Kunci Jawaban

Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Tingkat Lanjut Kelas 12 SMA/MA Latihan 3 Semester 1 Kurikulum Merdeka

Ini kunci jawaban Bahasa Indonesia Tindak Lanjut Kelas 12 SMA/MA halaman 24 Latihan 3 Bab 1 Menyimak Teks Laporan tentang Ragam Budaya Daerah.

|
Penulis: Siti Umnah | Editor: Siti Umnah
Pixabay.com
Ini kunci jawaban Bahasa Indonesia Tingkat Lanjut Kelas 12 SMA/MA halaman 24 Latihan 3 Bab 1 Menyimak Teks Laporan tentang Ragam Budaya Daerah 

SRIPOKU.COM - Berikut ini disajikan latihan soal beserta kunci jawaban Bahasa Indonesia Tingkat Lanjut kelas 12 SMA/MA semester 1 Kurikulum Merdeka.

Latihan soal pada artikel ini akan menyajikan kunci jawaban Latihan 3 Bab 1 Menyimak Teks Laporan tentang Ragam Budaya Daerah yang ada pada halaman 24.

Untuk itu, simak latihan soal beserta kunci jawaban yang dapat dipelajari oleh siswa di rumah.

Baca juga: Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Tindak Lanjut Kelas 12 SMA/MA Halaman 13 Latihan 2 Kurikulum Merdeka

Baca juga: Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Tindak Lanjut Kelas 12 SMA/MA Halaman 11 Latihan 1 Kurikulum Merdeka

Latihan 3

Pada kegiatan ini kalian akan membaca teks laporan hasil observasi berjudul "Wayang". Setelah membaca, kalian akan mengevaluasi format penyajian teks laporan tersebut dengan mengidentifikasi dan mengevaluasi struktur teks tersebut. Setelah itu, kalian dapat menyimpulkan sendiri apakah teks tersebut sudah mengikuti struktur yang benar atau belum.

Setelah membaca teks di atas, jawablah beberapa pertanyaan berikut ini!

1. Setujukah kalian kalau teks laporan hasil observasi di atas sudah mengikuti struktur yang benar?

Jawaban :

Setuju. Teks berjudul “Wayang” sudah mengikuti struktur yang benar dan sistematis. Teks diawali dengan definisi umum, dijelaskan dengan deskripsi bagian, dan ditutup dengan deskripsi manfaat.

2. Bandingkan dengan teks berjudul "Mapag Panganten"! Manakah di antara kedua teks tersebut yang mengikuti struktur yang benar?

Jawaban :

Hasil perbandingan teks laporan hasil observasi berjudul “Mapag Panganten” dengan teks laporan hasil observasi berjudul “Wayang” ialah sebagai berikut.

Struktur "Mapag Panganten"

Paragraf ke-1 :

Kutipan : "Perkembangan zaman mengubah pola pikir dan olah rasa masyarakatnya. Mereka lebih cenderung mengandrungi hal-hal yang bersifat “dari luar” dan hampir meninggalkan tradisi yang kaya dengan nilai-nilai. Contohnya, prosesi upacara adat mapag panganten yang berasal dari Jawa Barat. Rata-rata generasi muda melengahkan upacara ini."

Penjelasan : Berisi pernyataan ketidakpedulian generasi muda akan prosesi upacara adat mapag panganten.
Struktur : Pernyataan umum/ definisi umum

Paragraf ke-2 :

Kutipan : Hampir setiap daerah memiliki prosesi upacara dalam menyambut kedatangan pengantin. Salah satu yang mengundang perhatian adalah keseruan dari prosesi upacara adat mapag panganten yang berasal dari Jawa Barat. Prosesi ini biasanya tidak hanya ada dalam pesta pernikahan, tetapi kerap juga ditampilkan dalam menyambut para pejabat atau tamu negara. Upacara adat mapag panganten merupakan salah satu ritual yang menjadi bagian dari seluruh rangkaian upacara adat penyambutan dalam masyarakat Sunda. Kesenian ini melibatkan sejumlah pemain gamelan, penari, pembawa umbul- umbul, dan Ki Lengser (sering disebut “lengser” saja).

Penjelasan : Menjelaskan hal yang dimaksud dengan mapag panganten dan komponen-komponennya
Struktur : Pernyataan umum/ definisi umum

Paragraf Ke-3

Kutipan : Gamelan dalam mapag panganten sebagai musik pengiring upacara. Gamelan merupakan kesenian yang memadukan berbagai alat musik. Gamelan Sunda terdiri atas bonang, saron panjang, jenglong, gong, kendang, suling, dan rebab. Jumlah pemainnya sesuai dengan jumlah instrumen yang dipakai. Penamaan pemain (nayaga) sesuai dengan instrumen yang dimainkannya ditambah kata tukang. Misalnya, pemain bonang disebut tukang bonang, pemain jenglong disebut tukang jenglong, dan seterusnya.

Penjelasan : Menjelaskan gamelan dan bagian-bagian gamelan serta nama pemainnya
Struktur : Aspek tertentu/deskripsi per bagian

Paragraf Ke-4

Kutipan : Untuk kelengkapan pemikat, gamelan mengiringi tarian Merak. Sesuai dengan nama tariannya, pakaian dan gerakannya menggambarkan kehidupan merak, yaitu binatang sebesar ayam dengan bulunya yang halus, bermahkota di kepala, dan selalu mengembangkan bulu ekor untuk menarik merak betina. Para penari memakai kain dan baju yang menggambarkan bentuk dan warna bulu-bulu merak seperti warna hijau, biru, dan hitam. Ditambah sepasang sayap yang melukiskan sayap atau ekor merak yang sedang dikembangkan serta mahkota motif burung merak.

Penjelasan : Mendeskripsikan tarian merak
Struktur : Aspek tertentu/deskripsi per bagian

Paragraf Ke-5

Kutipan : Selain musik dan tariannya, kehadiran Ki Lengser atau Mang Leser biasanya menjadi sosok yang menarik perhatian penonton, atau tamu undangan. Ki Lengser adalah orang yang mengarahkan jalannya upacara tersebut. Begitu rombongan kedua mempelai datang ke gedung/tempat resepsi, lengser menyambut dan mengarahkan mereka ke kursi pelaminan dengan diiringi para penari dan pembawa umbul-umbul. Peran lengser ini dilakoni oleh seorang pria. Sosok lengser digambarkan sebagai seorang kakek dengan pakaian yang dikenakan dengan sarung yang diselendangkan, dan totopong (ikat kepala). Dengan memperlihatkan giginya yang ompong dan gerakan tari yang lucu, kehadirannya tak pelak mengundang tawa penonton/tamu undangan.

Penjelasan : Mendeskripsikan lengser dan fungsinya
Struktur : Aspek tertentu/deskripsi per bagian

Paragraf Ke-6

Kutipan : Upacara mapag panganten tidak berlangsung lama karena fungsinya hanya untuk menyambut kedatangan kedua mempelai/pejabat/tamu negara dan mengantarkannya ke kursi pelaminan. Meskipun begitu, kehadirannya kerap ditunggu dan mengundang decak kagum banyak orang.

Penjelasan : Memaparkan fungsi mapag panganten
Struktur : Deskripsi manfaat


Struktur Teks Laporan Hasil Observasi Berjudul “Wayang”

Paragraf Ke-1

Kutipan : Wayang adalah seni pertunjukan yang telah ditetapkan sebagai warisan budaya asli Indonesia. UNESCO, lembaga yang mengurusi kebudayaan dari PBB, pada 7 November 2003 menetapkan wayang sebagai pertunjukan bayangan boneka tersohor berasal dari Indonesia. Wayang merupakan warisan mahakarya dunia yang tidak ternilai dalam seni bertutur (Masterpiece of Oral and Intangible Heritage of Humanity).

Penjelasan : Berisi pernyataan tentang definisi wayang
Strukutur : Pernyataan umum/definisi umum

Paragraf Ke-2

Kutipan : Para Wali Songo, penyebar agama Islam di Jawa sudah membagi wayang menjadi tiga. Wayang kulit di Timur, wayang wong atau wayang orang di Jawa Tengah, dan wayang golek atau wayang boneka di Jawa Barat. Penjenisan tersebut disesuaikan dengan penggunaan bahan wayang.

Penjelasan : Menjelaskan tentang jenis-jenis
Strukutur : Pernyataan umum/ definisi umum

Paragraf Ke-3

Kutipan : Wayang kulit dibuat dari kulit hewan ternak, misalnya kulit kerbau, sapi, atau kambing. Wayang wong berarti wayang yang ditampilkan atau diperankan oleh orang. Wayang golek adalah wayang yang menggunakan boneka kayu sebagai pemeran tokoh. Selanjutnya, untuk mempertahankan budaya wayang agar tetap dicintai, seniman mengembangkan wayang dengan bahan-bahan lain, antara lain wayang suket dan wayang motekar. Wayang kulit dilihat dari umur, dan gaya pertunjukannya pun dibagi lagi menjadi bermacam jenis. Jenis yang paling terkenal, karena diperkirakan memiliki umur paling tua adalah wayang purwa. Purwa berasal dari bahasa Jawa, yang berarti awal. Wayang ini terbuat dari kulit kerbau yang ditatah, dan diberi warna sesuai kaidah pulasan wayang pendalangan, serta diberi tangkai dari bahan tanduk kerbau bule yang diolah sedemikian rupa dengan nama cempurit yang terdiri dari: tuding dan gapit.

Penjelasan : Mendeskripsikan tentang wayang kulit
Strukutur : Aspek tertentu/ deskripsi per bagian

Paragraf Ke-4

Kutipan : Wayang wong (bahasa Jawa yang berarti ‘orang’) adalah salah satu pertunjukan wayang yang diperankan langsung oleh orang. Wayang orang yang dikenal di suku Banjar adalah wayang gung, sedangkan yang dikenal di suku Jawa adalah wayang topeng. Wayang topeng dimainkan oleh orang yang menggunakan topeng. Wayang tersebut dimainkan dengan iringan gamelan dan tari-tarian. Perkembangan wayang orang pun saat ini beragam, tidak hanya digunakan dalam acara ritual, tetapi juga digunakan dalam acara yang bersifat menghibur.

Penjelasan : Mendeskripsikan wayang orang
Strukutur : Aspek tertentu/deskripsi per bagian

Paragraf Ke-5

Kutipan : Selanjutnya, jenis wayang yang lain adalah wayang golek yang mempertunjukkan boneka kayu. Wayang golek berasal dari Sunda. Selain wayang golek Sunda, wayang yang terbuat dari kayu adalah wayang menak atau sering juga disebut wayang golek menak karena cirinya mirip dengan wayang golek. Wayang tersebut pertama kali dikenalkan di Kudus. Selain golek, wayang yang berbahan dasar kayu adalah wayang klithik. Wayang klithik berbeda dengan golek. Wayang tersebut berbentuk pipih seperti wayang kulit. Akan tetapi, cerita yang diangkat adalah cerita Panji dan Damarwulan. Wayang lain yang terbuat dari kayu adalah wayang papak atau cepak, wayang timplong, wayang potehi, wayang golek techno, dan wayang ajen.

Penjelasan : Mendeskrip sikan wayang golek asal wayang golek itu.
Strukutur : Aspek tertentu/deskripsi per bagian

Paragraf Ke-6

Kutipan : Perkembangan terbaru dunia pewayangan menghasilkan kreasi berupa wayang suket. Jenis wayang ini disebut suket karena wayang yang digunakan terbuat dari rumput yang dibentuk menyerupai wayang kulit. Wayang suket merupakan tiruan dari berbagai figur wayang kulit yang terbuat dari rumput (bahasa Jawa: suket). Wayang suket biasanya dibuat sebagai alat permainan atau penyampaian cerita pewayangan kepada anak-anak di desa-desa Jawa.

Penjelasan : Mendeskrip sikan wayang suket
Strukutur : Aspek tertentu/ deskripsi per bagian

Paragraf Ke-7

Kutipan : Dalam versi lebih modern, terdapat wayang motekar atau wayang plastik berwarna. Wayang motekar adalah sejenis pertunjukan teater bayang-bayang atau serupa wayang kulit. Namun, jika wayang kulit memiliki bayangan yang berwarna hitam saja, wayang motekar menggunakan teknik terbaru hingga bayang-bayangnya bisa tampil dengan warna-warni penuh. Wayang tersebut menggunakan bahan plastik berwarna, sistem pencahayaan teater modern, dan layar khusus.

Penjelasan : Mendeskripsikan wayang motekar
Strukutur : Aspek tertentu/deskripsi per bagian

Paragraf Ke-8

Kutipan : Semua jenis wayang di atas merupakan wujud ekspresi kebudayaan yang dapat dimanfaatkan dalam berbagai kehidupan antara lain sebagai media pendidikan, media informasi, dan media hiburan. Wayang bermanfaat sebagai media pendidikan karena isinya banyak memberikan ajaran kehidupan kepada

Penjelasan : Memaparkan manfaat wayang
Strukutur : Deskripsi manfaat

 

Dapatkan konten pendidikan mata pelajaran lainnya dari Kurikulum Merdeka dan Kurikulum 2013 dengan klik Di Sini.

Dapatkan juga berita penting dan informasi menarik lainnya dengan mengklik Google News.

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved