Harga Emas

Baru Sehari, Harga Emas di Palembang Pecah Rekor Lagi, Tembus Rp 7,4 Juta Per Suku

Baru sehari mengalami kenaikan, harga emas di Kota Palembang kembali naik pada Jumat (21/6/2024). 

Penulis: Hartati | Editor: Yandi Triansyah
SRIPOKU.COM / Hartati
Pemilik toko emas Makmur Awi tengah menata emas di etalase tokonya di terminal Sako Perumnas, Jumat (21/6/2024) 

SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Baru sehari mengalami kenaikan, harga emas di Kota Palembang kembali naik pada Jumat (21/6/2024). 

Bahkan kenaikan ini memecahkan rekor dengan harga tertinggi dibandingkan harga kemarin. 

Harga emas perhiasan hari ini dibandrol Rp 7.430.000 per suku atau 6,7 gram.

Harga ini naik Rp 80 ribu dibanding harga emas perhiasan yang kemarin yang dibandrol Rp 7.350.000 per suku yang dijual di toko emas Makmur. Harga tersebut sudah termasuk upah pembuatan perhiasan.

Sementara untuk harga jual kembali atau buy back akan dikenakan potongan upah sebesar Rp 250-300 ribu tergantung jenis perhiasan yang akan dijual kembali.

Toko emas yang berada di terminal Sako Perumnas itu menjual beragam emas perhiasan dengan berbagai jenis mulai anting-anting, gelang, kalung, liontin, cincin dan lainnya dengan beragam model dan bentuk yang update dengan kadar emas 92 persen.

Pemilik toko emas Makmur mengatakan harga emas perhiasan naik mengikuti harga emas dunia yang naik hari ini.

Sama seperti harga logam mulia antam yang juga naik, emas perhiasan juga naik sejak Senin lalu atau lima hari berturut-turut.

Awi menjelaskan saat harga emas naik justru membuat masyarakat lebih banyak membeli emas dibanding menjual emas karena masyarakat lebih melek investasi karena percaya bahwa emas harganya akan semakin naik sehingga lebih aman investasi emas.

"Masyarakat mulai sadar investasi emas lebih menjanjikan, jika kadar emas bagus maka masyarakat juga akan mempertahankan emas miliknya dan tidak akan dijual jika tidak mendesak karena tahu harganya akan terus naik," tutup Awi.

Sementara itu penyebab harga emas terus naik karena banyak faktor mulai naiknya harga emas dunia, faktor geo politik, nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika hingga faktor spesifik oleh data ekonomi Amerika Serikat (AS) yang lemah baru-baru ini, sehingga meningkatkan ekspektasi pasar terhadap pemotongan suku bunga dari Federal Reserve akhir tahun 2024.

Salah satu faktor yang berpengaruh terhadap perubahan harga Emas dunia adalah ketidakpastian kondisi global. Kondisi global ini bermacam-macam, mulai dari kondisi ekonomi, geopolitik, krisis perang maupun resesi ekonomi.

Di dalam kondisi ekonomi yang tidak menentu akibat perang, ketidakstabilan politik, maupun resesi ekonomi, sentimen untuk menghindari risiko akan melingkupi market dan pelaku pasar akan cenderung mengalihkan portofolio ke aset safe haven seperti Emas.

Berbeda dari mata uang yang cenderung melemah, nilai emas dalam kondisi politik dan ekonomi dunia yang tidak menentu justru mengalami peningkatan. Sehingga, tak mengherankan jika emas merupakan salah satu aset yang bersifat sebagai safe haven atau mampu melindungi nilai dan juga minim risiko.

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved