Anggaran Gorden Rumah Dinas DPRD Sumsel Rp 4,8 Miliar, Pengamat Sebut Tak Sensitif ke Rakyat

SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Pengamat kebijakan publik Dr M Husni Thamrin menilai DPRD Sumsel tidak sensitif sebagai wakil rakyat terkait beredarnya kabar anggaran pengadaan gorden Rp 4,8 miliar.

"Ini menunjukkan DPRD tidak sensitif terhadap penderitaan rakyat, seharusnya setiap kebijakan anggaran harus transparan. Harus dijelaskan kewajarannya," ujar Husni Thamrin, saat dihubungi via telepon, Minggu (5/5/2024).

Meskipun anggaran pengadaan gorden tersebut terbilang besar dan terkesan tidak wajar. 

Semestinya DPRD bisa menjelaskan dan melakukan transparansi.

"Bisa jadi memang kebutuhannya segitu. Ya walaupun terkesan tidak wajar, tapi saya tegaskan tugas DPRD jelaskan harus transparan. Kalau begini kesannya tidak sensitif. Sekretariat Dewan harus jelaskan juga ini," tuturnya.

Kebijakan anggaran sebuah instansi mesti berasal dari suatu masalah, apakah gorden-gorden sudah harus diganti.

"Kalau memang urgent apa harus sebesar itu anggarannya? Itu menunjukkan tidak sensitif, padahal yang duduk itu wakil rakyat," tandasnya.

Diberitakan sebelumnya beredar kabar, Sekretariat DPRD Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) melakukan pengadaan gorden melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) untuk rumah dinas DPRD Sumsel, yang mencapai Rp 4,8 miliar.

Memang dilihat dari data Sistem Informasi Rencana Umum Pengadaan Lembaga Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (SIRUP LKPP), alokasi anggaran Pengadaan Gorden Rumah Dinas DPRD Rp 4,8 miliar.

Sumber dana tertulis APBD, metode pemilihan penyedia e purchasing dan waktu pemilihan March 2024.

Seperti yang diketahui, rumah dinas yang dikelola sekretariat dewan (Setwan) DPRD Sumsel hanya ada 4. Keempatnya diperuntukkan untuk pimpinan yang terdiri dari ketua dan 3 wakil ketua dewan. 

Lokasinya ada di Jalan Demang Lebar Daun, tepat di depan rumah dinas Gubernur Sumsel atau yang dikenal Griya Agung Palembang.