Penyebab Minimnya Tempat Pembuangan Sampah Sementara di Palembang, DLHK Buka Suara

Warga di kecamatan Sematang Borang mengeluh sulit membuang sampah karena tidak ada Tempat Pembuangan Sampah Sementara (TPS).

Penulis: Hartati | Editor: adi kurniawan
handout
Belasan mobil pengangkut sampah menuju Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sukawinatan, belum lama ini 

SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Warga di kecamatan Sematang Borang mengeluh sulit membuang sampah karena tidak ada Tempat Pembuangan Sampah Sementara (TPS).

Sehingga warga harus membuang sampah jauh atau berlangganan sampah bulanan secara mandiri.

"Tidak ada TPS jadi buang sampahnya kalau kebetulan ke luar saja jadi ditumpuk dulu," ujar Mega warga Semarang Borang jembatan 2.

Berlangganan sampah mandiri juga kurang efektif karena tukang sampahnya kadang jarang datang dan hanya datang dua kali saja seminggu.

Sehingga sampah juga menumpuk lebih banyak dan berbau tidak sedap.

Apalagi ada anak bayi kecil yang pakai pokok, sampah pokok ini paling banyak.

Dia berharap pemerintah setempat tempat menyediakan TPS agar bisa lebih dekat membuang sampah.

Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kota Palembang Mustain mengatakan, sudah ada satu TPS di Kecamatan Semarang Borang yakni di dekat kantor camat.

Dia menyebut minim TPS ini karena mendirikan TPS ini sulit dilakukan sebab kerap ditentang warga.

Kalau ada masyarakat yang mau menyediakan lokasi atau lahan, pemkot siap dan senang hati mendirikan TPS.

Tapi faktanya di lapangan kadang, TPS yang sudah lebih dulu lama ada dibanding pemukiman warga saja didemo agar dibuang atau dipindahkan karena dianggap mencemari lingkungan.

"Warga ini biasanya menolak ada TPS karena dianggap bau, kalau DLHK siap saja bangun TPS asal warga mau dan bersedia," ujarnya.

Untuk mengatasi masalah sampah perkotaan ini, Pemkot Palembangakan mengolah sampah dengan melibatkan masyarakat sehingga mengolah sampah dari hulu hingga hilir.

Sampah dipilah dengan metode 3R agar sampah plastik bisa didaur ulang untuk meningkatkan nilai ekonominya, dan sampah sisa yang tidak bisa diolah jadi kompos dan pupuk.

Pemkot Palembang mendapat hibah bantuan Bank Dunia untuk pengelolaan sampah skala kota agar masalah sampah bisa diatasi dengan melibatkan peran serta masyarakat.

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved