thailand, dia ditawari kesepakatan oleh klub Liga Super India Delhi Dynamos dan Kota Pune . Namun, tidak ada tawaran resmi yang pernah diajukan.

Sang pemain mengatakan bahwa jika tawaran itu dibuat secara resmi dan datang sedikit lebih awal, dia akan memilih bermain di ISL sehingga dia bisa bermain bersama bintang-bintang yang telah ditarik liga dalam beberapa tahun terakhir.

Bersama Buriram, Gyeltshen juga memenangkan Coke Cup Under-19 Championship pada tahun 2015.

Pada Juli 2015 klub Thailand Kota Surin, tim cadangan Buriram United, menyelesaikan penandatanganan Gyeltshen dari Thimphu United dengan penyerang internasional Bhutan menyetujui kontrak 1,5 tahun dengan gaji bulanan Nu 100.000.

Tawaran itu diberikan kepada pemain oleh Alexandre Gama , manajer tim utama. Dengan kontrak tersebut, Gyeltshen menjadi pesepakbola Bhutan pertama yang bermain secara profesional untuk klub internasional. 

Pada 7 Juli 2015, terungkap bahwa pemain tersebut sebenarnya telah ditandatangani oleh Buriram United bersama dengan dua pemain lainnya dan langsung dipinjamkan ke Surin City. 

Gyeltshen melakukan debut liga untuk Kota Surin pada 5 Juli 2015 dalam pertandingan melawan Kalasin . Dia diberi baju nomor 11.

Pada 24 September 2015, dia telah mencetak delapan gol dalam delapan pertandingan liga untuk Surin City, termasuk hat-trick , setelah 33 putaran dari 34 putaran musim. Surin finis di posisi kesepuluh di Divisi Timur Laut, kehilangan kualifikasi untuk babak playoff. 

Pada 7 Februari 2016, diumumkan bahwa Gyeltshen akan dipinjamkan ke Nonthaburi , juga dari Divisi 2 Thailand.

Kurang dari sebulan setelah diumumkan bahwa dia akan bergabung dengan Nonthaburi, diumumkan bahwa Gyeltshen telah memutuskan kontraknya dengan Buriram United dan menandatangani kontrak 2 tahun dengan Satun United Setelah musim tersebut, diumumkan bahwa Gyeltshen akan pergi. klub. 

Setelah kepergiannya dari Satun United, Gyeltshen kembali ke Bhutan dan menandatangani kontrak dengan mantan klub Thimphu. 

Dia tampil pertama kali kembali untuk klub pada 2 Juli dalam pertandingan pembukaan tim melawan Kota Thimphu. Dia mencetak gol balasan pertamanya untuk klub pada hari pertandingan berikutnya dalam pertandingan melawan Akademi Ugyen . 

Di musim pertamanya bersama klub, Gyeltshen adalah pencetak gol terbanyak di Liga Nasional Bhutan dengan 15 gol dalam 10 pertandingan liga. 

Setelah musim 2016, diumumkan bahwa Gyeltshen akan bergabung dengan Terton Juara Liga Nasional Bhutan untuk kampanye kualifikasi Piala AFC 2017 mereka. Dia memulai pertandingan kualifikasi pertama klub, bermain imbang 0-0 dengan Tatung dari Taiwan . 

Dalam pertandingan tim berikutnya, Gyeltshen mencetak dua gol saat Terton mengalahkan Sheikh Russel dari Bangladesh 4–3 untuk memenangkan grup mereka dan maju ke grup playoff kualifikasi bersama Dordoi Bishkek dan Three Star Club. 

Pada Oktober 2016 diumumkan bahwa Gyeltshen akan bergabung Chittagong Abahani dari Liga Utama Bangladesh untuk leg kedua musim 2016 dengan kontrak awal 3 bulan. Dia ditemukan oleh klub selama seri dua leg Bangladesh melawan Bhutan selama Kualifikasi Piala Asia AFC 2019 di mana dia mencetak dua gol di pertandingan kedua untuk membantu memenangkan seri 3–1 secara agregat.

Dengan gaji bulanan yang dilaporkan minimal US $4.000 atau Nu 270.000 Gyeltshen menjadi atlet dengan bayaran tertinggi di negara tersebut. 

Selama musim Liga Thimphu 2017 , Gyeltshen mencetak 22 gol dalam 14 pertandingan liga, menjadikannya pencetak gol terbanyak liga untuk musim kedua berturut-turut.

Thimphu City juga menjadi juara liga musim itu. ​​Klub kemudian mendapatkan tempat kedua di Liga Nasional Bhutan 2017 di belakang Transport United. 

Pada Agustus 2017 diumumkan bahwa Gyeltshen bergabung dengan tim I-League India Minerva Punjab dengan kontrak 1 tahun pertama hingga Mei 2018. Dia bergabung dengan klub pada 18 Oktober untuk memulai pelatihan pramusim sebelum musim 2017–18.

Gyeltshen melakukan debutnya untuk klub pada tanggal 31 Oktober melawan juara bertahan Liga Sepak Bola Super Negara Bagian Punjab Rail Coach Factory FC dalam pertandingan persahabatan pramusim. Delapan hari kemudian dia mencetak hattrick untuk klub dalam kemenangan pramusim 3-2 atas pembangkit tenaga listrik Bengaluru. 

Dia menjadi tokoh kunci di tim Minerva saat mereka melakukan tantangan gelar yang mengejutkan, memenangkan gelar dengan kemenangan atas Churchill Brothers di hari pertandingan terakhir. 

Pada Juni 2018 diumumkan bahwa Gyeltshen bergabung Liga Super India sisi Bengaluru dengan kontrak satu tahun pertama hingga Mei 2019. 

Tendangan overhead akrobatik di injury time oleh Gyeltshen menyelamatkan hari bagi Bengaluru yang menahan tuan rumah NorthEast United FC ke a Hasil imbang 1–1 dalam sebuah pertandingan. 

Pada Januari 2019, Chencho dipinjamkan ke klub I-liga NEROCA dari Bengaluru FC hingga akhir musim. Pada 28 Desember 2019, Gyeltshen bergabung dengan klub kampung halamannya Paro. 

Pada 22 Oktober 2020, Gyeltshen menandatangani kontrak ulang untuk Punjab dengan kontrak dua tahun. Pada 31 Agustus 2021, Gyeltshen bergabung Kerala Blasters sekembalinya ke Liga Super India. Dia termasuk dalam skuad Blasters untuk Piala Durand 2021 , dan melakukan debutnya untuk klub pada 21 September 2021 melawan Delhi FC di Piala Durand, dimana mereka kalah 1-0. 

Gyeltshen memainkan pertandingan liga pertamanya untuk klub di Liga Super India 2021–22 pembuka musim pada 19 November melawan ATK Mohun Bagan FC sebagai pengganti Sahal Abdul Samad , yang kalah 4–2. 

Dia memulai musim pertamanya pada 23 Februari 2022 dalam pertandingan melawan Hyderabad FC , yang berakhir dengan kekalahan 2-1 untuk Blasters. 

Pada 13 Januari 2023, Gyeltshen kembali lagi di I-League dengan RoundGlass Punjab dengan kontrak selama satu musim.

Dia adalah bagian dari tim yang memenangkan gelar I-League kedua mereka pada musim 2022–23 , dan mengamankan promosi ke Liga Super India 2023–24.

Pada Maret 2023 diumumkan bahwa Gyeltshen akan menandatangani kontrak dengan juara Nepal dua kali Machhindra FC , sebuah klub yang ingin merekrut pemain tersebut sejak 2014.

Gyeltshen telah mewakili Bhutan di level U12, U13, U15, U17, dan U19. Pada tahun 2007, dia terpilih untuk bermain untuk tim U13 setelah memperhatikan latihan tim saat dia berjalan pulang dari sekolah. 

Gyeltshen mencetak debut seniornya untuk Bhutan pada 19 Maret 2011 dalam pertandingan persahabatan melawan sesama negara bagian Himalaya Nepal. Pada 12 Maret 2015, dia dan tim Bhutan lainnya mencatat kemenangan kualifikasi Piala Dunia pertamanya dalam sejarah dengan kemenangan 1-0 atas Sri Lanka.

 

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved