Driver Online Matikan Aplikasi

Seruan Driver Matikan Aplikasi, Dua Ojol di Palembang Pilih Tetap Narik 'Demi Nafkahi Anak-Istri'

Alficky, seorang driver ojol dari Tegal Binangun, juga mengonfirmasi bahwa belum ada informasi resmi mengenai off bid di grup mereka.

Penulis: Andi Wijaya | Editor: Odi Aria
Sripoku.com/Andi Wijaya
Rachmadi dan Alficky dua orang driver sedang menunggu di kawasan Jakabaring Palembang, Kamis (29/8/2024). 

SRIPOKU.COM, PALEMBANG- Hari ini, Kamis (29/8/2024), beredar kabar di kalangan masyarakat bahwa para driver ojek online (ojol) di Palembang akan mematikan aplikasi mereka sebagai bentuk protes.

Namun, hal itu tidak diikuti oleh seluruh driver di Palembang. Beberapa dari mereka masih tetap narik seperti biasa.

Rahmadi, seorang driver ojol yang tergabung dalam komunitas Droom di Jakabaring, Palembang, mengonfirmasi bahwa dia dan rekan-rekannya tetap mengoperasikan aplikasi dan mengambil penumpang.

"Kami tetap mengambil penumpang. Kami perlu uang untuk makan dan menafkahi keluarga.

Jika kami mematikan aplikasi, bagaimana kami bisa memenuhi kebutuhan hidup anak-istri kami?" kata pria yang bekerja sebagai driver ojol sejak 2017 ini.

Meskipun ada kabar tentang potensi demo hari ini, Rahmadi menyatakan bahwa komunitasnya menghormati hak orang untuk berdemonstrasi, namun mereka memilih untuk tetap aktif.

Baca juga: Seribu Driver Matikan Aplikasi, Ojek Online di Palembang Hari Ini Sepi Beroperasi

"Belum ada informasi resmi tentang pemutusan aplikasi di grup WhatsApp komunitas kami," katanya.

Rahmadi juga mengungkapkan ketidakpuasan terhadap potongan 20 persen dari setiap orderan yang dikenakan oleh aplikasi.

Ia juga mencatat bahwa bonus yang sebelumnya ada kini sudah tidak tersedia, menjadikan pendapatan mereka semakin bergantung pada tarif penumpang saja. Selain itu, ia mengeluhkan bahwa BPJS juga dipotong dari GoPay dan harus dibayar sendiri.

"Potongan itu sangat besar dan tidak sesuai dengan ongkos yang kami terima. Banyak aplikasi lain yang memiliki potongan lebih kecil," ungkapnya.

Senada dengan Rahmadi, Alficky, seorang driver ojol dari Tegal Binangun, juga mengonfirmasi bahwa belum ada informasi resmi mengenai off bid di grup mereka.

"Kami tetap bekerja untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari kami.

Jika ada demo di Palembang mengenai potongan yang tinggi, kami akan mendukung dan ikut menyuarakan suara kami," katanya.

Salah satu driver online yang tetap beroperasi di kawasan Sako Baru Palembang, Kamis (29/8/2024).
Salah satu driver online yang tetap beroperasi di kawasan Sako Baru Palembang, Kamis (29/8/2024). (Tribunsumsel.com/Hartati)

Sepi Beroperasi

Diberitakan sebelumnya, sebanyak 500 hingga 1.000 mitra driver online baik roda dua maupun roda 4 mematikan aplikasi transportasi online atau off bid setengah hari hingga satu hari penuh.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved