Berita Sriwijaya FC

Terungkap Penyebab Mamadou Pergi, Sriwijaya FC Tak Mau Beli Kucing Dalam Karung

Hengkangnya striker naturalisasi asal Guinea, Mamadou Hady Barry yang dikabarkan tidak jadi bergabung akhirnya ditanggapi manajemen Sriwijaya FC.

Penulis: Abdul Hafiz | Editor: Abdul Hafiz
HANDOUT
Hengkangnya striker naturalisasi asal Guinea, Mamadou Hady Barry yang dikabarkan tidak jadi bergabung akhirnya ditanggapi Direktur Teknik PT SOM (Sriwijaya Optimis Mandiri) Indrayadi SE dan Capo Tifoso Ultras Palembang Qusoi SH. 

SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Hengkangnya striker naturalisasi asal Guinea, Mamadou Hady Barry yang dikabarkan tidak jadi bergabung akhirnya ditanggapi manajemen Sriwijaya FC.

"Pemainnya yang banyak tingkah," kata Direktur Teknik PT SOM (Sriwijaya Optimis Mandiri) Indrayadi SE selaku manajemen pengelola Sriwijaya FC kepada Sripoku.com.

Sebelumnya Sekretaris Tim Sriwijaya FC, Safrizal Afandi dan Media Officer Yopie Cipta Raharja bereaksi saat mengetahui adanya hujatan di sebuah akun un offcial, Sabtu (10/8/2024).  

"Kami perlu klarifikasi. Pemain ini tidak disiplin dan banyak tututan, minta perlakuan istimewa seperti pemain asing, seperti pemain bintang. Hasil MCU nya pun kurang memuaskan. Selanjutnya untuk penggantinya lagi dicari alternatif oleh pak dirtek dan dibicarakan dengan coach," kata Safrizal Afandi.

Dalam postingan akun instagram supporter.palembang.id kabar buruk mengejutkan dari striker naturalisasi asal Guinea, Mamadou Hady Barry dikabarkan tidak jadi bergabung dengan Sriwijaya FC.

Hasil penelusuran di lapangan, Mamadou Hady Barry Senin (5/8/2024) malam tiba di Palembang. Keesokan harinya, Selasa (6/8/2024) setelah menjalani MCU (Medical Check Up) dirirnya menolak ikut latihan.

Begitu juga pada Rabu (6/8/2024) tidak mau latihan dengan alasan menunggu hasil MCU. Barulah pada hari Kamis (7/8/2024) ia latihan. 

Begitu juga ia ikut dalam sesi latihan pada Jumat (8/8/2024) pagi. Setelah latihan itu Mamadou Hady Barry sepulang dari menjalani latihan intensitas tinggi.  

 

Ultras Palembang #Save Manajemen Sriwijaya FC

Ultras Palembang angkat bicara menyikapi masalah striker naturalisasi Mamadou Hady Bary yang meninggalkan Sriwijaya FC dan di dalam kolom-kolom komentar media sosial, manajemen Sriwijaya FC yang mendapat hujatan netizen. 

"Ultras Palembang tidak langsung menjudge dan memerintahkan seluruh anggota Ultras Palembang jangan sesekali menghujat SFC karena tim ini lagi berusaha untuk membentuk kerangka tim agar SFC bisa ikut berlaga di Liga 2 musim ini," ungkap Capo Tifoso Ultras Palembang, Qusoi SH. 

Qusoi mengutip pernyataan dari salah satu coach, pelatih kiper Sriwijaya FC bahwa Mamadou Haddy Bary itu terkendala masalah kesehatan MCU (Medical Check Up) yang ada di tubuh Haddy Bary.

"Berarti kesehatannya bermasalah. Jadi wajar Sriwijaya FC tidak mau beli kucing dalam karung. Jadi dengan dana yang terbatas, SFC harus berhemat, SFC harus mencari pemain yang kredibel, yang kesehatannya oke," katanya.

Qusoi mengajak semua suporter dan fans Sriwijaya FC untuk tidak menambah beban dengan menghujat manajemen SFC. 

Head coach Jafri Sastra mematau latihan skuat tim Sriwijaya FC di Lapangan Panahan JSC Palembang sebagai persiapan jelang digulirkannya kompetisi Liga 2 2024.
Head coach Jafri Sastra mematau latihan skuat tim Sriwijaya FC di Lapangan Panahan JSC Palembang sebagai persiapan jelang digulirkannya kompetisi Liga 2 2024. (MO SRIWIJAYA FC)

Baca juga: 45 Titik Billboard Ratu Dewa Berpasangan Prima Salam Kepung Palembang, Isyaratkan Siap Berlayar

 

Seperti diketahui manajemen SFC saat ini ditinggalkan tanpa presiden klub, tanpa manajer SFC berjuang untuk ikut di Liga 2 ini dan saat ini belum ada gubernur definitif yang benar-benar bakal mensupport total Sriwijaya FC

"Kita tahu sekarang masih ada Pj Gubernur. Jadi bersyukurlah kita wong Palembang ini warga Sumsel ini SFC ikut Liga 2 dengan dana terbatas," katanya.

Info lain kata Qusoi, bahwa Digi Sport Asia belum mengucurkan dana total. isu beredar karena mereka sudah memegang saham 40 persen mereka berharap PT SOM mengadakan RUPS dan apabila ini sudah terjadi maka Digi Sport akan masuk di dalam manajemen.

Barulah Digi Sport akan mengucurkan dana ke Sriwijaya FC. Jadi saat ini terkhusus Dirtek Indrayadi malah mengeluarkan dana pribadi untuk mendatangkan para pemain ngutang dulu.

"Kami mendukung manajemen Sriwijaya FC untuk tidak mengontak Mamadou Haddy Bary. Karena dia bermasalah di MCU dan attitude yang tidak bagus," ujar Qusoi. 

Ultras Palembang mendukung manajemen untuk ikut liga 2 di musim ini walaupun Pilgub belum berjalan, belum ada presiden klub, belum ada manajer tim, tapi wong-wong yang ada di manajemen ini berani berspekulasi untuk tetap membesarkan SFC agar tidak tenggelam di Liga 3.

"Kita beharap saja SFC sesuai target sapu bersih oleh coach Jafri Sastra di laga home agar kita masuk papan atas. Dan di tahun depan apabila kita sudah ada gubernur definitif, gubernur baru kita dorong untuk memberikan support terutama perusahaan-perusahaan besar di Sumsel," pungkasnya.

 

Mamadou Hady Barry Tinggalkan SFC

Kabar buruk mengejutkan dari striker naturalisasi asal Guinea, Mamadou Hady Barry dikabarkan tidak jadi bergabung dengan Sriwijaya FC.

Dalam postingan akun instagram supporter.palembang.id pemain anyar Sriwijaya FC yang baru saja beberapa hari tiba di Palembang sekarang dipasang label cancelled. 

Spontan netizen memberikan komentar yang mengkritik manajemen Sriwijaya FC lantaran dinilai belum siap merekrut pemain bintang.

Dalam postingan di akun ini disebutkan Mamadou Hady Barry mengatakan dirinya tidak mendapat kepastian kontrak dengan menajemen Sriwijaya FC dan tidak sesuai dari kesepakatan awal.

"Saya sudah 6 hari di sini, tapi tidak ada kepastian kontrak makanya saya pergi. Karena tidak sesuai kesepakatan dari awal," katanya di dalam postingan tersebut.

Spontan netizen memberikan komentar yang mengkritik manajemen Sriwijaya FC lantaran dinilai belum siap merekrut pemain bintang.

"Parah kelewatan nian. Besak omong bae manajemen. Jijik aku. Target tinggi, kontrak dan gaji pemain sulit , sdar diri oy!! Kalo nak wong berjuang hargoi keringet wong," tulis _zoofourtheen.

"Indrayadi out," tulis rickyahmad 77777.

"Mahal karena buntu," tulis diansyah.sumarta.

"Dasar bae manajemen bobrok," balas admin  supporter palembang.id .

"Barulah dibangga banggake, eh lah buat masalah lagi," tulis _vilenpgrnbulang14

"Cak ini nak lolos liga 1, dem dem mimpin bae. Dem bubar ke bae klub ini susah gino," tulis romeopurba89.

"Memprihatinkan lokak degradasi ke liga 3. Takutnya gaji dak sesuai pemain jadi lesu maen," tulis jefriansyah_jeffrey.

Sebelumnya Tim Sriwijaya FC dengan bangga mengumumkan resmi mendatangkan striker naturalisasi asal Guinea, Mamadou Hady Barry bakal memperkuat Laskar Wong Kito di musim kompetisi Liga 2 2024/25 ini.

Nama bomber PSBS Biak di musim lalu ini tertera di transfermarkt yang menyebutkan pesepakbola dengan harga pasaran saat ini Rp173,82Jt masuk dalam daftar 26 pemain yang akan bermain di klub Sriwijaya FC.

 "Ya Mamadou Hady Barry pemain naturalisasi kita juga," ungkap Direktur Teknik PT SOM (Sriwijaya Optimis Mandiri) Indrayadi SE selaku manajemen pengelola Sriwijaya FC kepada Sripoku.com, Selasa (6/8/2024) lalu.

 

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved