Kunci Jawaban

Rangkuman Materi IPS Kelas 9 Tema 01 Kurikulum Merdeka, Modernisasi, Globalisasi, dan Kearifan Lokal

Berikut adalah rangkuman materi IPS kelas 9 SMP Tema 01 semester 1 Kurikulum Merdeka, Modernisasi, Globalisasi, dan Kearifan Lokal.

Penulis: Ayu Wahyuni | Editor: Ayu Wahyuni
buku.kemdikbud.go.id
Rangkuman materi IPS kelas 9 SMP Tema 01 semester 1 Kurikulum Merdeka, Modernisasi, Globalisasi, dan Kearifan Lokal. 

Contoh dalam aspek ekonomi adalah keberadaan Masyarakat Ekonomi Eropa.

Contoh dalam aspek politik dan hukum adalah lahirnya lembaga- lembaga dunia seperti seperti Organisasi Perdagangan Dunia, Bank Dunia, Mahkamah Internasional, dan lain sebagainya.

Contoh dalam aspek kebudayaan adalah mewabahnya drama Korea, banyaknya restoran cepat saji, kedai kopi Amerika dan sebagainya.

Pengertian Kearifan Lokal

Kearifan lokal adalah nilai-nilai kebijaksanaan atau ajaran kebaikan yang diwariskan secara turun temurun di suatu masyarakat tertentu.

Dalam kearifan lokal biasanya terdapat panduan hidup mengenai apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan demi kelangsungan hidup yang berkelanjutan (sustainable development).

Contoh Kearifan Lokal

Indonesia adalah negara yang kaya akan budaya, oleh karena itu kearifan lokal setiap daerah berbeda satu dengan lainnya.

Salah satu contohnya adalah ajaran Pitutur Tilu di masyarakat Sunda yang mendiami daerah Jawa Barat.

Pitutur Tilu memiliki makna Tiga Nasihat, yang terdiri dari:

- Tata Wayah (Tata Waktu)

- Tata Lampah (Tata Perilaku)

- Tata Wilayah (Tata Ruang)

Contoh lainnya adalah tradisi Mappalette Bola bagi masyarakat Bugis.

Mappalette Bola adalah salah satu tradisi disana dimana memindahkan bangunan rumah ke tempat lain.

Tentu saja bangunan rumah yang dipindahkan bukan bangunan rumah tembok ya, bisa encok.

Tapi rumah yang dipindahkan adalah rumah adat panggung yang terbuat dari kayu, ciri khas masyarakat Sulawesi.

Kemudian ada juga tradisi Sasi Nggama dari Kaimana, Papua Barat.

Sasi Nggama merupakan upacara adat untuk melindungi suatu wilayah dari eksploitasi berlebihan.

Menurut Kristian Thebu, Ketua Dewan Adat Raja Ampat, sasi memiliki arti perlindungan atau larangan terhadap sebuah wilayah, di darat maupun di laut.

Sasi ada 2 macam, sasi permanen dan sasi sementara.

Selain penutupan total, ada juga jenis sasi untuk tumbuhan atau hewan jenis tertentu.

Kondisi Pelestarian Kearifan Lokal di Tengah Arus Modernisasi dan Globalisasi

Pada zaman modern dan globalisasi ini, banyak sekali tradisi ataupun budaya Barat yang mulai masuk ke Indonesia.

Kita sebagai generasi penerus bangsa, tentunya harus melestarikan kearifan lokal yang sudah ada secara turun temurun.

Kita tentu saja tidak bisa tutup mata apalagi menolak globalisasi ini, tapi kita harus selalu bijak dalam memilih dan memilih tradisi yang masuk.

Jangan sampai budaya yang masuk justru merusak tradisi yang sudah ada.

Dapatkan konten pendidikan mata pelajaran lainnya dari Kurikulum Merdeka dengan klik Di Sini.

Dapatkan juga berita penting dan informasi menarik lainnya dengan mengklik Google News.

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved