Pemilu 2024, LKPI Gelar Quick Count Libatkan 800 Relawan Ini Tugas dan Fungsinya

SRIPOKU. COM, PALEMBANG -- Lembaga Kajian Publik Independen (LKPI), akan mengelar perhitungan cepat (Quickcount) pada perhelatan Pemilu 2024 yang akan digelar, Rabu (14/2/2024). 

Quickcount itu sendiri akan melibatkan 800 relawan lapangan (enumerator), yang disebar di 800 Tempat Pemungutan Suara (TPS) di provinsi Sumatera Selatan (Sumsel). 

Lembaga yang tergabung dalam Perkumpulan Survei Opini Publik Indonesia (PERSEPI) memasang target tingkat kesalahan (marjin off eror) +/- 1 persen, dan Quickcount kali ini akan melibatkan para enumerator, yang akan disebar dua hari sebelum hari pencoblosan. 

“Rencananya, LKPI akan melakukan hitung cepat para caleg DPR RI  dapil Sumsel dan Pilpres.  Metodologi yang kami gunakan  kombinasi stratifield-cluster  random sampling, dengan basis TPS yang tersebar  dan terpilih secara metodologi yang kami gunakan, " kata Direktur eksekutif LKPI, Arianto, ST, MT, M.IKOM,POL, Minggu (11/2/2024).

Menurut Arianto, penempatan enumerator lapangan satu TPS yang sudah dilatih (brifing), sebelum mereka turun ke TPS masing-masing. 

"Tentunya,  hasil akhir yang didapatkan nantinya bukanlah hasil yang sah, karena hasil akhir tetap merupakan hasil perhitungan dari KPU dan KPUD provinsi Sumsel. Namun, biasanya hasil akhir yang kita peroleh dari sebelumnya, tidak akan jauh beda dengan hasil KPU dan KPUD,” terang Arianto. 
 
Ditambahkan  mantan peneliti Lembaga Survei Indonesia (LSI) ini, untuk menghindari tingkat kesalahan, tim LKPI juga menerjunkan 50 relawan sebagai spotcheker yang bertugas mengawasi jalannya enumerator yang bertugas di masing-masing TPS. 

"Nantinya, setiap enumerator akan mencatat  hasil perhitungan surat suara  setelah dinyatakan oleh ketua KPSS, bahwa  perhitungan surat suara telah sah dan selesai, serta sudah ditandatangani oleh ketua KPPS, " bebernya. 

Diterangkan Arianto, dari situlah para enumerator akan mencatat masing-masing hasil perhitungan surat suara partai politik, nama caleg partai politik dan jumlah total perolehan suara partai politik serta perolehan paslon capres.

Setelah itu, data tersebut akan dikirim melalui telepon genggam (telepon seluler) ke base data induk LKPI.

Akumulasi data akan dilakukan dan dibuat perhitungan dan diurutkan setiap partai politik.

“Yang harus diingat, perhitungan resmi hasil perolehan surat suara resminya dari KPU dan KPUD. Jadi masyarakat  harus mengacu hasil perolehan suara akhir hitungan KPU dan KPUD. Namun, berdasarkan pengalaman panjang LKPI, perhitungan hasil akhir dari quick count tidak akan jauh berbeda dengan hasil KPU dan KPUD,” pungkasnya.