Karhutla di Sumsel

4 Kabupaten di Sumsel Sudah Tetapkan Status Siaga Karhutla, BPBD Minta Bantuan Helikopter ke BNPB

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sumsel sendiri, hingga saat ini telah mendata ada sekitar 3-4 Kabupaten

Penulis: Arief Basuki | Editor: Yandi Triansyah
BPBD OI
Tim Satgas Karhutla berupaya memadamkan kebakaran lahan dekat ruas Tol Palindra pada Sabtu (22/6/2024) malam. 

SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Pemerintah provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) dan sebagian Kabupaten yang ada, telah menetapkan daerahnya dengan status siaga Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla). 

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sumsel sendiri, hingga saat ini telah mendata ada sekitar 3-4 Kabupaten yang daerahnya berstatus siaga. 

Kepala Pelaksanaan (Kalaksa) BPBD Sumsel M Iqbal Alisyahbana menenangkan, penetapan status siaga ini seiring memasuki musim kemarau yang mulai terjadi akhir Juni ini 

"Pastinya setiap tahun ada bencana, dan saat ini sudah memasuki musim kemarau, dimana kemarau curah hujan berkurang maka ini akan banyak terjadi kebakaran kalau tidak dijaga. 

Upaya pemprov Sumsel khususnya pertama daerah rawan Karhutla status siaga seperti Muba (Musi Banyuasin), Banyuasin di mana ada pemetaan dengan kriteria sendiri yang ditetapkan daerah rawan Karhutlah selain pemprov dan kabupaten kota memilah daerah rawan, " kata Iqbal, Minggu (23/6/2024). 

Hal kedua, dikatakan Iqbal beberapa daerah yang sudah menetapkan status siaga itu bisa bertambah jumlahnya, dan adanya status siaga itu agar bisa melakukan koordinasi lebih terhadap stakeholder lain, baik dengan jajaran sipil dan militer, guna persiapan personil dalam penanganan karhutla dan melakukan pengecekan, serta mengingatkan personil xan peralatan yang mana nanti mempersiapkan posko besar Karhutla.


"Termasuk Rakor, kemudian apel personil serta peralatan, khususnya BPBD dan stakeholder lainnya membuat posko gabungan. Kami juga dalam waktu dekat akan meminta helikopter ke BNPB untuk melakukan patroli dan pemadaman melalui udara, " ujarnya, seraya Kabupaten OI, PALI dan Muara Enim serta daerah lainnya juga bisa saja berstatus siaga. 

Dalam mengantisipasi kebakaran dengan persiapan personil maupun peralatan, pihaknya akan memanfaatkan teknologi untuk melihat hotspot (titik kebakaran) di Sumsel. 


"Termasuk sosialisasi ke masyarakat terutama untuk daerah rawan Karhutla, baik ke pemuka masyarakat, medsos dan sarana lainnya, untuk larangan membakar dan menyebarkan maklumat pamflet membakar hutan karhutla, " tandasnya. 

 

Selain itu, antisipasi kebakaran lahan khususnya lahan gambut, BPBD bersama pihak terkait akan melakukan teknologi modifikasi cuaca (TMC), yang salah satu gunanya untuk membasahi lahan gambut. 


"Melalui TMC  itu, apalagi masih ada bibit awan, dan kemudian antisipasi pemadaman secepat mungkin jika ada terbakar baik melalui darat maupun udara dengan water booming, kemudian sosialisasi mengingat kan penyadaran ke masyarakat terkait bahanya membakar lahan, " paparnya. 


Ditambahkan Iqbal sesuai prediksi BMKG jika el Nino tahun ini sudah lewat dan dan masuk El Nina. Artinya kemarau tidak seperti tahun kemarin, dimana kemarau tanpa hujan ini tidak lama setahun. 


"Pastinya ada daerah prioritas, karena banyak lahan gambut terutama di Muba, Banyuasin, OKI, dan OI. Mengingat lahan gambut kalay kering terbakar, maka susah untuk memadamkannya, " tandas Iqbal. 

 

Halaman
12
Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved