Tekan Kasus DBD, Ratu Dewa Canangkan Gerakan Serentak Pemberantasan Sarang Nyamuk di Palembang

SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Pj Walikota Palembang mencanangkan gerakan serentak pemberantasan sarang nyamuk di Kota Palembang.

Gerakan ini sebagai upaya untuk menekan kasus demam berdarah di Palembang.

"Gerakan serentak pemberantasan sarang nyamuk ini bisa menekan kasus DBD di Palembang," kata Dewa, Senin (12/2/2024).

Dewa mengaku kasus DBD di Palembang sampai tanggal 12 Februari 2024 tercatat sebanyak 232 kasus yang tersebar di seluruh kecamatan.

"Terbanyak di Kecamatan Sukarami 42 kasus dan terendah di Kecamatan Plaju 5 kasus," kata Dewa.

Adapun kasus tertinggi di kelurahan terdapat di Kelurahan Sukajaya sebanyak 15 kasus dan kelurahan Alang-Alang Lebar terdapat enam kasus.

Adapun upaya penanggulangan DBD yang telah dilakukan kata Dewa yakni Surveilans aktif ke fasilitas pelayanan Kesehatan dalam menghimpun pelaporan kasus DBD melalui Pelaporan Kewaspadaan Dini Rumah Sakit (KDRS DBD) dan aplikasi.

Kemudian melaksanakan Penyelidikan Epidemiologi melalui kunjungan rumah untuk mengidentifikasi adanya penularan DBD, survei jentik dan edukasi pentingnya PSN DBD terutama melalui 3M-Plus.

lalu membagikan larvasida (bubuk abate) ke pemukiman yang tidak dapat / sulit melakukan Upaya menguras/menyikat penampungan air seminggu sekali, serta secara simultan membagikan iwak tempalo
Fogging selektif pada lokasi kasus yang terindikasi untuk defogging.

"Fogging oleh kecamatan/kelurahan pada lokasi berpotensi tinggi tempat perindukan nyamuk DBD," kata dia.

Dewa mengaku jumlah kasus yang di pesampai tanggal 6 Februari sebanyak 232 lokasi dan semua kasus positif DBD.

Kemudian jumlah rumah tangga yang diberikan Larvasida sebanyak 232 lokasi.

"Insektisida yang telah diberikan oleh Dinkes ke kelurahan, kecamatan dan OPD sebanyak 112 liter di tahun 2024," kata dia.

Sebaran Kasus DBD di Palembang

Sukarami  : 42 kasus
Kalidono   : 29 kasus
SU I            : 18 kasus
AAL            : 16 kasus
IT II             : 14 kasus
Sako           : 13 kasus
Jakabaring : 12 kasus
Kemuning : 12 kasus
IB II             : 11 kasus
Kertapati  : 11 kasus
IB I             : 10 kasus
Gandus    : 7 kasus
SU II          : 7 kasus
IT III           : 7 kasus
Bukit Kecil : 6 kasus
IT I              : 6 kasus
Sematang Borang : 6 kasus
Plaju         : 5 kasus