5 Besar Perolehan Suara Sementara Parpol di Pileg 2024 DPRD Sumsel

SRIPOKU.COM,PALEMBANG, --Persaingan partai politik di Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel), dalam memperebutkan kursi tingkat provinsi di Pemilu Legislatif (Pileg) 14 Februari 2024 kemarin, berlangsung ketat. 

Terdapat beberapa kejutan sejumlah parpol dan Caleg yang memiliki peluang besar duduk di DPRD Sumsel untuk periode 2024-2029, dari 75 kursi dari 10 Daerah Pemilihan (Dapil) yang diperebutkan parpol. 

Berdasarkan perolehan suara Pileg dari data yang dikeluarkan Komisi Pemilihan Umum (KPU), melalui websitenya https://pemilu2024.kpu.go.id, Minggu (25/2/2024) update data yang masuk pukul 10.00 Wib sudah 17.271 dari 25.985 Tempat Pemungutan Suara  (TPS) atau 66,47 persen. Terlihat perolehan suara yang didapat, mengindikasikan raihan kursi kedepan.

Partai Golkar masih terdepan atau memimpin dari partai lain, disusul Partai Gerindra yang menyodok diperingkat kedua, dan NasDem diperingkat ketiga untuk perolehan suara sementara. 

Sedangkan PDIP masih masuk dalam 4 besar raihan suara, lalu ada Partai Demokrat, PKB, PAN hingga PKS. 

Meski begitu, perolehan suara yang lebih banyak belum menjamin raihan kursinya nanti akan memimpin, karena setiap Dapil kuota kursi yang diperebutkan berbeda jika berkaca dari Pileg 2019 lalu. 

Partai Golkar saat ini meraih 335.557 atau 15,27 persen suara sementara, Gerindra 335.493 atau 15,2 persen suara, NasDem 245.742 atau 11,19 persen. 

Lalu PDIP meraih 240.468 atau 10,95 persen, dan peringkat kelima untuk sementara diduduki partai Demokrat dengan 226.626 atau 10,32 persen suara sementara. 

Berdasarkan versi KPU yang masuk 1.228 dari 2.277 TPS atau 53,93 persen untuk di Dapil Sumsel I yang meliputi wilayah Palembang I dengan kuota 6 kursi, Partai Gerindra memuncaki perolehan suara sementara di Dapil Sumsel I dengan suara sementara 17.143 (17, 79 persen), dimana caleg petahana Prima Salam memimpin untuk sementara (6.654 suara). 

Diperingkat kedua disusul partai NasDem dengan raihan suara sementara 15.341 suara atau 15,92 persen dengan atas nama Calegnya Firmansyah Hakim meraih suara tertinggi sementara 6.043.

Partai Golkar ada diperingkat ketiga dengan raihan suara sementara 14.664 atau 15,22 persen, dengan caleg pendatang baru Aryuda Perdana Kusuma yang merupakan putra Ketua DPRD Sumsel RA Anita Noerinhati dengan 5.463 suara disusul Kms Ahmad Idham dengan raihan 5.145 suara sementara. 

Peringkat keempat ada PDIP yang mengumpulkan suara sementara 10.046 atau 10,42 persen, dengan Caleg pendatang baru memimpin perolehan suara sementara Romiana Hidayati atau Bunda Omi 4.721 suara yang notabenenya adalah adik dari Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi. Bunda Omi mengungguli Caleg petahana Yudha Rinaldi yang ada diperingkat kedua (2.696 suara). 

Diposisi kelima ada PKS dengan perolehan suara sementara 9.240 atau 9,59 persen dengan caleg yang mendominasi perolehan suara dari muka baru yaitu ketua DPW PKS Sumsel Muhamad Toha 3.877 suara sementara. 

Sedangkan posisi 6 masih bersaing ketat partai Demokrat dan PKB. Dimana partai Demokrat meraih suara sementara 7.284 suara sementara atau 7,56 persen dengan Caleg petahananya memimpin Chairul S Matdia (4.303 suara), dan PKB 6.757 suara sementara atau 7,01 persen dengan caleg 'naik kelas' Siti Suhaepah memimpin perolehan suara sementara 1.858.

Pada Dapil Sumsel II yang meliputi wilayah Palembang II dengan kuota 7 kursi, pada data KPU yang baru masuk 1.097 dari 2.500 TPS atau 43,88 persen, partai Gerindra ada diperingkat pertama dengan raihan suara sementara 9.675 atau 16,71 persen, dengan caleg pendatang baru Zaitun yang merupakan putri mantan Wakil Gubernur Sumsel Mawardi Yahya yang memimpin perolehan suara dengan meraih 3.314 suara sementara disusul petahana Budiarto Marsul 3.014 suara. 

Partai Golkar berada diperingkat kedua, yang mengumpulkan suara sementara 7.004 atau 12,1 persen suara sementara, dengan Caleg pendatang baru Ganefo Rohim bersaing ketat dengan Caleg petahana M Yansuri. 

Diperingkat ketiga ada partai PKS dengan raihan suara sementara 6.987 atau 12.07 persen dengan Caleg petahananya mendominasi perolehan suara Anwar Al Syadat meraih suara 3.236.

Peringkat keempat ada partai NasDem dengan perolehan suara sementara 6.944 atau 12 persen, dimana caleg petahana Nopianto mendominasi perolehan suara. 

Diposisi kelima ada PDIP dengan perolehan suara sementara 5.807 atau 10,03 persen dengan caleg yang mendominasi perolehan suara dari caleg petahana yaitu Zulfikri Kadir 1.875 suara sementara. 

Sedangkan posisi 6 ada partai Demokrat yang meraih suara sementara 5.418 atau 9,36  persen dengan Caleg petahana Tamtama memimpin perolehan suara. 

Pada peringkat ketujuh terdapat persaingan ketat antara PAN dan PKB, dimana PAN meraih suara sementara 4.685 atau 8,09 persen dengan caleg Fajar Febriansyah memimpin perolehan suara sementara. Sedangkan PKB meraih 4.244 atau 7,33 suara sementara dengan Caleg baru memimpin Ramlan Holdan yang meraih suara sementara. 

Dapil Sumsel III yang meliputi Kabupaten Ogan Ilir (OI) dan Ogan Komering Ilir (OKI) dengan kuota 12 kursi. Data KPU yang baru masuk 2.457 dari 3.498 TPS atau 70,21 persen, partai Gerindra ada diperingkat pertama dengan raihan suara sementara 80.464 atau 21,38 persen. 

Diperingkat kedua ada partai Demokrat dengan raihan suara sementara 50.420 atau 13,4 persen, PDIP berada diperingkat ketiga dengan perolehan suara sementara 46.581atau 12,38 persen. 

Peringkat keempat ada Golkar yang mengumpulkan suara sementara 34.516 atau 9,17 persen suara sementara. Diposisi kelima ada partai PKB dengan perolehan suara sementara 34.129 atau 9,07 persen. 

Sedangkan posisi 6 dan selanjutnya ada PKS, NasDem, PAN, Hanura, PPP dan sebagainya. 

Pada Dapil Sumsel IV yang meliputi Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur (OKU) dengan kuota 6 kursi. Pada data KPU yang telah masuk 1.989 dari 2.180 TPS atau 91,24 persen, partai Gerindra ada diperingkat pertama, disusul Partai NasDem berada diperingkat kedua, diperingkat ketiga ada PAN, PKB, Perindo, Golkar, PDIP dan PPP. 

Dapil Sumsel V yang meliputi Kabupaten OKU dan OKU Selatan terdapat kuota 7 kursi. Pada data KPU yang masuk baru masuk 2.080 dari 2.577 TPS atau 80,71persen, partai Demokrat disusul artai Golkar berada diperingkat kedua, PKB, partai Gerindra, NasDem, PAN, PPP dan PDIP. 

Dapil VI meliputi kota Prabumulih, PALI, dan Muara Enim tersedia 8 kursi. Golkar berada diperingkat pertama disusul partai Demokrat, 
Gerindra, PPP, PKB, PKS, NasDem, dan PAN. 

Pada Dapil VII meliputi Lahat, Pagar Alam dan Empat Lawang terdapat 8 kursi diperebutkan, menunjukkan partai Gerindra unggul sementara dalam perolehan suara, disusul partai Demokrat, NasDem, PKB, PDIP, Golkar, Perindo, PKS dan PAN. 

Sedangkan di Dapil VIII meliputi Kabupaten Musi Rawas (Mura), Musi Rawas Utara (Muratara) dan Lubuklinggau terdapat 7 kursi diperebutkan untuk progres saat ini  menunjukkan Golkar unggul untuk sementara, disusul PDIP, PKS, Gerindra, NasDem, PAN, dan PKB yang bersaing ketat dengan partai Demokrat. 

Dapil IX meliputi Kabupaten Musi Banyuasin (Muba)  tersedia 6 kursi dengan progres perhitungan 1.304 dari 1.958 TPS atau 66,60 persen. Menunjukkan partai Golkar unggul jauh dari parpol lain dengan 57.280 suara sementara atau 29,5 persen

Partai Golkar yang pada Pileg 2019 lalu meraih 2 kursi dari Dapil ini, sepertinya ingin mengulangi kembali, dengan hadirnya Putra Pj Bupati Muba Apriyadi yaitu Andi Rizkyansyah yang memimpin perolehan suara, peringkat selanjutnya PDIP, Gerindra, NasDem, PKB, PKN dan PKS. 

Terakhir di Dapil X meliputi Kabupaten Banyuasin tersedia 8 kursi. Dari progress rekap KPU sudah 1.847 dari 2.564 TPS yang ada atau 72,04 persen, menunjukkan partai Golkar memimpin disusul partai NasDem, Gerindra, PKB, PDIP, Demokrat, dan PKS. 

Disclaimer:
Publikasi Form Model C/D Hasil adalah hasil penghitungan suara di TPS dengan tujuan untuk memudahkan akses informasi publik.
Penghitungan suara yang dilakukan oleh KPPS, rekapitulasi hasil penghitungan suara dan penetapan hasil pemilu dilakukan secara berjenjang dalam rapat pleno terbuka oleh PPK, KPU Kabupaten/Kota, KPU Provinsi dan KPU berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan.