Mahasiswi Cumlaud UGM Jadi Tukang Bersih-bersih dengan 11 Jam kerja, Alasannya di Luar Dugaan

Atau minimal berbekal predikat cumlaude ini bisa digunakan untuk melanjutkan studi dengan beasiswa.

Editor: Fadhila Rahma
TikTok/@dearaleyden
Dea Rachma saat lulus sarjana UGM dan saat kerja sebagai tukang bersih-bersih di Australia. 

"Banyak yang mengira aku lanjut S2 di Australia lalu kerja sebagai cleaner sebagai kerjaan sampingan."

"Aku anggap itu sebagai doa dari kalian ya," tulis Dea.

Di video itu, Dea menunjukkan aktivitas sehari-harinya sebagai cleaner.

"9 hari kerja dan 5 hari libur. Kerja 11 jam, 1 jam lunch break dan 30 menit another break," ujarnya.

Diketahui, Dea menjadi cleaner di sebuah camp mini site.

Kerjaannya tak hanya bersih-bersih saja.

Ia terkadang juga mengecek kamar hingga mencuci barang-barang yang dipakai pengunjung camp.

Kendati demikian, Dea tak menyesali keputusannya menjadi tukang bersih-bersih.

"Kerjaannya ngapain aja? Bersihin laundry, bersihin kamar, bersihin public area, laundry microfiber, room check, laundry audit, dll.

"Jadi sekarang aku memang kerja full time ya. Belum sambil kuliah S2 hihi," ungkapnya.

Dea kemudian mengungkapkan alasannya bekerja menjadi tukang bersih-bersih di Australia.

Ternyata ia melakukannya untuk extend visa karena ia mengikuti program Working Holiday Visa (WHV).

Kerja jadi cleaner ia lakukan semata-mata untuk bertahan hidup di sana.

"Salah satu alasan kenapa aku ambil kerjaan cleaner ini adalah untuk extend visa ku di Australia, karena aku mau memaksimalkan kesempatan yang bisa aku dapat."

"Sebetulnya aku bisa aja ambil kerjaan yang selaras dengan backgroundku, tapi saat itu aku dapat offer kerjaan ini, dan ini tantangan baru buatku, untuk keluar dari zona nyaman," kata Dea.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved