Pembunuhan Pegawai Koperasi di Palembang

Fakta Baru Pegawai Koperasi Palembang Tewas Dicor, Pelaku Ogah Bayar Utang 10 Juta, Mau Ngutang Lagi

Jasad korban ditemukan dicor bekas kolam di belakang distro Maskarebet, Kelurahan Talang Kelapa, Kecamatan Sukarami, Kota Palembang.

Editor: Odi Aria
Kolase
Foto semasa hidup pegawai koperasi Anton Eka Saputra dan lokasi penemuan mayatnya yang ditemukan dicor di Distro di Palembang, Rabu (26/6/2024). 

SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Kasus pembunuhan pegawai koperasi di Palembang bernama Anton Eka Saputra menghebohkan warga Palembang, Rabu (26/6/2024).

Jasad korban ditemukan dicor bekas kolam di belakang distro Maskarebet, Kelurahan Talang Kelapa, Kecamatan Sukarami, Kota Palembang.

Terungkap dugaan motif pembunuhan Anton Eka Saputra, pegawai koperasi yang ditemukan tewas di belakang distro lantaran pelaku ogah membayar utang ke korban.

Pelaku pembunuhan pegawai koperasi diduga kesal dengan korban Anton Eka Saputra karena menagih utang kepadanya.

Diketahui pelaku utama memiliki utang sebesar Rp 10 juta kepada korban. Namun bukannya membayar, pelaku malah ingin menambah utangnya lagi. 

Baca juga: 5 Fakta Pembunuhan Pegawai Koperasi di Palembang, Korban Dihantam Kunci Pas hingga Jasad Dicor Semen

Tetapi korban menolak meminjamkan uang lagi ke pelaku, sebab utang lama saja masih menunggak. 

Kapolrestabes Palembang Kombes Pol Harryo Sugihartono mengatakan nominal utang pelaku ke korban senilai Rp 10 juta.

"Dari informasi yang kami himpun korban yang merupakan seorang karyawan koperasi hendak menagih utang ke pelaku senilai Rp 10 juta," ujar Harryo, Rabu (26/6/2024).

Anton Eka Saputra karyawan koperasi di Palembang yang mayatnya dicor di belakang halaman ruko distro, Rabu (26/6/2024)
Anton Eka Saputra karyawan koperasi di Palembang yang mayatnya dicor di belakang halaman ruko distro, Rabu (26/6/2024) (SRIPOKU.COM / Rachmad Kurniawan Putra)

Namun saat ditagih oleh korban, ternyata pelaku belum memiliki uang tersebut. Justru pelaku ingin meminjam uang kembali kepada korban, namun ditolak.

"Karena mau minjam uang lagi dan korban menolak memberi, akhirnya pelaku kesal disitulah pelaku utama dan dua lainnya menghabisi korban," katanya.

Satu pelaku berhasil diamankan setelah kepolisian menyelidiki keberadaannya. Pelaku yang diketahui inisial PS (23) ini berperan turut membantu pembunuhan.

"Satu pelaku sudah kami tangkap dan dua nama lagi masih dalam pengejaran kami,"  kata dia. 

Baca juga: Pengakuan Pelaku Pembunuhan Pegawai Koperasi di Palembang, Dihabisi 3 Orang Mayat Dicor di Distro

Sempat Ribut Ditelepon

Kuasa hukum keluarga korban Jasmadi SH, mengatakan, sehari sebelum menghilang, korban sempat berteleponan dengan seseorang. 

Saat itu korban dengan orang yang ada di telepon sempat terlibat pertengkaran. 

Pertengkaran di dalam telepon itu sempat didengar oleh istri korban. 

Keesokan harinya keluarga mendapat informasi kalau Anton pergi untuk menagih nasabah yang ada di Kelurahan Talang Kelapa, Maskarebet.

"Hari Jumat dia terima telepon tapi seperti ribut-ribut. Lalu keesokan harinya Anton pergi untuk menagih nasabah yang ada di Talang Kelapa. Saya tanyakan ke keluarga, satu-satunya nasabah korban yang ada di Talang kelapa ya orang distro ini," ujar Jasmadi, Rabu (26/6/2024).

Tiga hari berselang pasca keluarga membuat laporan kehilangan, ia mendapatkan rekaman CCTV toko bangunan di sekitar distro.

Proses evakuasi jenazah Anton karyawan koperasi yang dicor belakang halaman distro Anti Mahal kawasan Maskarebet Palembang, Rabu (26/6/2024).
Proses evakuasi jenazah Anton karyawan koperasi yang dicor belakang halaman distro Anti Mahal kawasan Maskarebet Palembang, Rabu (26/6/2024). (Tribunsumsel.com/Rachmad Kurniawan)

"Di rekaman CCTV tersebut memang benar korban datang ke distro di hari Sabtu sekitar pukul 11:39 WIB. Rekaman CCTV itu kami serahkan ke pihak kepolisian untuk kepentingan penyelidikan," katanya.

Ditambah lagi distro tersebut tidak lagi buka semenjak korban hilang. Lalu rumah pelaku utama kosong dan nomor handphone-nya juga tidak aktif. Dari situlah kecurigaan keluarga semakin kuat. 

"Kami hampir setiap malam nongkrong di depan distro ini dan tidak pernah buka sampai sekarang," katanya.

Ketika ditanya soal utang piutang antara pelaku dengan korban, Jasmadi menyebut nominalnya sekitar Rp 10 juta. Saat pergi pun korban membawa uang puluhan juta.

"Tidak banyak (utang) mungkin di kisaran Rp 10 juta. Nah terakhir kali juga korban ini minta transfer ke temannya, jadi posisi dia bawa Rp 30 juta. Tapi belum pasti totalnya karena di dalam tasnya adalagi. Kami belum tahu uang itu dimana," katanya.

Korban Dihabisi 3 Orang

Kapolrestabes Palembang Kombes Pol Harryo Sugihartono mengatakan, terungkapnya lokasi peristiwa pembunuhan korban berawal ketika kepolisian melakukan penyelidikan terhadap lokasi ruko tersebut.

"Di dalam ruko terlihat ada bercak darah di lantai dan pisau cutter yang tergeletak. Kemudian ruko tersebut dalam keadaan kosong. Seiring dengan penyelidikan anggota benar adanya kejanggalan di ruko milik tersangka," kata Harryo.

Pelaku yang ditangkap diketahui berinisial PS (23) yang berperan membantu eksekusi korban menggunakan besi.

"Pelaku ditangkap di Batam, perannya membantu pembunuhan korban.

Baca juga: Sebelum Tewas Dibunuh, Pegawai Koperasi di Palembang Sempat Bertengkar di Telepon

Jumlah pelaku diduga ada tiga orang. Satu berhasil ditangkap di Batam, perannya dia yang membantu memukul korban menggunakan besi saat korban datang ke distro," ujar Harryo, Rabu (26/6/2024).


Ia menduga perbuatan para pelaku sudah direncanakan oleh pelaku utama yang diketahui bernama Antoni (DPO).


"Peristiwa pembunuhan ini seperti sudah disusun oleh pelaku utama.

Sebab saat korban datang di TKP, pelaku lainnya menyamar sebagai pembeli.

Jadi ketika korban sedang berbincang dengan pelaku utama, yang lainnya memukul korban," katanya.

Kapolsek Sukarami, Kompol M Ikang Ade Putra menambahkan, posisi jenazah korban dicor di sebuah tempat bekas kolam kecil yang ada di belakang ruko distro.

"Iya dicor. Bentuk kolamnya persegi panjang. Sebagian dari kolam itu digunakan untuk mengecor jenazah korban," katanya.

 

 

 

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved