Bentrok Maut di Jakarta

Sosok S Provokator yang Sebabkan Pria Tewas Dikeroyok di Jakut, Tes Urine Positif Narkoba

Sosok S salah satu pelaku yang diamankan oleh Jatanras Polres Metro Jakarta Utara. 

Editor: Yandi Triansyah
Kolase Sripoku.com/Instagram
Bentrokan yang terjadi pada Rabu (2/10/2024) itu melibatkan massa Ambon melawan Palembang. 

SRIPOKU.COM - Sosok S salah satu pelaku yang diamankan oleh Jatanras Polres Metro Jakarta Utara

Selain S ada pelaku lainnya yakni K juga diamankan terkait kasus kematian RFM yang tewas  akibat dikeroyok sejumlah orang di kawasan Kamal Muara, Penjaringan, Rabu (2/10/2024). 

Kasus kematian RFM viral di media sosial, sebab kasus tersebut dikaitkan dengan suku. 

Dalam video yang beredar dinarasikan bahwa kasus tersebut merupakan bentrok antara Palembang vs Ambon. 

Namun setelah dua pelaku diringkus, pihak kepolisian memastikan kasus tersebut tidak ada kaitannya dengan isu sara dan suku. 

Kasus kematian RFM murni karena persoalan personal. 

Kematian RFM ternyata berawal dari teriakan S yang menuduh korban maling sepeda motor. 

Padahal sepeda motor yang dibawa RFM merupakan milik korban sendiri yang sebelumnya dibawa kabur oleh pelaku S. 

S dan RFM ternyata salong mengenal. 

Hal ini diungkapkan oleh Kanit Jatanras Polres Metro Jakarta Utara AKP Fauzan Yonnadi, Sabtu (5/10/2024). 

Fauzan menjelaskan, berdasarkan penyelidikan polisi, S lah yang nekat membawa kabur motor milik korban. 

S membawa kabur motor korban karena ingin menggadaikan sepeda motor tersebut. 

"Si pelaku inisial S ini membawa lari sepeda motor milik korban, alasannya mau digadaikan," kata Kanit Jatanras Satreskrim Polres Metro Jakarta Utara AKP Fauzan Yonnadi, Sabtu (5/10/2024).

Fauzan mengatakan, sebenarnya RFM dan S saling mengenal.

Pada saat kejadian, keduanya sempat bertemu di wilayah Jakarta Barat sebelum akhirnya motor RFM dibawa lari pelaku S.

Polisi masih menyelidiki alasan S hendak menggadaikan motor korban.

Diduga ini berkaitan dengan tabiatnya sebagai pecandu narkoba.

Sebab, ketika polisi menangkap S, hasil tes urine menyatakan yang bersangkutan positif amfetamin alias zat yang terkandung dalam narkoba jenis sabu.

"Memang ketika kita tangkap hasil tes urine-nya positif sabu-sabu," kata Fauzan.

Pengeroyokan bermula saat pelaku S membawa kabur motor korban ke kediamannya di Kamal Muara.

Korban yang kesal motornya diambil mengajak teman-temannya untuk mencari keberadaan pelaku.

Ketika RFM berhasil menemukan motornya yang dibawa kabur S, ia langsung berupaya membawa harta miliknya itu.

Namun, saat itu S melakukan provokasi dengan meneriaki RFM maling.

Hal itu memancing sejumlah orang dekat S di sekitar lokasi geram dan mengeroyok korban.

Dari beberapa pelaku pengeroyokan, salah satunya ialah K yang tiba-tiba menyabetkan senjata tajamnya ke lengan korban.

"Terjadi keributan di sana. Kemudian korban diserang oleh beberapa pelaku yang ada di sana," ucap Fauzan.

Atas kejadian ini, RFM tewas bersimbah darah dengan luka di lengan dan kepalanya.

Polisi yang menerima laporan itu segera melakukan penyelidikan dan menangkap kedua pelaku, S dan K.

Mereka kini ditetapkan tersangka dengan jeratan pasal 170 KUHP tentang pengeroyokan.

"Saat ini anggota masih di lapangan, mengejar para tersangka lain, mudah-mudahan dalam waktu dekat, kita berhasil menemukan tersangka lainnya," tegas Fauzan.

Fauzan lalu mengklarifikasi informasi di media sosial yang menarasikan pengeroyokan itu berkaitan dengan keributan antar suku.

Menurut dia, pengeroyokan maut ini murni dilandasi konflik personal antara pelaku dan korban.

 

Artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved