Pemilu 2024

Sosok Yuriana SSos Caleg DPRD Palembang Kembali Terpilih, Adik Kandung Eks Walikota Harnojoyo  

Yuriana SSos, adik kandung eks Walikota Palembang Harnojoyo dipastikan bakal kembali menduduki kursi DPRD Kota Palembang periode 2024-2029

|
Penulis: Abdul Hafiz | Editor: Abdul Hafiz
Handout
Yuriana S.Sos, adik kandung eks Walikota Palembang Harnojoyo dipastikan bakal menduduki kursi Legislatif Kota Palembang, Priode 2019-2024 dari Partai Demokrat 

SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Yuriana SSos, adik kandung eks Walikota Palembang Harnojoyo dipastikan bakal kembali menduduki kursi DPRD Palembang periode 2024-2029 dari partai Demokrat setelah melihat hasil rekapitulasi perolehan suara caleg KPU Kota Palembang.

Wanita yang menjabat Bendahara DPC Partai Demokrat Kota Palembang ini kembali mampu mendapatkan simpatik konstituennya dari Dapil 1 Kota Palembang yang meliputi Kecamatan Ilir Barat I, Ilir Barat II, Bukit Kecil, dan Gandus dengan perolehan 5.589 suara.

Artinya meski kakak kandungnya tidak lagi menjabat Walikota Palembang maupun tidak lagi menjabat Ketua DPC Partai Demokrat Kota Palembang, tetap membuat Yuriana mendapatkan suara sognifikan untuk membuatnya kembali menjadi wakil rakyat.

Jika saat terpilih untuk periode pertama sebelumnya (2019-2024), masuknya nama Yuriana sempat mendapat sorotan publik lantaran cukup banyak keluarga Harnojoyo yang melenggang ke kursi dewan.

Waktu itu kursi kedua di Dapil 1 DPRD Palembang diraih Feri Anugrah (keponakan Harnojoyo). Dari Dapil 2 DPRD Kota Palembang diperoleh M Arnisto Boling alias Ayik (anak kandung Harnojoyo).

Waktu itu memang diyakini Harnojoyo berhasil memiliki pengaruh melenggangkan kerabatnya dari Partai berlogo Mercy ke kursi legislatif.

Yuriana SSos merupakan anak nomor ketiga dari 7 bersaudara dengan H Harnojoyo SSos (kakak paling tua).

Pada saat pecalegan pertamanya, wanita kelahiran Simpang Panjang Tanjung Sakti 11 November 1972 ini mengakui saat mendaftar masih menggunakan KTP Tanjungkarang Lampung karena selama kurun waktu 30 tahun menetap di sana.

"Masuk di Partai baru kali inilah di Demokrat waktu pas nak nyalon. Sejak 1988 netap di Langkapura, Kemiling, Tanjungkarang. Sudah 30 tahun di Lampung. Dak pacak nak diomongke dulu soal motivasi nyalon. Takutnyo dak sesuai antara janji omongan dengan prakteknyo," ungkap alumni salah satu SMA Swasta tahun 1991 di Tanjungkarang dan menamatkan kuliah di Fisip UBL (Universitas Bandar Lampung) kepada Sripoku,com, Jumat (10/5/2019) lalu.

Namun sejak 2019 lalu kata Yuriana, ia bersama suaminya Joharto dan ketiga anaknya telah pindah dan menetap di Bukit Baru Palembang.

Diakui Yuriana, kemampuan meraih suara terbanyak itu tidak terlepas dari efek nama besar kakak kandungnya yang tak lain orang nomor satu di Kota Palembag dan juga Ketua Partai Demokrat Kota Palembang saat itu.

Dengan pembawaannya bersahaja dengan program bersih-bersihnya dan solat subuh berjamaah menjadikan Harnojoyo makin mengakar ke masyarakat tingkat bawah.

"Kalo ditanyo cakmano memanej timses pencalegan kemarin itu, kalo kito tim benar-benar bergerak untuk kito. Tergantung dio biso bawa suaro berapo. Mampu 10 suaro, apakah 25 suaro karena calon lain kan banyak. Terutama daerah tempat kita tinggal harus jadi basis di Bukit Baru. Menurut ayuk, sah-sah bae (sebagai keluarganya Harnojoyo) nyaleg," kata Yuriana.

Menurutnya untuk dapat suara, ia juga berusaha keras. Sebab biarpun kakaknya ada kedudukan usaha tetap dilakukan, mekipun diakuinya ada pengaruh juga dengan posisi kakaknya sebagai Walikota dan Ketua DPC PArtai Demokrat.

"Kita berusaha nian dari rumah ke rumah. Dak pernah dak jalan. Dak pacak cuma ngandalkan kekuasaan. Tapi adolah. Jadi atau tidaknya tergantung takdir. (Ada keluarganya kepala daerah tidak lolos nyaleg) Dak biso melawan takdir," kata Yuriana.

Yuriana yang berprofesi sebagai pedagang dan memiliki usaha mininarket di Tanjungkarang Lampung mengaku selama ini sering sebulan sekali bolak balik Palembang-Lampung.

"Ayuk nih dagang. Di Tanjungkarang ado minimarket. Tapi di sano kan ado karyawan yang jalankenyo. Sebulan sekali balik," ujarnya.

Sebagai alumni Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UBL, Yuriana paham akan tugas pokok sebagai legislatif yakni: 1. Fungsi legislasi, artinya DPR berfungsi sebagai lembaga pembuat undang-undang.

2. Fungsi anggaran, artinya DPR berfungsi sebagai lembaga yang berhak untuk menetapkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

3. Fungsi pengawasan, artinya DPR sebagai lembaga yang melakukan pengawasan terhadap pemerintahan yang menjalankan undang-undang.

Saat itu ia  berjanji akan menjalankan tugas dengan profesional jika nantinya dirinya jadi dilantik sebagai anggota DPRD Palembang.

"Selama tujuannya Walikota itu kan bagus, otomatis kita dukung. Kito begawe secara profesional akan menjalankan tiga tugas pokok legislatif itu. Insya Allah," ujarnya.

Namun dirinya masih enggan mengomentari ketika ditanya apakah kesiapan jika nantinya Partai Demokrat menjadikannya sebagai bakal salah satu alat kelengkapan bahkan pimpinan DPRD Palembang.

"Jalani bae dulu. Syukuri lah pacak masuk ini Alhamdulillah. Sama saja, pas kampanye dak pernah janji-janji. Yang jelas kita minta tolong bantu dipilih. Sebab janji adalah hutang bisa jadi bumerang nantinya. Lah pintar masyarakat, gek janji tinggal janji." ujarnya.

 

Berikut perkiraan raihan kursi DPRD Palembang 2024-2029:

Dapil I:

PKB:14.170 (Achmad Nawawi 3.834)
Gerindra: 33.891 (Hari Apriyansyah 17.405 M Imam Fahrozi 7.283)
PDIP: 16.141 (RM Yusuf Indra Kesuma 9.059)
Golkar:23.486 (Yustin Kurniawan Zendrato 5.914)
NasDem:36.381 (M Ariis Alkautsar 10.441 Dedi Sipriyanto 8.272)
PKS:23.235 (M Habbani 7.052)
PAN: 11.159 (Jumaidi Wiratama 3.27)
Demokrat:12.787 (Yuriana 5.589)


Dapil II:

PKB: 15.954 (Sutami 7.289)
Gerindra:36.480 (M Normansyah 6.346 Budi Mulya 6.452)
PDIP:23.254 (Hafiz Ramadhone 4.740)
Golkar:24.975 (Asywat 5.939 Rubi Indiarta 5.484)
Nasdem:23.484 (Moch Nofrando Triansyah 6.340 dan Andri Adam 4.165)
PKS:18.003 (Jumono 4.596)
PAN:11.182 (Wahyu Aziz Saputra 2.944)
Demokrat: 19.149 (Muliadi 5.966).


Dapil 3

Gerindra:13.299 (7.633 Adzanu Getar Nusantara)
PDIP:10.766 Andreas Okdi Priantoro 3.505
Golkar: 10.714 M Hidayat 7.083
Nasdem: 27.248 M Iqbal Ramadhani 6.986
PKS:16.349 Yulfa Cindosari 7.267
PAN: 13.270 Sudirman 7.869

Dapil 4

PKB:15.970 Harya Pratystha Edhie Putra 6.640
Gerindra:16.573 Fatra Wibowo 6.408
PDIP:15.443 Duta Wijaya 6.882
Golkar:33.839 Zulfikar Muharani19.182 Feby Anggi Pratama 10.140
Nasdem:17.769 Diana 7.531
PKS:20.136 Agung Bahari 4.680
PAN:16.966 Ruspanda 9.746
Demokrat:8.829 Syntia Rahutami

Dapil 5:

PKB:11.995 Firmansyah Hadi 8.105
Gerindra:11.998 Dany Desrandy 8.131
Golkar:14.676 Sholatudin 9.108
Nasdem:18.046 Umari Supiandi 6.754
PAN:11.317 Dauli 7.879
Demokrat:10.916 Chairudin Pelita Maret 9.211

Dapil 6

Gerindra: 24.343 M Firdaus 6.916
PDIP:9.044 Formansyah 4.487
Golkar: 10.102 Fahrie Adianto 7.362
Nasdem: 28.110 Ali Subri 16.404 Hasan Basri 5.137
PKS:16.868 Mgs Syaiful 9.594
Demokrat:28.701 Zainal Abidin 18.962 dan Ilyas Hasbullah 6.871

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved