Santri di Musi Rawas Tewas Tergantung

Santri Tewas di Musi Rawas Sempat Kabur dari Ponpes dan Pulang ke Rumah, Ngaku Libur ke Orangtua

Seorang santri di Kabupaten Musi Rawas yang ditemukan tewas gantung diri di sebuah lapak di Pasar Megang Sakti

Penulis: Eko Mustiawan | Editor: Odi Aria
Dokumen Polisi
Personil Polsek Megang Sakti saat melakukan evakuasi terhadap santri korban gantung diri. 

SRIPOKU.COM, MUSI RAWAS-- Seorang santri di Kabupaten Musi Rawas yang ditemukan tewas gantung diri di sebuah lapak di Pasar Megang Sakti, ternyata sempat kabur dari pondok pesantren tempatnya dan pulang ke orang tuanya. 

Sebelumnya, santri berusia 13 tahun, berinisial GD yang masih pelajar kelas VII MTS di wilayah Kecamatan Megang Sakti Kabupaten Musi Rawas ditemukan tewas gantung diri pada Kamis (03/10/2024) sekira pukul 00.30 Wib. 

Korban ditemukan tewas tergantung di sebuah tenda yang berada di Pasar Megang Sakti di Kelurahan Megang Sakti, Musi Rawas

Kapolres Mura, AKBP Andi Supriadi melalui Kapolsek Megang Sakti, AKP Hendri mengatakan, informasi tersebut diketahuinya setelah, anggota mendapat laporan dari masyarakat.

Kapolsek mengatakan, bahwa korban merupakan seorang pelajar di MTS yang di wilayah Kecamatan Megang Sakti Kabupaten Musi Rawas.

Hal tersebut dibenarkan oleh Kasiyanto yang merupakan staf Kamtib Keamanan MTS yang mengaku mengenal korban, karena korban merupakan salah satu santri di MTS ditempatnya bekerja. 

Dijelaskan saksi, pada 22 September 2024, korban pergi dari pondok dan pulang ke rumahnya.

Kemudian pada 23 September 2024, orang tua korban menghubunginya dan menanyakan apakah korban libur.

"Saat itu dijawab saksi bahwa korban tidak libur, karena tidak ikut kemah," kata Kapolsek. 

Mengetahui jika anaknya pergi dari sekolah, orang tua korban pun berjanji akan mengantarkan korban ke pondok pesantren (Ponpes), namun orang tua korban minta ijin, karena korban sedang sakit.

Kemudian pada Rabu, 2 Oktober 2024 pukul 23.45 Wib, orang tua korban kembali menghungi saksi, menyatakan bahwa korban sudah dikembalikan ke pondok dan meminta kepada saksi untuk melihat korban

"Pada pukul 00.02 Wib, ibu korban menghubungi saksi dan menanyakan keberadaan korban," ucap Kapolsek. 

Lalu saksi mencari korban, namun setelah dicari di lingkungan ponpes, korban tidak ada di Ponpes. Saksi mendapatkan informasi dari Sutrisno, bahwa sekira pukul 17.00 Wib, ada yang melihat korban pergi ke arah Pasar Megang Sakti. 

"Kemudian, saksi menghungi orang tua korban dan menyampaikan bahwa korban tidak ada di lingkungan pondok.

Saat itu, dijawab oleh orang tua korban 'Ya Allah, ya sudah pak biarkan dulu siapa tahu besok ada niatnya untuk belajar, pulang ke pondok'," ungkap Kapolsek. 

Sumber: Sriwijaya Post
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved