Kunci Jawaban
Alternatif Jawaban Refleksi Buku Panduan Guru PAUD Bab 2 Hal 26, Dimensi Penguatan Profil Pancasila
Dikutip dari buku.kemdikbud.go.id, berikut ini jawaban alternatif pertanyaan refleksi halaman 26 dalam buku Panduan Guru: Projek Penguatan Profil
Penulis: Rizka Pratiwi Utami | Editor: pairat
SRIPOKU.COM - Berikut ini alternatif jawaban pertanyaan refleksi guru PAUD tentang dimensi penguatan profil Pancasila.
Dikutip dari buku.kemdikbud.go.id, berikut ini jawaban alternatif pertanyaan refleksi halaman 26 dalam buku Panduan Guru: Projek Penguatan Profil Pancasila.
Baca juga: Jawaban Pelatihan Deteksi Dini Analisa Faktor Konflik Modul Definisi Konflik MOOC Pintar Kemenag
Pertanyaan Alternatif
"Dari pembahasan enam dimensi, menurut pengamatan teman-teman pendidik, dimensi mana saja yang masih memerlukan penguatan di lembaga teman-teman? Perlu dipahami juga, bahwa dimensi profil pelajar Pancasila juga dapat dikuatkan pada budaya satuan/budaya sekolah atau melalui kegiatan ekstrakurikuler. Sehingga teman-teman pendidik memiliki ruang yang cukup leksibel dalam projek penguatan profil pelajar
Pancasila ini.''
Berikut ini jawaban alternatif yang bisa Anda tulis:
Dalam hal ini Bapak/Ibu diwajibkan mengetahui gambaran atau kondisi para peserta didik di tempat mengabdi.
Setelah mengetahui gambaran dari sekolah tersebut, Ibu/Bapak baru bisa menentukan apa-apa yang diperlukan.
Di bawah ini 6 dimensi yang bisa menjadi referensi Ibu/Bapak lalu disinkronasikan dengan kondisi sekolah/lembaga masing-masing.
1. Dimensi Beriman, Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan Berakhlak Mulia.
Dimensi ini terbagi menjadi lima elemen, yaitu akhlak beragama, akhlak pribadi, akhlak kepada manusia, akhlak kepada alam, dan akhlak bernegara.
2. Dimensi Berkebinekaan Global
Elemen kunci dari dimensi berkebinekaan global, meliputi mengenal dan menghargai budaya, kemampuan komunikasi interkultural dalam berinteraksi dengan sesama, serta releksi dan tanggung jawab terhadap pengalaman kebinekaan.
3. 3. Dimensi Gotong Royong
Dimensi gotong royong menekankan pada kemampuan bergotong royong, yaitu kemampuan untuk melakukan kegiatan secara bersama-sama dengan sukarela agar kegiatan yang dikerjakan dapat berjalan lancar, mudah, dan ringan. Elemen-elemen dari bergotong royong adalah kolaborasi, kepedulian, dan berbagi.
4. Dimensi Mandiri
Pada dimensi ini, peserta didik PAUD diharapkan dapat menjadi anak yang mandiri, yaitu anak yang bertanggung jawab atas proses dan hasil belajarnya. Elemen kunci dari mandiri terdiri atas kesadaran akan diri dan situasi yang dihadapi serta regulasi diri.
5. Dimensi Bernalar Kritis
Peserta didik yang bernalar kritis akan mampu secara objektif memproses informasi, baik kualitatif maupun kuantitatif, membangun keterkaitan antara berbagai informasi, menganalisis informasi, mengevaluasi, dan menyimpulkannya.
Elemen-elemen bernalar kritis adalah memperoleh dan memproses informasi atau gagasan, menganalisis dan mengevaluasi penalaran, serta mereleksi pemikiran dan proses berpikir dalam
pengambilan keputusan.
6. Dimensi Kreatif
Peserta didik yang kreatif mampu memodiikasi dan menghasilkan sesuatu yang orisinal, bermakna, bermanfaat, dan berdampak. Elemen kunci dari kreatif terdiri atas menghasilkan gagasan yang orisinal, menghasilkan karya dan tindakan yang orisinal, serta memiliki keluwesan berpikir dalam mencari alternatif solusi permasalahan.
Di bawah ini beberapa contoh kegiatan atau ekstrakulikuler yang bisa dikembangkan para pendidik dalam penguatan profil pelajar
Pancasila.
Untuk mencapai profil pelajar Pancasila, dilakukan transformasi pendidikan salah satunya melalui sekolah penggerak.
Sekolah penggerak ini menjadi langkah awal atau yang menggerakkan sekolah-sekolah lainnya, karena sulit untuk melakukan perubahan secara serentak atau seluruh sekolah di Indonesia sehingga dilakukan secara bertahap.
Dalam sekolah penggerak tidak ada sekolah unggulan, dan mengubah input, tetapi mengubah proses pembelajaran untuk meningkatkan kualitas SDM.
1. Ekstrakurikuler Kerohanian
Setiap sekolah pasti memiliki kegiatan ekstrakurikuler kerohanian, seperti Rohis (Rohani Islam), Rohkris (Rohani Kristen), Irma (ikatan remaja masjid) dan lainnya.
Kegiatan ekstrakurikuler tersebut meliputi arahan peserta didik untuk mengamalkan ajaran agama, mendorong pembentukan tingkah laku sesuai agama serta melakukan kegiatan manfaat seperti marawis, sholawatan, pengajian rutin dan lainnya.
Ekstrakurikuler ini membentuk karakter siswa sesuai dengan nilai/profil Pancasila yaitu beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia.
2. Ekstrakurikuler Kesenian
Kegiatan ekstrakurikuler kesenian di sekolah mendukung pembelajaran seni budaya dan prakarya, serta meningkatkan potensi atau bakat siswa di bidang kesenian.
Kegiatan ekstrakurikuler kesenian juga dibagi menjadi beberapa jenis di dalamnya, mulai dari seni musik, seni rupa, seni tari, seni teater dan lainnya. Masing-masing jenis ekstrakurikuler tersebut memiliki karakteristik dan pencapaian yang berbeda.
Ekstrakurikuler kesenian menekankan aktivitas belajar sambil mempraktikkan atau "learning by doing".
Kegiatan ini memiliki banyak manfaat, misalnya siswa menjadi lebih kreatif, mengenal dan mewarisi budaya Indonesia, seperti pada tari daerah, lagu dan alat musik tradisional.
Tanpa disadari, kegiatan ini dapat menumbuhkan karakter atau profil pelajar Pancasila kebhinekaan global dan kreativitas.
3. Ekstrakurikuler PMR
Salah satu kegiatan ekstrakurikuler yang tak kalah memiliki banyak manfaat yaitu PMR.
Kegiatan ini bukan hanya mengajarkan kesehatan kepada siswa tetapi menanamkan sikap empati untuk membantu orang lain dan meningkatkan kepedulian terhadap sekitar.
Siswa yang belajar mengenai kesehatan dan pengobatan melalui PMR akan lebih mudah mengerti, karena mereka bukan hanya diberikan pengetahuan saja tetapi langsung praktik dengan cara yang menyenangkan dan mudah diterima.
Kegiatan ini juga dapat menumbuhkan sikap gotong royong pada siswa, karena diperlukan kerjasama yang baik untuk menolong atau mengobati orang lain.
4. Ekstrakurikuler Pramuka
Salah satu kegiatan ekstrakurikuler yang pasti ada di setiap sekolah yaitu Pramuka, bahkan beberapa sekolah mewajibkan kegiatan ini.
Kegiatan ini juga menjadi salah satu upaya untuk menumbuhkan profil pelajar Pancasila. Ada banyak manfaat mengikuti ekskul Pramuka, di antaranya yaitu:
1. Memupuk semangat gotong-royong dan kebersamaan. Karakter ini ditanamkan melalui pelaksanaan kemah yang biasanya dilakukan dua kali dalam setahun. Dalam acara ini, siswa diajak untuk saling bahu-membahu mendirikan tenda, membersihkan tenda, memasak dan lainnya.
2. Menanamkan sikap mandiri. Dalam pramuka, banyak kegiatan yang menuntut siswa untuk menggunakan kemampuan sendiri, tanpa bantuan orang lain.
3. Menumbuhkan karakter tidak mudah menyerah. Dalam pramuka, siswa akan mengikuti kegiatan yang melewati berbagai rintangan, seperti naik turun tebing yang berlumpur dan licin, uji nyali dan kemampuan, dan lainnya. Dalam hal ini siswa juga akan tumbuh menjadi generasi pecinta alam.
5. Ekstrakurikuler Paskibra
Ekskul paskibra atau Pasukan Pengibar Bendera memiliki daya tarik tersendiri bagi para siswa. Dimana ekskul ini biasanya digunakan untuk menarik siswa-siswi dalam menaikkan bendera Indonesia ketika upacara atau perayaan kemerdekaan RI.
Ada banyak manfaat mengikuti ekskul Paskibra, di antaranya melatih kemandirian, kekuatan fisik, kedisiplinan, dan kerjasama siswa dalam membentuk baris-baris yang bagus.
Ekskul Paskibra juga dapat menumbuhkan jiwa kepemimpinan siswa, dimana mereka dapat berperan sebagai pemimpin barisan untuk memberi aba-aba kepada kelompoknya.
Anggota Paskibra juga biasanya memiliki rasa cinta tanah air yang cukup besar, karena mereka bukan hanya diajarkan untuk baris-berbaris mengibarkan bendera, tetapi juga dibekali wawasan mengenai negara dan tanah air Indonesia.
6. Ekstrakurikuler Karya Ilmiah Remaja (KIR)
Ekstrakurikuler karya ilmiah remaja merupakan sekelompok remaja yang biasanya melakukan serangkaian kegiatan untuk menghasilkan karya ilmiah.
Karya ilmiah tersebut dihasilkan dari cara berpikir, kerjasama antar siswa, penalaran yang logis dan percobaan.
Kegiatan ini memiliki banyak manfaat, mulai dari membangkitkan rasa ingin tahu siswa, meningkatkan daya nalar siswa, menambah wawasan terhadap iptek, meningkatkan keterampilan iptek, meningkatkan minat baca, mengenal sifat-sifat ilmiah, menumbuhkan sikap kritis, pemberani, toleransi, kreatif dan inovatif.
Kegiatan ini juga bisa menjadi salah satu upaya untuk menumbuhkan Pelajar Pancasila, salah satunya profil bernalar kritis dan kreativitas.
Baca berita menarik Sripoku.com lainnya di Google News
guru PAUD
Panduan Guru PAUD Bab 2 Hal 26
Penguatan Profil Pancasila
dimensi
kunci jawaban
alternatif jawaban
10 Latihan Soal Informatika Kelas 10 SMA Materi Memahami Sistem Operasi |
![]() |
---|
10 Latihan Soal Informatika Kelas 10 SMA Materi Interaksi Manusia-Komputer |
![]() |
---|
Latihan Soal Materi Mengenal Perangkat Keras dan Otak Komputer Mapel Informatika Kelas 10 SMA |
![]() |
---|
10 Soal Ulangan Bahasa Indonesia Kelas 1 SD, Kunci Jawaban Latihan Kurikulum Merdeka |
![]() |
---|
Kunci Jawaban Matematika Tingkat Lanjut Kelas 11 SMA Halaman 17 Kurikulum Merdeka, Mari Mencoba 1.4 |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.