Kondisi 2 ABK Selamat Kapal Jukung Meledak di Sungai Musi, Korban Sempat Kritis dan Harus Dioperasi

SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Kondisi terkini dua orang ABK Kapal Jukung Ms Bintang Kejora yang meledak, mereka dirawat di RS AK Gani Palembang. Dedi (32) dan Krisno (22) mengalami luka yang cukup berat dan sempat kritis sehingga langsung dilarikan ke rumah sakit agar mendapat pertolongan.

Kasat Polair Polrestabes Palembang Kompol Suprawira mengatakan, keduanya sudah sadar namun belum lancar diajak berkomunikasi. 

"Untuk korban Dedi mengalami patah kaki dan di operasi. Sementara Krisno masih belum bisa diajak komunikasi, dua-duanya masih belum kita mintai keterangan karena masih dalam perawatan, " kata Suprawira, Selasa (3/4/2024).

Wira menyebut kedua korban itu tidak mengalami luka bakar, melainkan luka akibat terkena barang-barang di kapal yang menyebar saat meledak.

"Iya kena kayu-kayu dan juga barang kapal. Jadi mereka ini bukan kena luka bakar," katanya.

Sebanyak tiga orang saksi dari SPBB apung sudah dimintai keterangan untuk kepentingan penyelidikan.

"Pemilik SPBB, operator, dan karyawan kantornya kami mintai keterangan dan memang dari pengakuan mereka tidak melihat kejadian itu.

Sebab SPBB sudah tutup dari jam 5 sore, tapi mereka membenarkan kalau kapal tersebut mengisi bahan bakar di tempat mereka," tuturnya.

Dia menambahkan karena dua orang korban belum bisa diajak berkomunikasi, penyebab munculnya ledakan di kapal jukung belum bisa diidentifikasi. 

"Belum diketahui, dugaan penyebabnya karena yang di SPBB tidak melihat kejadian dan korban belum bisa diajak komunikasi, " katanya.

Korban Tewas Ditemukan

Diberitakan sebelumnya, ABK terakhir yang menjadi korban kapal jukung yang meledak ditemukan dalam kondisi meninggal dunia dan terapung di perairan Sungai Musi.

Korban Endut (27) warga jalur 13 Kabupaten Banyuasin, sempat hilang karena kapal jukungnya meledak yang terjadi Senin malam lalu.

Kondisi korban saat ditemukan oleh tim SAR Gabungan terdapat seperti luka bakar pada beberapa bagian tubuh terutama tangannya.

Kepala Kantor Basarnas Palembang Raymond Konstantin membenarkan informasi penemuan korban ABK Kapal Ms Bintang Kejora itu.