Berita Palembang

BBPJN Sumsel Tuding Saluran di Bawah Perlintasan LRT Penyebab Jalan Rusak di Palembang

BBPJN Sumatera Selatan menyebut tetesan air dari Stasiun LRT Sumsel mengakibatkan genangan air hingga jalan rusak.

Penulis: Linda Trisnawati | Editor: Odi Aria
Handout
Satu trainset LRT Sumsel saat stop menjemput penumpang di stasiun. 

SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Sumatera Selatan menyebut tetesan air dari Stasiun LRT Sumsel mengakibatkan genangan air hingga jalan rusak.

Kepala BBPJN, Hardy Siahaan mengatakan, kondisi jalan rusak parah di dalam Kota Palembang yang jadi tanggungjawab BBPJN diantaranya di Jalan Sudirman, Jalan RE Martadinata, Jalan Abdul Rozak dan lain-lain.


"Seperti kerusakan Jalan di Kol H Barlian salah satu penyebabnya akibat cucuran (tetesan) air yang ada di Stasiun LRT Sumsel," kata Hardy Siahaan usai meninjau Jembatan Ampera, Kamis (12/7/2024).


Hardy juga menyebutkan saluran yang ada di bawah perlintasan LRT juga membuat kondisi jalan cepat rusak.

Imbas dari pembangunan LRT Sumsel diduga ada yang bocor membuat airnya terus merembes.


Selain di Jalan Kol H Barlian di depan Sekolah Kusuma Bangsa rusak karena tempat itu lokasi langanan banjir. 


"Kita tetap melakukan penataan, perbaikan, penanganan jalan nasional kurang lebih 60 Km di wilayah Kota Palembang.

Memang cuaca juga memengaruhi, tapi kita upayakan lubang-lubang segera ditutup," ungkapnya.


Dia menyebut, BBPJN tak melakukan pekerjaan besar pada tahun ini. Anggaran yang disiapkan hanya melaksanakan pemeliharaan, penanganan jalan berlubang dan penataan pada 2024 ini.


Selain jalan, pihaknya juga akan melakukan pembersihan saluran yang ada di jalan nasional. Hal itu untuk mengantisipasi banjir dan genangan yang ada di tiap-tiap jalan.


"Untuk kemantapan jalan nasional sudah mencapai 98 persenan hanya tersisa 1 persenan penanganan jalan yang tidak mantap. Kemantapan jalan itu akan diupayakan meningkat seiring dengan pekerjaan dan pemeliharaan jalan yang akan dilakukan," katanya.


Sementara itu untuk perbaikan jalan  masih menunggu anggaran DIPA. Kira-kira Agustus anggaran dari pusat turun yang seharusnya Juni kemarin, kalau turun September bisa mulai. Untuk IPAL hanya 6 ruas dari total 10 ruas yang dianggarkan untuk dikerjakan melalui dana Inpres jalan daerah.


"Untuk usulan perbaikan jalan tidak lebih dari Rp 6 miliar, untuk pekerjaan rutin. Sementara untuk Inpres jalan daerah mencapai Rp 30 miliar. Hampir semua jalan protokol jadi prioritas," katanya.

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved