Pilkada Serentak 2024
Parpol Tunggu Hasil Survei Mengusung Calon, Pengamat Sebut Bukan Itu Saja, Tapi Juga Modal
Sejumlah partai politik saat ini melakukan penjaringan bakal calon kepala daerah tahun 2024, baik ditingkat provinsi maupun kabupaten
Penulis: Arief Basuki | Editor: adi kurniawan
SRIPOKU.COM, PALEMBANG -- Sejumlah partai politik saat ini melakukan penjaringan bakal calon kepala daerah tahun 2024, baik ditingkat provinsi maupun kabupaten.
Meskipun setiap parpol biasanya sudah memiliki 'jagoannya' sendiri, namun nyatanya untuk menghadapi kontestasi pemilihan kepala daerah atau Pilkada Serentak 2024, menerapkan aturan ketat bagi para kandidat yang akan diusung sebagai calon kepala daerah.
Partai- partai telah menggandeng setidaknya beberapa lembaga survei yang dinilai profesional dan dapat dipercaya melakukan survei elektabilitas.
Dimana dalam survei ini diterapkan karena berdalih ingin mendapatkan calon kepala daerah yang dinilai benar benar bisa mengemban amanah dan berbuat sesuatu untuk rakyat.
Selain itu, dilibatkannya lembaga survei untuk mendapatkan peta atau basis data tentang modal elektoral yang dimiliki oleh para bakal calon kepala daerah yang maju lewat Partai.
Dimana hasil survei akan menjadi salah satu variabel pertimbangan yang dipakai oleh Partai, dalam menentukan pasangan calon yang akan diusung nanti, betul-betul berkualitas dari sisi popularitas, elektabilitas juga logistik dan itu didasarkan pada data.
Pengamat politik dari Universitas Sriwijaya (Unsri) Prof Dr Febrian menilai survei memang bisa jadi tolak ukur partai atau orang, kemudian untuk maju dalam Pilkada.
Dimana tentunya berkaitan popularitas dan elektabilitas calon jadi pegangan umum dan itu konsep keilmuan digunakan, dengan artian diprediksi keilmuan elektabilitas seseorang.
"Yang jadi persoalannya, itu bisa dipercaya tidak lembaga survei itu, kalau bisa dipercaya punya kredibilitas tinggi, dan KPU pasti merilis lembaga survei ada dak yang di blacklist, " kata Febrian, Jumat (10/5/2024).
Dijelaskan Febrian selain dilakukan partai, terkadang juga kandidat secara pribadi melakukan survei sendiri sebagai pembanding, untuk diketahui umum sehingga berdampak pada parpol, masyarakat dan elektabilitas kandidat.
"Namun, dalam kontek itu sebenarnya bukan masalah survei kandidat untuk maju, tapi juga modal dan dukungan parpol. Sebab, kalau ngomong survei hanya dua macam saja popularitas dan elektabilitas, sehingga kemungkinan bisa lebih maju, " ungkapnya.
Di tingkat kota Palembang sendiri, dari beberapa partai yang melakukan penjaringan sebagian sudah selesai melakukan pendaftaran, mulai dari partai Golkar, PAN dan NasDem. Sedangkan partai lainnya masih berproses.
Ketua tim penjaringan balon walikota dan Wawako partai Golkar Palembang Rubi IndiartaI, dari hasil tim verifikasi dari tim 9 yang dibentuk, diputuskan nama- nama yang akan direkomendasikan ke pusat, setelah dianggap serius selama ini.
"Proses penjaringan tahap awal tuntas, ada empat nama yang kami anggap serius, dan akan kami kirim ke DPD Provinsi dan DPP Golkar, ' kata Rubby, beberapa waktu lalu.
Menurut Rubi, tim verifikasi penjaringan bakal calon walikota dan wakil walikota partai Golkar kota Palembang baru saja merampung kan tahapan pendahuluan tentang penerimaan bakal calon walikota dan wakil walikota Palembang.
Dari mulai di bukanya proses penjaringan, sampai pengembalian berkas, mulai dari 15 hingga 19 April 2024, terdapat nama- nama yang mengambil formulir.
Adapun nama-nama yang dilakukan ketahap selanjutnya mantan Wakil Walikota Palembang Fitrianti Agustinda, dr Asti Rosmala Dewi, serta dua nama lagi yang mendapat surat tugas M Hidayat (Ketua DPD Golkar Palembang) dan Ratu Dewa (Pj Walikota Palembang).
Selanjutnya, partai Golkar akan melakukan proses survei yang sudah berjalan, serta menunggu petunjuk selanjutnya dari DPD ataupun DPP Golkar.
"Tahapan selanjutnya survei, setelah survei keluar akan diadakan wawancara, dan pastinya biaya survei ditanggung bersama, " tukasnya.
Hal senada diungkapkan DPD Partai NasDem kota Palembang, meski kemungkinan besar akan mengusung kader terbaiknya saat ini ketua DPD Palembang, Fitrianti Agustinda.
Namun Partai NasDem Palembang tetap memberikan kesempatan bagi kader atau masyarakat umum untuk bisa diusung nantinya.
Ketua Tim Penjaringan Cakada NasDem Palembang Maramis didampingi Sekretaris Tim Penjaringan Syamsu Rusman dan anggota Tim Misnan Hartono mengatakan, penjaringan ini terbuka untuk seluruh putra putri terbaik Palembang yang berniat maju dalam kontestasi Pilkada mendatang. Baik dari kalangan internal maupun para kandidat dari luar NasDem.
Setelah beberapa tahapan penjaringan dilakukan hingga nama bakal calon diusulkan oleh DPW kepada DPP Partai NasDem, untuk ditetapkan melalui Keputusan DPP pada Agustus mendatang.
Misnan menambahkan, jika proses penjaringan cakada ini serentak Se Indonesia dilaksanakan 1 Mei hingga batas pengembalian 7 Mei.
"Pastinya, NasDem Palembang sudah diintruksikan DPP, bahwa kita menerima balon dari penjaringan tidak dipungut biaya atau tanpa mahar, maupun admin. Kalau survei itu nanti dijelaskan pusat pendanaannya, siapa saja yang direkomendasikan DPP akan diusung, " tuturnya.
Sekretaris Tim Penjaringan Samsul Rusman melanjutkan, pihaknya hanya melakukan penjaringan dan nantinya akan diputuskan melalui rapat tim, siapa saja yang memenuhi persyaratan.
"Jadi tugas kami melakukannya penjaringan dan menyaring kelengkapan administrasi yang mendaftar, hasilnya yang sudah memenuhi syarat diserahkan ke DPW, " pungkasnya.
Disisi lain berdasarkan petunjuk teknis tentang tata cara penjaringan, verifikasi dan penerapan balonkada atau wakil kepala daerah tahun 2024 partai NasDem juga menetapkan beberapa lembaga survei yang direkomendasikan.
Yaitu Politika Research and Consulting (PRC), Arus Survei Indonesia, Indikator Politik Indonesia, PolMark Indonesia, Voxpol Centre Research and Consulting, Indonesia Polling Station (IPS), Indekstat, LSI dan Indopol Survei & Consulting.
Partai Amanat Nasional (PAN) Palembang juga sudah menyelesaikan tahap pendaftaran, dengan menjaring 11 dari 12 nama yang mengembalikan berkas pendaftaran.
Ke 11 nama itu, Rasyid Rajasa, Basyarudin, Syafran Syarofi, M Hidayat, dr Asti, Yudha Pratomo, Fitrianti Agustinda, Prima Salam, Akbar Alfaro, Agung Wijaya dan Ratu Dewa. Sedangkan satu nama yang tidak mengembalikan Andi Asmara sehingga memungkin besar tidak akan diusung.
"Pastinya yang balikkan berkas menunjukkan keseriusan mereka, dan nanti kita rekomendasikan ke DPW dan diteruskan ke DPP untuk ditelaah dan diteliti secara rasional, " ungkap ketua Tim Penjaringan Balonkada PAN Palembang Ruspada Karibullah.
Dijelaskan Ruspanda, dalam menentukan siapa yang akan diusung atau diberikan rekomendasi dari PAN pastinya, bakal paslon harus memiliki visi misi dengan PAN untuk mensejahterakan masyarakat Palembang, dan berkaca pada hasil survei.
"Pastinya dengan kajian survei dan pendapat tokoh masyarakat Palembang juga nanti, yang jadi dasar menguatkan untuk mereka kita rekomendasikan diusung PAN, " tukasnya.
| Profil Lucky Hakim Artis Yang Kecil Jadi Yatim Piatu Kini Menang di Pilkada Indramayu 2024 |
|
|---|
| Sosok Andra Soni, Gubernur Terpilih yang Menang Pilkada Banten 2024, Ternyata Pernah SD di Malaysia |
|
|---|
| Profil Ramzi, Presenter Artis yang Dulunya Pendukung Anies Baswedan Menang di Pilkada Cianjur 2024 |
|
|---|
| Profil Bobby Nasution Pemenang Pilgub Sumatera Utara 2024 Menantu Jokowi Dapat 3,6 Juta Suara |
|
|---|
| Hasil Pilkada di Sumsel Ada 8 Daerah Digugat ke MK, Ini Daftarnya |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.